Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan para pekerja di sebuah pabrik supplier Apple di Shanghai, Tiongkok, menerobos pembatas dimaksudkan untuk membendung Covid-19.
Video tersebut memperlihatkan para pekerja bentrok dengan para penjaga menggunakan hazmat, serta melompati penghalang keamanan. Kejadian ini dilaporkan terjadi hari Kamis pekan lalu.
Baca Juga
Mengutip New York Post, Senin (9/5/2022), lebih dari sebulan, Shanghai menerapkan lockdown atau karantina wilayah untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Advertisement
Namun, beberapa pabrik, termasuk pabrik Apple yang dijalankan oleh perusahaan Taiwan, Quanta Computer itu, masih beroperasi sembari menerapkan sistem produksi "closed loop."
Di bawah sistem ini, karyawan dilarang meninggalkan fasilitas perusahaan termasuk selama jam kerja, serta diminta untuk tinggal dan tidur di pabrik atau asrama terdekat. Mereka juga tidak boleh menemui orang lain, termasuk anggota keluarganya sendiri.
Surat kabar Taiwan, UDN melaporkan, di pabrik yang memproduksi laptop MacBook itu, karyawan tiba-tiba dilarang kembali ke asrama selama jam kerja, karena pembatasan terkait Covid-19.
Video yang dibagikan oleh akun Twitter layanan berita yang didukung pemerintah Amerika Serikat, Radio Free Asia (RFA) menunjukkan, ratusan pekerja dengan kemeja putih berteriak dan melompati barikade.
Dikutip dari 9to5Mac, kepada Bloomberg, seorang pekerja anonim mengonfirmasi adanya keributan tersebut. Ia menyebut, masyarakat khawatir pengetatan lanjutan karena ada kasus positif Covid-19 di fasilitas itu.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Belum Ada Tanggapan dari Apple
Selain itu, kata karyawan lainnya, pemerintah telah mengambil peran sentral dalam mengelola operasional pabrik. Pekerja pun juga disebut-sebut sudah lelah dengan pembatasan untuk virus corona.
Mengutip CNA, Quanta Shanghai Manufacturing City sendiri berada di atas tanah seluas 20 kali lapangan sepak bola, serta mencakup pabrik, tempat tinggal untuk 40 ribu pekerja, serta supermarket.
Quanta sendiri mengumpulkan sekitar tiga per empat dari produksi MacBook global Apple, serta memproduksi papan sirkuit komputer untuk Tesla. Selain itu, mereka juga dilaporkan bekerja untuk Microsoft, HP, dan Dell.
Belum ada komentar dari Quanta, Apple, dan Tesla, usai video tersebut beredar di media sosial. Di platform Tiongkok sendiri, video itu sudah dihapus.
Quanta mempersiapkan sistem closed-loop untuk memulai aktivitas di pabrik pada 18 April dengan sekitar 5 persen dari tenaga kerjanya, atau dua ribu karyawan, dan berencana melipatgandakan itu pada 22 April.
Media pemerintah Tiongkok menyebutkannya sebagai contoh bagaimana Shanghai menjaga bisnis tetap terbuka, sembari mengikuti langkah-langkah ketat dalam mencegah Covid-19.
Advertisement
Pabrik iPhone di Shenzhen Mulai Beroperasi
Sebelumnya, pabrik iPhone di fasilitas produksi milik Foxconn di Shenzhen kini beroperasi kembali. Pabrik milik Foxconn ini sempat di-lockdown sebagian karena munculnya 60 kasus infeksi Covid-19 di kota tersebut.
Dalam laporan Reuters, Foxconn menyatakan, "Pada dasarnya memulai kembali perintah kerja dan operasi produksi normal di pabrik Longhua dan Guanlan."
Mengutip The Verge, Selasa (22/3/2022), Foxconn juga akan akan mengimplementasikan kebijakan pencegahan dan pengendalian epidemi secara ketat. Beberapa staf bahkan akan tinggal dan bekerja di sistem bubble.
Reuters melaporkan, karyawan pabrik Foxconn di sebuah distrik di Shenzhen masih disarankan untuk bekerja dari rumah.
Pembukaan kembali operasional pabrik iPhone milik Foxconn ini dilakukan lebih dari seminggu setelah perusahaan mengumumkan menghentikan sementara operasional di Shenzhen setelah terjadinya 60 infeksi baru Covid-19.
Meski Foxconn menjadi pemasok utama bagi Apple, penutupan operasional pabrik di Shenzhen mungkin tak berdampak besar pada produksi iPhone.
Reuters mencatat, sebagian produksi iPhone Foxcon di negara itu kini berlangsung di pabrik Zhengzhou, provinsi Henan, Tiongkok.
Strategi Nol Covid-19
Tiongkok telah mengikuti strategi nol-Covid yang ketat sejak pandemi. Laporan The Guardian mencatat, selain melakukan lockdown, Shenzhen juga melakukan tes massal untuk mencegah peredaran virus.
Diketahui, penutupan pabrik Foxconn dan produsen lainnya ini terjadi setelah pihak berwenang mengumumkan lockdown akibat kasus Covid-19 meningkat di kota tersebut.
Sektor bisnis yang menyediakan layanan tidak penting diperintahkan untuk tutup, dan semua orang di kota itu akan diuji Covid-19 setelah ada laporan 60 infeksi baru pada hari Minggu.
Mengutip The Verge, Senin (14/3/2022), raksasa manufaktur itu mengatakan akan mengalihkan produksi ke lokasi lain di luar Shenzhen.
Informasi, Foxconn adalah produsen elektronik terbesar di dunia, dan pemasok penting bagi perusahaan teknologi terkenal di dunia, termasuk Apple dan Samsung.
Selain Foxconn, raksasa teknologi seperti Huawei, Tencent, dan Oppo pun memiliki kantor pusar berbasis di Shenzhen, terletak di dekat perbatasan dengan Hong Kong.
(Dio/Ysl)
Advertisement