Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan teknologi Snap Inc. memperkenalkan beberapa teknologi yang diklaim bakal merevolusi cara belanja dengan Augmented Reality (AR), pada Snap Partner Summit 2022 di penghujung April lalu.
Mengutip keterangan tertulisnya, Selasa (24/5/2022), beberapa inovasi inovatif ini akan memberikan wawasan tentang masa depan ritel dan fesyen.
Baca Juga
Snap menyebutkan, pandemi telah mengubah perilaku belanja masyarakat. Situasi ini juga menyebabkan peningkatan aktivitas belanja online (daring) lebih dari sebelumnya.
Advertisement
"Dan sejak Januari lalu, lebih dari 250 juta Snapchatter telah terlibat dengan berbagai Lensa Belanja AR lebih dari 5 miliar kali," tulis Snap Inc. dalam pernyataannya.
Perusahaan mengatakan, salah satu kategori barang belanjaan paling dikenal di Indonesia adalah produk fashion (fesyen), yang diyakini sebagai salah satu cara umum untuk mengekspresikan diri.
"Dengan keadaan seperti ini, Augmented Reality Snap memiliki jalan untuk meningkatkan cara hidup orang termasuk augmented shopping yang efisien di masa depan, termasuk di Indonesia," kata Snap.
Snap dalam Snap Partner Summit 2022 sendiri memamerkan tiga teknologi baru mereka, yang disebut dapat membawa produk ke pelanggan mereka, dan pelanggan ke produk yang diinginkan, melalui AR.
1. Teknologi Prediksi Ukuran
Snap mengatakan, dengan pemodelan 3D, prediksi ukuran akan lebih dari sekadar membandingkan inci pakaian atau sepatu dengan ukuran pengguna.
Perusahaan asal Amerika Serikat ini mengklaim, teknologi itu memungkinkan pengalaman uji coba produk yang sangat berbeda bagi konsumen.
"Pada saat yang sama, ini juga menguntungkan brand untuk meminimalkan pengembalian produk, terutama ketika produk dibeli secara online," kata Snap Inc.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Mencoba Pakaian
2. Mencoba pakaian dengan Lensa belanja tanpa harus ganti pakaian
Snap memperkenalkan Snap AR Image Processing Technology, yang memungkinkan konsumen mencoba pakaian yang ingin ia beli, dengan lebih realistis, tanpa harus berganti pakaian.
Ini disebut dapat membuat belanja menjadi lebih efisien dan tidak perlu memakan waktu lama.
Selain itu, menurut mereka, adanya kenyataan seperti pandemi, menyarankan untuk lebih sedikit kontak dengan orang-orang dan berbagai hal lainnya, sehingga dapat diselesaikan dengan teknologi ini.
3. Camera Kit untuk Belanja AR
Snap juga memperkenalkan Camera Kit, perlengkapan pengembangan perangkat lunak augmented reality baru mereka.
"Perlengkapan ini menjadi penawaran baru Snap untuk memungkinkan mitra dagang memperluas penggunaan AR melalui kamera Snap untuk uji coba AR ke aplikasi dan situs mitra di luar aplikasi dalam Snapchat," tulis mereka.
Snap mengungkapkan, Camera Kit ini berfungsi baik di Android dan iOS, dan akan segera tersedia ke dalam situs web.
Â
Advertisement
Pandemi Ubah Cara Belanja
Menurut Mukhisa Kituyi, Sekretaris Jenderal United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), pandemi Covid-19 telah mengubah cara konsumen berbelanja daring selamanya.
Selain itu, NielsenIQ juga mencatat, jumlah konsumen belanja daring di Indonesia yang menggunakan e-commerce mencapai 32 juta orang di tahun 2021. Jumlah tersebut meningkat 88 persen dibandingkan tahun 2020 yang hanya 17 juta orang.
Mereka menyatakan, jumlah konsumen belanja online meningkat karena pengguna internet di Indonesia naik 32 persen dari 34 juta menjadi 45 juta tahun ini.
Selain itu, kebijakan pemerintah yang membatasi mobilitas masyarakat demi pengendalian penyebaran Covid-19 di Tanah Air, juga dianggap meningkatkan jumlah konsumen yang memilih berbelanja secara daring.
Snap Rilis Drone Mini dengan Kamera
Snap baru saja meluncurkan produk terbarunya ke publik. Kali ini, perusahaan yang dipimpin Evan Spiegel itu memperkenalkan Pixy, sebuah drone mini yang dilengkapi dengan kamera.
Mengutip informasi dari Tech Crunch, Selasa (3/5/2022), Pixy merupakan perangkat yang berfungsi untuk mengambil video layaknya drone, tapi dengan pengoperasian yang lebih mudah dan tidak memerlukan kartu SD sebagai media penyimpanan.
Menurut Snap, pengguna dapat mengatur jalur penerbangan Pixy ketika dipakai untuk mengambil video. Ada empat jalur penerbangan yang bisa dipilih, mulai dari melayang, mengitari, hingga mengikuti pengguna.
Mengingat perangkat ini merupakan pendamping Snapchat, video yang direkam dari Pixy akan ditransfer secara nirkabel dan disimpan di Snapchat Memories. Dari situ, pengguna dapat menyunting video yang sudah direkam.
Pengguna bisa memanfaatkan fitur edit yang ada di Snapchat, mulai dari Hyperspeed, Bounce, hingga Jump Cut. Pengguna juga bisa menambahkan Sound dan Lenses pada video yang sudah direkam.
Video hasil suntingan itu lantas bisa dibagikan langsung melalui aplikasi Snapchat atau platform lainnya. Pixy sendiri baru tersedia di Amerika Serikat dan Prancis dengan harga USD 229.99 atau sekitar Rp 3,4 juta.
Soal spesifikasi, Pixy memiliki kemampuan perekam video 2.7K dengan lensa beresolusi 12MP. Pixy memiliki bobot 101 gram dengan baterai yang bisa diganti.
Dalam sekali pengisian daya, perangkat ini bisa digunakan untuk lima hingga delapan kali penerbangan. Sebagai informasi, mengingat Pixy merupakan perangkat sejenis drone, Snap mengingatkan penggguna untuk mematuhi peraturan setempat saat ingin menggunakannya.
(Dio/Ysl)
Advertisement