Liputan6.com, Jakarta - Pencarian anak Ridwan Kamil yakni Emmeril Kahn Mumtadz masih terus dilakukan. Emmeril sendiri dilaporkan hilang di Sungai Aare, Bern, Swiss saat sedang berenang di sungai tersebut.
Dari informasi resmi terbaru Kementerian Luar Negeri, Ridwan Kamil juga mengikuti secara langsung proses pencarian putranya tersebut. Pencarian intensif dilakukan dengan kapal dan drone di beberapa lokasi kritis di sepanjang Sungai Aare.
Baca Juga
Peristiwa ini pun jelas menyorot perhatian warganet yang ada di Indonesia. Banyak dari mereka yang memberikan dukungan dan doa agar Eril--nama panggilan Emmeril--bisa segera ditemukan.
Advertisement
Banjir dukungan dan doa pun diberikan pada akun pribadi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di media sosial. Namun yang membedakan, ada beberapa warganet ternyata memberikan komentar dan dukungannya melalui informasi di Google Maps.
Tidak hanya itu, berdasarkan pantauan Tekno Liputan6.com, Minggu (29/5/20220), ternyata ada sejumlah warganet yang memberikan review buruk berupa bintang satu ke laman ulasan Sungai Aare di Google Maps.
Hal ini diketahui dari pemberian rating bintang satu yang dilakukan oleh beberapa akun dengan nama Indonesia. Pemberian rating itu pun diberikan dalam kurun waktu baru-baru ini.
Selain membanjiri dengan rating buruk, sejumlah warganet tersebut juga memberikan komentar mengenai sungai tersebut. Beberapa di antaranya menyebut sungai tersebut tidak ramah wisatawan, berbahaya, serta menyeramkan.
Ada beberapa komentar yang sebenarnya tidak berhubungan dengan sungai tersebut. Akibat banyaknya ulasan buruk, beberapa warganet menyebut tindakan tersebut tidak relevan sama sekali.
Tidak sedikit pula yang mengkritik tindakan memberikan ulasan buruk itu salah alamat dan tidak sepatutnya dilakukan. Sebab, cara seperti ini malah membuat citra warganet Indonesia buruk.
Oleh sebab itu, dari pantauan terkini, kami juga melihat ada akun warganet dengan nama Indonesia yang memberikan rating lima dan menyebut aksi memberi rating rendah di laman informasi Sungai Aare tidak tepat.
Yang menarik, kami juga sempat melihat beberapa akun dengan nama Swiss yang ikut meramaikan laman review tersebut dan memberikan rating lima di lokasi Sungai Aare. Meski tidak langsung mengomentari ulasan buruk soal sungai, sejumlah akun tersebut berkomentar lokasi sungai Aare terbilang aman.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ridwan Kamil Ikut Misi Pencarian Emmeril Kahn Mumtadz di Sungai Aare Swiss
Sebagai informasi, Gubernur Jawa Barar Ridwan Kamil mengikuti langsung proses pencarian Emmeril Kahn Mumtadz pada Sabtu (28/5/2022).
Hal itu terekam dari foto proses pencarian yang diunggah di situs resmi Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Kemlu RI.
Dilansir situs resmi Kementerian Luar Negeri-KBRI Bern, kemlu.go.id/bern, tim yang dipimpin oleh Polisi Maritim Bern melanjutkan pencarian Emmeril Kahn Mumtadz pada Sabtu (28/5/2022).
Pencarian intensif dilakukan dengan kapal dan drone di beberapa lokasi kritis di sepanjang sungai Aare. Selain itu, tim penyelam pun dikerahkan di beberapa lokasi yang dapat diakses di sepanjang sungai.
Setelah proses pencarian dilakukan, Kepala Polisi Maritim Urs Käser dan Kepala Kepolisian Regional Bern Thomas Mueller menyampaikan laporan hasil pencarian kepada orang tua Emmeril (Ridwan Kamil) bahwa sampai Sabtu sore waktu setempat, pencarian belum membuahkan hasil yang diharapkan.
Eril --sapaan Emmeril-- dilaporkan hilang di Sungai Aare, Bern, Swiss pada Kamis (26/5/2022) pagi waktu setempat. Pencarian intensif yang dilakukan oleh polisi, polisi maritim, dan pemadam kebakaran telah berlangsung selama tiga hari.
Duta Besar RI untuk Swiss Muliaman Hadad menuturkan bahwa ada masa kritis dalam pencarian korban hilang di Sungai Aare Swiss, mengacu laporan anak Ridwan Kamil hilang. Sudah lewat dari 24 jam, putra gubernur Jawa Barat itu, Emmeril Khan Mumtadz belum juga ditemukan.
"Waktu kritikal itu 3 hari. Mayoritas kejadian (orang hilang di Sungai Aare), 99,99 persen ditemukan 3 minggu. Itu menurut mereka (Tim SAR), pengalaman mereka puluhan tahun," ujar Dubes Muliaman Hadad dalam konferensi pers, Sabtu (28/5/2022).
Advertisement
Upaya Pencarian
Hingga kini, pihak KBRI Bern di Swiss terus melakukan upaya pencarian Emmeril Khan Mumtadz yang melibatkan berbagai pihak seperti polisi sungai, polisi medis hingga pemadam kebakaran.
Sementara itu, Dubes RI di Swiss Muliaman Hadad mengatakan bahwa di tengah indahnya sungai Aare, sedikitnya 15-20 insiden serupa terjadi setiap tahun.Â
"Kemarin kita tanyakan kepada pihak polisi dan tim SAR, dari mereka kita memperoleh informasi setiap tahun kejadian serupa terjadi 15-20 kasus setiap tahun. Jadi kenapa cukup banyak, karena ini tempat di mana orang berenang," ujar Dubes Muliaman.
Ia juga menambahkan bahwa di sungai tersebut, sebenarnya sudah ada sejumlah lambang peringatan. Selain itu, pengunjung juga dapat mengecek website lokal dari pengelola sungai tentang berapa suhu air saat itu hingga perkiraan deras arus air.Â
"Rata-rata arus 180-230 meter kubik per detik, selalu disampaikan pemerintah lokal. Saya menyampaikan bahwa sudah cukup banyak informasi yang bisa diakses pengunjung. Biasanya masyarakat langsung mengacu pada sumber informasi semacam itu sebelum berenang," papar Dubes Muliaman.
Dengan panjang 288 kilometer, Sungai Aare Swiss adalah sungai terpanjang yang mengalir sepenuhnya di Swiss. Sepanjang rutenya, ia bertemu dengan banyak desa dan kota, juga berkelok-kelok melalui berbagai lanskap yang mengesankan. Â
Punya Sertifikat Diving
Proses pencarian putra sulung Gubernur Jawa Barat, Emmeril Khan Mumtadz masih terus dilakukan dan kini sudah memasuki hari ketiga.Â
Pihak KBRI Bern di Swiss pun terus memantau upaya pencarian dan melakukan koordinasi dengan berbagai otoritas terkait.Â
Pihak keluarga, adik kandung Ridwan Kamil yakni Elpi Nazmuzzaman menyampaikan cerita dari pihak keluarga yang berada di sana.Â
"Saat ini, keluarga yang di sana dalam kondisi sehat, tabah dan sabar sambil menunggu proses pencarian oleh pihak berwenang," ujarnya.
Dalam perjalanan mencari sekolah dan kesempatan mencari beasiswa di Swiss, Elpi menyampaikan bahwa Emil menemui temannya yang tinggal di sana.Â
Bersama dengan 2 orang lainnya, mereka kemudian memutuskan untuk menyambangi Sungai Aare tersebut.
Pihak keluarga mengatakan Eril yang dikenal rajin olahraga dan memiliki sertifikat diving, sempat memantau situasi sebelum memutuskan untuk turun dan berenang di sana. Ia juga sempat memutuskan tentang siapa saja yang bisa turun untuk berenang, mengingat kondisi sungai yang arusnya cukup deras.
Sebelumnya, Elpi Nazmuzaman mengungkapkan bahwa kondisi yang menyebabkan Eril mengalami kesulitan untuk naik hingga akhirnya terseret arus sungai belum diketahui dengan pasti.
"Pada saat akan naik ke atas, kelihatannya ada kesulitan yang kami juga tidak paham bagaimana kondisinya. Cuma itu informasi yang kami terima," ujar Elpi dalam keterangan pers secara daring pada Jumat, 27 Mei 2022.
"Barangkali ada arus begitu. Singkatnya yang lain bisa naik ke darat, Eril kemudian terbawa arus. Itu informasi yang kami terima per jam 11 malam tadi,"Â dia menambahkan.Â
(Dam/Ysl)
Advertisement