Liputan6.com, Jakarta Tiongkok tampaknya bakal memperketat aturan terkait live streaming atau siaran langsung dari game-game yang tidak mendapatkan restu dari negara tersebut.
Reuters melaporkan, National Radio and Television Administration Tiongkok pada Jumat lalu mengumumkan bahwa semua platform internet dilarang keras melakukan siaran judul game yang belum disetujui pemerintah.
Baca Juga
"Untuk jangka waktu tertentu, masalah seperti siarang langsung daring yang kacau dan kecanduan remaja terhadap game telah menimbulkan kekhawatiran luas di masyarakat dan langkah-langkah efektif perlu segera diambil," tulis lembaga Tiongkok itu.
Advertisement
Mengutip The Gamer, Rabu (20/4/2022), analis industri game Daniel Ahmad mengatakan, biasanya game yang tak dirilis karena masalah lisensi, bisa disiarkan secara langsung di platform seperti Huya atau Bilibili.
Hal ini, menurut Ahmad, akan membangun hype dan mendorong pemain untuk menemukan cara alternatif untuk bermain.
Namun tanpa streaming, gamers di Tiongkok pun tidak akan menerima informasi apa pun tentang game yang tidak mendapatkan izin dari pemerintah negara tersebut.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Informasi Game Tak Berizin Jadi Sulit
Mengutip Engadget, Ahmad mencontohkan Elden Ring, yang tidak mendapatkan persetujuan untuk dijual di Tiongkok. Game yang jadi bahan perbincangan beberapa waktu lalu ini, menarik minat banyak penonton di Huya.
Ahmad mencatat, game yang digarap oleh FromSoftware ini, berhasil menarik sekitar 17 juta pemirsa rata-rata harian kumulatif, di pekan pertama peluncurannya.
Apabila aturan baru ditegakkan, maka informasi dari game seperti Elden Ring benar-benar tidak akan bisa jadi lebih sulit untuk diakses, kecuali jika mereka mendapatkan izin dari pemerintah.
"Ini berarti dalam praktiknya adalah, bahwa kecuali jika game Anda disetujui, akan sangat sulit untuk mendapatkan visibilitas melalui siaran langsung, video pendek, iklan, atau saluran platform lainnya," kata Ahmad.
Kebijakan pemerintah Tiongkok terhadap industri gim selama beberapa tahun terakhir, memang dilaporkan semakin ketat dan berdampak pada industri di negara itu.
Advertisement
Aturan Tiongkok untuk Game Makin Ketat
Pemerintah Tiongkok sendiri sebelumnya sudah mencabut pembekuan semua permintaan persetujuan lisensi video game setelah 263 hari. Pengajuan mungkin dilanjutkan usai aturan di atas diberlakukan oleh pemerintah.
Selain itu, Tiongkok juga memberlakukan batas waktu bermain game online pada anak hanya tiga jam per minggu pada tahun lalu. Saat memberlakukan aturan tersebut, kantor berita milik pemerintah menyebut, game online adalah "opium spiritual."
National Radio and Television Administration pun juga menggunakan klaim serupa yang menyebut, masalah seperti kecanduan remaja mengharuskan perlunya tindakan segera pada siaran langsung video game.
Tahun lalu juga, pengembang di balik gim Fortnite, Epic Games, menutup layanan gim battle royale tersebut di Tiongkok mulai pertengahan November 2021.
Dalam unggahan website Fortnite yang diterjemahkan, terungkap 'pengujian' gim Fortnite di Tiongkok 'telah selesai'.
Mengutip laman The Verge, Selasa (2/11/2021), unggahan tersebut menyebutkan, pemain Fortnite di Tiongkok tidak akan lagi bisa mendaftar/ signup atau mengunduh Fortnite mulai Senin, 15 November 2021.
"Epic Games menutup server Fortnite sepenuhnya dan melatang pengguna login," tulis Fortnite.
Fortnite Undur Diri dari Tiongkok
Epic Games pun juga mengucapkan terima kasihnya kepada para pemain yang pernah berpartisipasi dalam permainan Fortnite selama ini.
Sayangnya, Epic tidak memberikan informasi mengenai alasan penutupan server Fortnite di Tiongkok. Namun ada spekulasi, kemungkinan penutupan server ini terkait dengan pembatasan gim baru untuk anak-anak di Tiongkok.
Pasalnya aturan baru menyebutkan, mulai Agustus lalu, anak-anak di bawah 18 tahun hanya boleh bermain video gim selama tiga jam per minggu.
Media yang didukung pemerintah Tiongkok juga menyebut, gim online merupakan 'candu spiritual'. Hal ini seolah menyoroti skeptisme Tiongkok terhadap gim.
Persoalan larangan beroperasinya platform tertentu di internet atau pun memperketat gim bukanlah hal baru di Tiongkok.
Negara ini melarang anak-anak main gim mulai pukul 10 malam hingga 8 pagi pada 2019. Selain itu Tiongkok juga membatasi screentime anak-anak hingga 90 menit saja, pada hari kerja.
(Dio/Isk)
Advertisement