Liputan6.com, Jakarta - Sebuah laporan menyebut polisi di Portland, AS, mendapatkan bantuan dari AirTag Apple dalam menemukan tersangka perampokan. Hal ini terjadi karena si perampok bersenjata secara tidak sengaja mengambil AirTag tersebut saat pencurian berlangsung.
Mengutip Gizchina, Senin (23/5/2022), sebelumnya sebuah perampokan bersenjata terjadi pada Kamis pekan lalu waktu setempat di blok 100 Northwest Broadway di Portland, Oregon.
Baca Juga
Perampokan itu terjadi pada sebuah toko. Perampoknya diidentifikasi sebagai Justin Johnson, menodongkan pistol kepada seorang pekerja toko. Pria yang diidentifikasi sebagai Johnson itu meminta uang serta mengambil smartphone dan dompet korban.
Advertisement
Dilaporkan, melalui rekaman kamera pengawas, polisi pergi ke sebuah area dan melihatnya masuk dan keluar dari hotel. Selanjutnya, pihak keamanan hotel menghubungi polisi dan menginformasikan bahwa si tersangka kembali ke hotel.
Ketika mencoba menangkap tersangka, ia berlari ke hotel dan menghindari penangkapan dengan menyalakan alarm kebakaran. Ketika digeledah, polisi menemukan pistol palsu di tangga darurat.
Untungnya, seorang tamu hotel memberi tahu polisi bahwa seseorang telah masuk ke kamarnya dan mengambil barang dari kamar tersebut. Uniknya, di dalam ransel terdapat AirTag Apple. Polisi pun memakai AirTag tersebut untuk melacak tersangka ke Portland Utara.
Johnson didakwa dengan perampokan tingkat dua dan pencurian tingkat pertama. Sebelumya, pada 9 Mei 2022, AirTag Apple juga membantu menemukan peralatan fotografi yang bernilai USD 7.000 di Australia.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penggunaan AirTag Dianggap Kontroversial
Meski berguna untuk membantu penemuan tersangka atau perangkat, pelacak AirTag ini masih jadi kontroversial karena beberapa orang memakainya untuk mencoba melacak orang lain.
Hal ini pun menarik perhatian bagi para anggota parlemen. Apalagi, sejumlah orang menggunakan AirTag tersebut untuk tujuan jahat.
Sebelumnya Februari, media 3News melaporkan insiden melibatkan seorang wanita yang mobilnya dilacak menggunakan AirTag.
Wanita tersebut tahu ada perangkat AirTag tidak dikenal yang mengikutinya, membuatnya mencari bantuan dari polisi. Setelah diperiksa, sebuah AirTag ditemukan di bumper belakang mobilnya.
Karena potensi bahaya yang bisa ditimbulkan, ada kemungkinan adanya undang-undang yang membatasi penggunaan AirTags. Di Ohio misalnya, ada lobi serius antara anggota parlemen dengan pendukung Partai Demokrat dan Republik.
Gara-gara itu, RUU baru di Ohio akan melarang seseorang memasang perangkat atau pelacak secara sadar di properti milik orang lain, tanpa persetujuan. Apple pun sudah bekerja keras meningkatkan tindakan antipelacakan di AirTag.
Advertisement
Ditangkap karena Kuntit Perempuan dengan AirTag
Sebelumnya, seorang pria bernama Ronald Roessler dari Apollo ditangkap polisi karena diduga menguntit seorang perempuan dengan memasang AirTag di mobilnya.
Perempuan yang tak disebutkan namanya itu mengklaim bahwa dia telah menerima pemberitahuan di ponselnya bahwa AirTag yang tidak dikenal ada di dekatnya dan melacak lokasinya. Demikian sebagaimana dilansir Ubergizmo, Sabtu (19/2/2022).
Belakangan diketahui bahwa Apple AirTag telah menempel di bagian dalam trailer logam di mobilnya, dan polisi kemudian menangkap Roesseler yang awalnya membantah.
Dia mengklaim bahwa itu adalah sebuah kesalahan dan setuju untuk menunjukkan ponselnya kepada polisi, lalu menghapus history pelacakan Apple AirTag di depan polisi itu.
"Ini sebenarnya kedua kalinya kami mendengar tentang seseorang yang ditangkap karena dituduh menguntit menggunakan AirTag," ujar polisi.Â
Tanggapan Apple
Apple mengatakan kepada NBC News bahwa mereka sangat memperhatikan keselamatan dan berkomitmen terhadap privasi dan keamanan AirTag.
"AirTag dirancang dengan serangkaian fitur proaktif untuk mencegah pelacakan yang tidak diinginkan, memberi tahu pengguna jika AirTag yang tidak dikenal mungkin bersama mereka dan mencegah pelaku menggunakannya untuk tujuan jahat," Apple menjelaskan.
Fitur-fitur itulah yang membuat Roessler ketahuan dan ditangkap polisi.
Polisi Cliff Greenfield mengatakan kepada Channel 11 bahwa mereka bisa menangkap Roessler dengan tuduhan menguntit dan melanggar perintah perlindungan dari penyalahgunaan.
Sebelumya, seperti dikutip ArsTechnica, Selasa (7/12/2021), kepolisian Kanada mengumumkan ada kelompok pencuri mobil mewah memanfaatkan AirTag untuk melacak kendaraan mahal yang ingin mereka curi.
Polisi Regional York, wilayah utara Toronto, Kanada, mengungkap, mereka menyelidiki lima insiden dengan modus menggunakan AirTag selama tiga bulan terakhir. Pencuri rupanya menyembunyikan AirTag pada kendaraan yang diparkir di tempat umum.
Kemudian, para pencuri melacak target mereka untuk mencuri mobil dalam kondisi sepi.
(Tin/Isk)
Advertisement