Liputan6.com, Jakarta - Film terbaru MCU Doctor Strange in the Multiverse of Madness telah resmi rilis di Indonesia. Kini, film yang dibintangi oleh Benedict Cumberbatch tersebut sudah bisa disaksikan di bioskop terdekat.
Salah satu bioskop yang juga menayangkan film sekuel Doctor Strange ini adalah Rajawali Cinema yang berlokasi di Purwokerto. Rajawali Cinema menjadi salah satu bioskop yang banyak menarik perhatian karena masih menggunakan poster lukis yang ditampilkan di depan bioskop.
Baca Juga
Hal ini berbeda dari kebanyakan bioskop yang sudah menggunakan poster dengan teknik cetak digital. Karenanya, bioskop Rajawali kerap menjadi perbincangan warganet setiap kali menampilkan poster film terbaru.
Advertisement
Bahkan, perbincangan mengenai Rajawali Cinema di Purwokerto ini sempat menjadi trending topic di Twitter. Berdasarkan pantauan Tekno Liputan6.com, Jumat (6/5/2022), pembahasan ini muncul setelah akun dengan nama @orepras menggunggah foto poster film Dr. Strange in the Multiverse of Madness yang ada di bioskop tersebut.
"Biasanya tiap ada film marvel, bioskop Purwokerto rame dibahas karena poster filmnya masih dilukis.Nih, oleh-oleh nonton Doctor Strange in the Multiverse of Madness barusan," tulisnya seperti dikutip dari akun @orepras.
Biasanya tiap ada film marvel, bioskop Purwokerto rame dibahas karena poster filmnya masih dilukis.Nih, oleh-oleh nonton Doctor Strange in the Multiverse of Madness barusan. pic.twitter.com/wZO9OfWqVE
— ✍️ Prasaja (@orepras) May 5, 2022
Kicauan itu pun lantas mendapatkan banyak respons dari warganet Twitter lainnya. Banyak dari mereka yang menceritakan pengalaman masing-masing saat menonton di bioskop Rajawali di Purwokerto.
Sejumlah warganet juga sempat mengabadikan momen-momen menonton di bioskop tersebut, mulai dari tiket menonton hingga kondisi terkini dari bioskop tersebut. Tidak sedikit pula yang mengapresiasi Rajawali Cinema karena masih mempertahankan gaya bioskop lawas.
Seorang warganet pun sempat mengabadikan tiket menonton di Rajawali Cinema yang memang masih menggunakan kertas tebal berwarna kuning. Berbeda dari kebanyakan bioskop yang saat ini menggunakan kertas tipis.
Untuk diketahui, Rajawali Cinema memang merupakan bioskop yang terbilang sudah lama ada di Purwokerto. Dari sejumlah informasi yang ada, bioskop ini diketahui hampir berusia 40 tahun.
Dikutip dari laporan Merdeka.com pada 2018, pelukis poster bioskop yang ada di Bioskop Rajawali Purwokerto juga menjadi salah satu yang tersisa di wilayah Banyumas. Pelukis poster bernama Parsan itu mengungkap dirinya sudah melukis poster bioskop sejak 1987.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Benedict Cumberbatch Ungkap Evolusi Karakternya di Doctor Strange in the Multiverse of Madness
Di sisi lain, dalam konferensi pers daring yang digelar Disney dan Marvel Studios baru-baru ini, Benedict Cumberbatch sempat mengungkap pandangannya mengenai sosok Stephen Strange dan alter egonya.
Menurutnya, meski memiliki peran besar dalam jagat Marvel Cinematic Universe, ia merasa Doctor Strange masih dalam posisi sebagai "orang luar."
"Dan inilah yang membuatnya menarik. Dan kurasa memiliki pertentangan, sebagai seorang superhero," kata dia. Pria 45 tahun asal Inggris ini menambahkan, bahwa sisi manusiawi Doctor Strange ini yang justru menarik perhatian.
"[Film] ini adalah tentang menelusuri dan menemukan kelemahannya, kesalahannya, sisi manusiawinya, dan juga kekuatannya," tutur bintang Sherlock ini.
Benedict Cumberbatch mengatakan aslinya karakter yang ia mainkan ini tak banyak memiliki sifat sebagai pemimpin. Namun, kemampuan Doctor Strange sebagai team player diasah di film solo keduanya ini.
Sang penyihir MCU ini juga mulai menurunkan egonya.
"Dia menjadi lebih baik sebagai seorang kolaborator, bekerja dengan orang lain, dan menyadari bahwa ia tak bisa selalu menjadi orang yang memegang pisaunya dan mengontrol semuanya sendirian," tuturnya.
"Dan kurasa ini adalah sifat-sifat pemimpin," kata dia lagi.
Inilah, kata Benedict, evolusi yang akan ditampilkan Doctor Strange di film solo keduanya. "Dia berevolusi. Seperti itu," tuturnya.
Namun, proses ini tak ia lalui dengan mulus. "Ini adalah tentang dia yang mencoba mendewasakan diri. Kurasa menjadi seperti penjaga. Dan jujurnya, ia sempat keliru besar," kata dia sambil tertawa.
Advertisement
Aktor Keturunan Indonesia Muncul Lagi di Doctor Strange in the Multiverse of Madness
Selain itu, perlu diketahui bahwa sosok aktor keturunan Indonesia bernama Raden Topo Wresniwiro akan kembali tampil di sekuel film Doctor Strange ini.
Bukan sekadar memiliki peran figuran kecil-kecilan, karakter yang diperankan Raden Topo Wresniwiro tak main-main, ia adalah Hamir, penyihir bertangan satu yang sempat tampil di film Doctor Strange pertama. Hamir sempat disangka sebagai Ancient One oleh Doctor Strange pada saat pertama kali belajar sihir.
Meskipun di film pertama Hamir tak memiliki dialog, rupanya Sam Raimi dan jajaran Marvel Studios berminat untuk membawa kembali sang penyihir yang kala itu terlihat loyal dengan Ancient One, guru dari para penyihir termasuk Doctor Strange sendiri.
Kemunculan Hamir dalam Doctor Strange in the Multiverse of Madness sudah diumumkan secara resmi. Bahkan, Raden Topo Wresniwiro juga terlihat sekilas di video trailer panjang kedua dari film Doctor Strange bagian kedua ini.
Dalam trailernya, Hamir terlihat bersama rombongan penyihir Kamar-Taj bersama karakter baru bernama Rintrah, Minotaur raksasa yang juga salah satu murid Doctor Strange. Selain itu karakter lain dari film pertama yang akan muncul adalah Daniel Drumm yang diperankan Mark Anthony Brighton.
Melansir Screen Rant, penampilan terbaru Raden Topo Wresniwiro sebagai Hamir diperlihatkan melalui salah satu potret di balik layar yang dirilis oleh majalah Empire, melansir akun Twitter @BingeWatchThis_.
Dalam fotonya, terlihat penampilan Hamir lebih sangar dari film pertama. Di situ, ia tampak berdiri Daniel Drumm sedang memperhatikan America Chavez yang dimainkan aktris belia Xochitl Gomez.
(Dam/Isk)
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Advertisement