Liputan6.com, Jakarta - Netflix dilaporkan akan menghadirkan jenis konten baru di layanannya. Berdasarkan laporan Deadline, jenis konten baru yang dimaksud adalah konten yang ditayangkan secara live streaming.
Dikutip dari The Verge, Minggu (15/5/2022), konten live streaming ini disebut bisa menjadi opsi untuk beberapa konten, seperti event spesial standup comedy atau reality show yang membutuhkan interaksi langsung penonton.
Baca Juga
Laporan menyebut, fitur ini baru dikembangkan oleh sekelompok kecil orang di Netflix dan masih dalam tahap awal. Karenanya, belum ada informasi lebih lanjut mengenai kapan konten live streaming ini akan dirilis ke publik.
Advertisement
Terkait adanya laporan ini, Netflix juga belum memberikan respons. Namun perlu diketahui, Netflix sendiri memang dilaporkan tengah mencoba berbagai cara untuk bisa meningkatkan jumlah pelanggan.
Alasannya, Netflix pada 19 April 2022 lalu mengumumkan, telah kehilangan 200.000 pelanggan, tiga bulan pertama 2022. Netflix bahkan memprediksi akan kehilangan 2 juta pelanggan lagi per kuartal kedua 2022.
Terlebih, Disney Plus sebagai salah satu kompetitor aplikasi Netflix sudah lebih dulu menghadirkan tayangan live streaming. Pada Februari 2022, Disney Plus menayangkan siaran langsung Academy Awards dan menjadi yang pertama dilakukan oleh platform tersebut.
Tidak hanya itu, Disney Plus juga berencana menayangkan siaran langsung kompetisi tari Dancing With the Stars pada akhir tahun ini. Untuk itu, wajar apabila Netflix memiliki rencana untuk menghadirkan layanan live streaming di platformnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Netflix Bakal Hadirkan Iklan Mulai Akhir Tahun?
Selain itu, Netflix belum lama ini memberi tahu ke para karyawannya, perusahaan akan menurunkan harga paket pada akhir 2022. Sebagai imbasnya, perusahaan disebut-sebut akan menghadirkan iklan di layanannya.
Menurut laporan The New York Times, saat ini perusahaan tengah bersaing dalam bisnis streaming. Saham Netflix disebutkan anjlok bulan lalu setelah perusahaan melaporkan kehilangan pelanggan.
CEO Netflix, Reed Hastings, pada April lalu mengatakan, perusahaan terbuka untuk menambahkan iklan ke layanan. Hal ini pun mengejutkan industri media dan periklanan.
Pasalnya, seperti dikutip CNN, Rabu (11/5/2022), Hastings selama bertahun-tahun menolak untuk memasang iklan di Netflix.
"Mereka yang telah mengikuti Netflix tahu bahwa saya menentang kerumitan periklanan dan penggemar berat kesederhanaan berlangganan. Namun sebanyak saya menggemarinya, saya penggemar pilihan konsumen yang lebih besar," kata Hastings.
Ia pun menjelaskan, konsumen mungkin lebih senang dengan biaya berlangganan yang lebih rendah namun toleran terhadap iklan. "Mendapatkan apa yang mereka inginkan akan sangat masuk akal," tuturnya.
April lalu, Hastings juga mengatakan, platform streaming Netflix tengah mencoba mencari cara menghadirkan iklan ke platform selama satu atau dua tahun ke depan. Namun kehadiran iklan tampaknya lebih cepat dari yang direncanakan.
Netflix menolak berkomentar atas hal ini. Namun, perusahaan ditengarai tengah mencari cara untuk menghasilkan lebih banyak uang serta menaikkan nilai sahamnya.
Advertisement
Ingin Dapat Lebih Banyak Uang
Namun, kabar tentang kehadiran iklan di Netflix membuat investor cukup takut dan justru menurunkan nilai saham hingga 1 persen.
Tidak hanya menambahkan iklan ke platform, Netflix juga berencana untuk mengurangi keleluasaan berbagi password di kalangan pelanggan. Netflix akan memulai upaya membatasi pembagian kata sandi di kalangan pengguna bersamaan dengan debut iklan di platformnya.
Maret lalu, perusahaan mengatakan, mereka bekerja selama setahun penuh guna menemukan cara yang memungkinkan anggota tidak serumah saling berbagi password sembari membayar biaya langganan lebih mahal.
Pada April lalu, Netflix memiliki 221 juta pelanggan. Hal ini menjadikan Netflix sebagai pemimpin di pasar streaming. Namun pada kuartal pertama 2022 Netflix justru kehilangan sekitar 200 ribu pelanggan.
Tidak cukup sampai situ, Netflix juga memperkirakan akan kehilangan dua juta pelanggan pada kuartal kedua 2022.
"Pertumbuhan pendapatan kami sudah sangat melambat," kata Netflix dalam suratnya kepada para pemegang saham, seperti dilansir The Verge, dikutip Rabu (20/4/2022).Â
Bakal Larang Berbagi Password
Bicara soal berbagi akun atau password yang dikeluhkan Netflix, baru-baru ini, perusahaan juga berencana untuk menindak para pengguna yang tidak serumah untuk melakukannya.
Netflix juga menguji penarikan bayaran kepada orang lain, supaya bisa menikmati layanannya.
Fitur baru Netflix ini sedang diuji coba di tiga negara, yaitu Chili, Kosta Rika, dan Peru, sebagaimana dilansir The Verge, (18/3/2022).
Selain dapat mentransfer profil ke akun baru (baik akun utama Anda sendiri atau milik orang lain), pengguna juga akan bisa menambahkan orang lain ke akun dengan harga tertentu.
Disebutkan, untuk satu user baru ditambahkan ke akun akan dibanderol seharga Rp 42 ribu (Chilli), Rp 30 ribu (Peru), dan Rp 42 ribu (Kosta Rika).
Sebagai informasi, ini bukan pertama kalinya Netflix bereksperimen untuk membatasi pengguna berbagi password.Â
(Dam/Ysl)
Advertisement