Liputan6.com, Jakarta - Snap baru saja meluncurkan produk terbarunya ke publik. Kali ini, perusahaan yang dipimpin Evan Spiegel itu memperkenalkan Pixy, sebuah drone mini yang dilengkapi dengan kamera.
Mengutip informasi dari Tech Crunch, Selasa (3/5/2022), Pixy merupakan perangkat yang berfungsi untuk mengambil video layaknya drone, tapi dengan pengoperasian yang lebih mudah dan tidak memerlukan kartu SD sebagai media penyimpanan.
Baca Juga
Menurut Snap, pengguna dapat mengatur jalur penerbangan Pixy ketika dipakai untuk mengambil video. Ada empat jalur penerbangan yang bisa dipilih, mulai dari melayang, mengitari, hingga mengikuti pengguna.
Advertisement
Mengingat perangkat ini merupakan pendamping Snapchat, video yang direkam dari Pixy akan ditransfer secara nirkabel dan disimpan di Snapchat Memories. Dari situ, pengguna dapat menyunting video yang sudah direkam.
Pengguna bisa memanfaatkan fitur edit yang ada di Snapchat, mulai dari Hyperspeed, Bounce, hingga Jump Cut. Pengguna juga bisa menambahkan Sound dan Lenses pada video yang sudah direkam.
Video hasil suntingan itu lantas bisa dibagikan langsung melalui aplikasi Snapchat atau platform lainnya. Pixy sendiri baru tersedia di Amerika Serikat dan Prancis dengan harga USD 229.99 atau sekitar Rp 3,4 juta.
Soal spesifikasi, Pixy memiliki kemampuan perekam video 2.7K dengan lensa beresolusi 12MP. Pixy memiliki bobot 101 gram dengan baterai yang bisa diganti.
Dalam sekali pengisian daya, perangkat ini bisa digunakan untuk lima hingga delapan kali penerbangan. Sebagai informasi, mengingat Pixy merupakan perangkat sejenis drone, Snap mengingatkan penggguna untuk mematuhi peraturan setempat saat ingin menggunakannya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Snapchat dan Facebook Sepakat, Masa Depan Media Sosial Mirip dengan TikTok
Di sisi lain, Snapchat dan Facebook sepakat bahwa masa depan media sosial akan seperti TikTok.
Dalam sabutannya kepada investor untuk laporan pendapatan kuartalannya, CEO Snap Evan Spiegel mengatakan, lebih sedikit waktu yang dihabiskan untuk menonton Stories Snapchat di aplikasi.
Padahal perusahaan berharap, kehadiran Stories --format gambar dan video yang menghilang 24 jam setelah diunggah-- akan meningkatkan penggunaan Snapchat saat lockdown mereda dan orang-orang pergi keluar rumah.
Menurut Spiegel, pengguna Snapchat makin berbondong-bonding menonton video di Spotlight, fitur pesaing TikTok yang ada di Snapchat. Fitur ini memungkinkan pengguna menonton video viral yang diunggah oleh kreator acak dan bisa ditemukan di Discover.
"Ini adalah kelanjutan dari tren yang telah kami amati selama pandemi. Unggahan dan penayangan Stories teman per pengguna aktif harian belum kembali ke tingkat pra-pandemi," kata Evan Spiegel dalam komentarnya kepada investor, dikutip dari The Verge, Jumat (4/2/2022).
Evan Spiegel menyebut, meski pihaknya berharap para pengguna akan kembali ke perilaku sebelum pandemi, Snapchat akan fokus pada inovasi pada penawaran konten untuk melayani komunitas dengan lebih baik.
Dalam rapat bersama investor ini, Snap belum merinci dengan detail seperti apa perubahan di kontennya. Namun dengan pengakuan Spiegel yang menyebut masa depan media sosial bakal seperti TikTok, bisa jadi langkah Snapchat selanjutnya adalah menghadirkan fitur mirip dengan milik TikTok.
Advertisement
Fitur Spotlight Pertemukan Audiens dan Kreator
Misalnya saja, membuka video layar penuh dari pembuat Spotlight dan kemampuan untuk menyelam lebih dalam ke Discover.
Spiegel juga menyoroti, sejumlah kreator Spotlight memiliki acara mereka masing-masing yang berulang di aplikasi.
"Hal ini mendukung visi kami tentang Spotlight menjadi platform di mana audiens bisa menemukan kreator, topik, dan terlibat lebih dalam di Discover," kata Spiegel.
CEO Meta, Mark Zuckerberg mengidentifikasi TikTok sebagai ancaman yang tangguh, ketika bicara dengan para investor Facebook.Â
"Orang-orang memiliki banyak pilihan tentang bagaimana mereka ingin menghabiskan waktu mereka. Aplikasi seperti TikTok berkembang sangat pesat," katanya.
Tidak seperti Snap yang masih mengembangkan basis pengguna dan menunjukkan pertumbuhan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan, Meta mengecewakan investor dengan laporan pendapatan kuartalan terbarunya.
Pasalnya, capaian Facebook kuartal 4 2021 terbilang kurang baik dan membuat nilai pasarnya anjlok lebih dari USD 20 miliar dalam sehari.
Kedua perusahaan, yakni Snap dan Meta sama-sama melihat TikTok sebagai pesaing utama. Format baru yang menarik, baik itu Stories maupun feed video TikTok berpotensi mengalihkan perhatian pengguna Facebook dan Snapchat dengan cepat.
Keduanya pun diperkirakan akan mengejar ketinggalan dengan menghadirkan layanan-layanan yang mirip dengan punya TikTok.
(Dam/Ysl)