Sukses

Kementerian Agama Gandeng Mitra Google untuk Digitalisasi Pembelajaran Madrasah

Program ini antara lain dituangkan dalam Workshop Berpetualang Digital Dalam Belajar dengan Google Workspace for Education

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kementerian Agama menggandeng PT Duta Digital Informatika (Dugi) untuk akselerasi digitalisasi pembelajaran di madrasah.

Program ini antara lain dituangkan dalam Workshop Berpetualang Digital Dalam Belajar dengan Google Workspace for Education. Dugi adalah mitra resmi Google yang mengembangkan dan mewujudkan layanan publik dan korporasi melalui dukungan teknologi Google.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, M Ali Ramdhani, mengatakan bahwa langkah ini menjadi salah satu upaya Ditjen Pendis dalam menghadirkan layanan pendidikan terkini serta termuktahir untuk siswa-siswa di madrasah.

"Hari ini kami ingin anak-anak [siswa-siswa di madrasah] kelak menjadi pelaku utama dalam sebuah poros kemajuan. Mereka adalah objek sekaligus subjek dari sebuah pembangunan" ujar Ali dikutip dari rilis pers.

Sementara itu, Country Lead Google Education Indonesia, Olivia Husli Basrin, menyebut bahwa Google for Education telah hadir di Indonesia sejak tahun 2017.

Olivia menjelaskan, Google for Education terdiri dari tiga pilar, yakni perangkat Chrome, platfom pembelajaran Google Workspase for Education, dan pelatihan kepada guru. Menurut Olivia, sudah semestinya transformasi digitalisasi pendidikan menjadi suatu keharusan.

"Tentunya, akselerasi dari transformasi itu terjadi karena pandemi Covid-19, di mana pada saat itu pembelajaran harus dilakukan secara daring," kata Olivia.

Dia pun berharap, digitalisasi ini akan bermanfaat bagi pihak-pihak terkait

"Semoga [digitalisasi] bisa terus bermanfaat bagi rekan-rekan di [Ditjen] Pendis dan tentunya agar pendidikan madrasah terus maju sehingga menjadi yang terdepan," tutur Olivia.

 

2 dari 4 halaman

Fitur Baru Google Maps: Tampilkan Tarif Tol

Diwartakan sebelumnya, fitur baru lewat update Google Maps tampaknya bisa membantu pengguna kendaraan, untuk menentukan apakah mereka harus melewati jalan tol dan membayar sejumlah uang atau memilih rute lain dengan lebih cepat.

Apalagi beberapa waktu lalu, sejumlah ruas tol di Indonesia dilaporkan mengalami kenaikan tarif.

"Untuk membantu mempermudah pilihan antara jalan tol dan jalan biasa, kami meluncurkan tarif tol di Google Maps untuk pertama kalinya," tulis Google melalui blog resminya.

Menurut perusahaan, pengguna akan melihat perkiraan harga tol ke tujuan, sebelum memulai navigasi, berkat informasi yang terpercaya dari otoritas tol setempat.

Google juga melihat faktor lain seperti biaya penggunaan tiket atau metode pembayaran, hari, serta perkiraan biaya tol di waktu tertentu saat pengguna akan melewatinya. 

3 dari 4 halaman

Diluncurkan di AS, Jepang, India, dan Indonesia

Google pun juga mengatakan bahwa dengan penambahan fitur ini, pengguna Maps tetap bisa memilih jalur non-tol yang akan tetap ditampilkan sebagai sebuah opsi.

Pengguna masih bisa menghindari rute tol dengan mengetuk tiga titik di bagian kanan atas, memilih opsi rute, dan mengisi centang Hindari Jalan Tol.

"Anda akan mulai melihat harga tol di Android dan iOS bulan ini untuk hampir 2.000 jalan tol di AS, India, Jepang, dan Indonesia — dengan lebih banyak negara segera hadir," tulis Google.

Berdasarkan panduan yang dirilis Google, nantinya akan muncul "1" di samping waktu dan jarak tempuh, setelah pengguna Maps menentukan asal dan tujuan perjalanan.

Saat diklik, pengguna dapat melihat berapa harga yang harus dibayarkan apabila mereka akan menempuh jalur tol tersebut.

4 dari 4 halaman

Peta navigasi baru

Meski menurut Google fitur ini akan tersedia terlebih dulu di beberapa negara termasuk Indonesia, hingga artikel ini ditulis, pantauan Tekno Liputan6.com belum menemukan adanya tarif tol yang muncul di Maps.

Melalui pengumuman itu, Google juga mengumumkan peta yang lebih rinci sehingga pengguna dapat menavigasi jalan yang baru dengan lebih mudah.

"Anda akan segera melihat lampu lalu lintas dan rambu berhenti di sepanjang rute Anda, bersama dengan detail yang disempurnakan seperti garis bangunan dan area yang diminati," tulis Google.

Peta navigasi baru ini baru akan diluncurkan ke negara-negara tertentu dalam beberapa minggu mendatang, untuk pengguna Android, iOS, Android Auto, dan CarPlay.