Liputan6.com, Jakarta Pendiri SpaceX Elon Musk mengungkapkan bahwa apabila manusia bisa hidup di Mars, kehidupan mereka yang tinggal pertama kali di planet itu tampaknya tak akan seindah yang dibayangkan.
Menurut orang terkaya di dunia itu, pemukim pertama yang tiba di Mars jangan berharap akan gaya hidup glamor atau mendapatkan kondisi yang aman selama mereka tinggal.
Baca Juga
"Sangat penting untuk menekankan bahwa Mars, terutama pada awalnya, tidak akan mewah," kata pria yang merupakan pendukung eksplorasi manusia di planet Mars itu, dalam wawancara dengan Chris Anderson, Kepala dari Konferensi TED.
Advertisement
Mengutip New York Post, Kamis (21/4/2022), Musk mengatakan bahwa di awal kehidupan akan "berbahaya, sempit, sulit," serta membutuhkan "kerja keras." Ia bahkan mengatakan Anda mungkin tidak akan bisa kembali ke Bumi.
"Namun itu akan luar biasa," kata pengusaha yang baru-baru ini membeli saham media sosial Twitter itu.
Pernyataan itu dilontarkan Musk sembari merinci upaya SpaceX, dalam mengembangkan kapal luar angkasa yang bisa digunakan untuk membawa manusia ke planet Mars, bersama dengan peralatan untuk bertahan hidup dan membangun koloni.
SpaceX sendiri dilaporkan sudah mulai menguji untuk roket "Starship" sepanjang 400 kaki, serta landasan peluncuran di Florida, Amerika Serikat, yang mampu menampung kendaraan besar tersebut.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Perlu Rp 1,4 Miliar per Orang
Dalam wawancaranya, Musk mengatakan "tampak menjanjikan" bagi SpaceX untuk mencoba peluncuran orbital pertamanya dalam beberapa bulan ke depan. Selain itu, dia mengakui ada sejumlah risiko dalam upaya peluncuran awal.
"Lelucon yang saya buat sepanjang waktu adalah kesenjangan dijamin. Sukses tidak dijamin, tapi kegembiraan pasti ada," kata bos Tesla itu.
Menurutnya, untuk mengembangkan koloni mandiri, akn perlu mendaratkan "sesuatu di urutan seribu kapal" masing-masing membawa sekitar 100 penumpang.
Musk juga mengatakan, dalam perjalanan ke planet Mars, harga perkiraan yang dibutuhkan per orangnya mencapai US$ 100 ribu atau sekitar Rp 1,4 miliar.
"Jika biaya pindah ke Mars, secara argumen, US$ 100.000, saya pikir hampir semua orang bisa bekerja dan menabung, untuk akhirnya memiliki US$ 100.000 dan dapat pergi ke Mars jika mereka mau," ujarnya.
Mengutip Entrepreneur, Musk juga mengungkapkan, kemungkinan sumber pendanaan lain misalnya disponsori oleh pemerintah atau melalui pinjaman.
Advertisement
Klaim Bisa Melestarikan Umat Manusia
Miliarder itu pun bersikeras bahwa koloni Mars akan membantu melestarikan masa depan umat manusia dari berbagai ancaman eksistensial.
"Peradaban manusia bisa berakhir karena alasan eksternal seperti meteor raksasa atau gunung berapi super atau perubahan iklim ekstrem atau Perang Dunia III, atau Anda tahu, salah satu dari sejumlah alasan," kata Musk.
Di tahun 2020, Musk mengatakan dirinya berharap bisa membangun seribu Starship SpaceX selama 10 tahun, untuk mengirim satu juta orang ke Mars pada 2050 dan membangun kota di planet itu.
Ia juga mengisyaratkan bahwa manusia pertama di planet Merah tersebut, kemungkinan akan mendarat di tahun 2029.
Prediksi Elon Musk Soal Manusia Pertama di Mars
Adapun CEO Tesla dan SpaceX itu mencuitkan prediksinya tersebut sebagai tanggapan Tweet pengguna Twitter yang bertanya tentang kapan manusia mendarat di planet Mars.
Elon Musk pun membalas pertanyaan dengan pernyataan singkat, yaitu "2029", sebagaimana dikutip dari akun Twitter-nya, Senin (21/3/2022).
Informasi, ini bukan pertama kali pendiri SpaceX 20 tahun itu memprediksi kapan manusia akan mencapai Mars. Pada 2016, Musk sempat mengatakan manusia akan mendarat di planet ketiga dari matahari itu pada 2026 mendatang.
Dengan perkembangan teknologi penerbangan ke luar angkasa, beberapa pihak melihat prediksi Elon Musk tentang manusia bakal mendarat di Mars pada 2029 ini dapat menjadi kenyataan.
(Dio/Isk)
Advertisement