Liputan6.com, Jakarta - Binar Academy sebagai salah satu startup di bidang teknologi menggandeng platform sosial Menjadi Manusia untuk menunjukkan wajah para female leaders melalui konten video yang menginspirasi.
Kolaborasi yang bertemakan “Women in Tech” ini memiliki spirit bahwa perempuan juga bisa berperan di segala bidang, terutama teknologi.
Baca Juga
Mereka yang membagikan cerita pada video tersebut antara lain Alamanda Shantika (CEO Binar Academy), Dheta Aisyah (Chief of Business Development Binar Academy), Arfiana Maulina (Student at Binar Academy), Fitriana Fajrin (DevOps SRE Team Lead), dan Oristania Wahyu Nabasya (Software Engineer).
Advertisement
Dalam video berdurasi lebih dari 13 menit itu mereka menyampaikan berbagai pandangan tentang perjuangan 'women in tech' untuk bisa berada di titik sekarang.
Dita Aisyah, Chief of Business Development Binar Academy menuturkan kolaborasi ini diharapkan memberikan inspirasi bagi para wanita yang ingin berkarir di bidang teknologi.
“Melalui video singkat yang mengangkat cerita para perempuan hebat ini, kami mencoba membuka wawasan dan pandangan terkait peranan para perempuan di bidang teknologi. Khususnya tentang bagaimana mereka menghadapi challenge di beberapa career step," kata Dita melalui keterangan resminya, Selasa (31/5/2022).
Ia menambahkan video ini menghadirkan perspektif beragam dengan harapan salah satu cerita yang dihadirkan related dengan kehidupan mereka.
Sementara Co-founder Menjadi Manusia, Rhaka Ghanisatria, menjelaskan Menjadi Manusia adalah proses yang tidak akan pernah berhenti. Ia menilai hidup itu seperti roller coaster.
"Seperti logo Menjadi Manusia yang memiliki tanda koma, artinya kita jatuh, kita bangkit, dan kita buat koma baru, begitu terus sampai akhirnya kita mati dan berhenti," ujarnya.
Rhaka melanjutkan pihaknya memiliki semangat yang sama dengan Binar Academy, khususnya tentang pentingnya mendengar cerita para perempuan dalam keseharian mereka.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kesempatan yang Sama
Emansipasi memberikan kesempatan yang sama bagi perempuan untuk berprestasi di berbagai bidang. Para narasumber yakin dan optimistis akan muncul para wanita hebat di bidang teknologi yang dapat bersaing di era digital.
Pada tahun 2016, Binar memulai tahun pertamanya dengan demografi siswa perempuan sebesar 10 persen, memiliki progres baik menyeimbangkan demografi pesertanya menjadi 40 persen perempuan pada 2022.
Sedangkan progres persentase mentor di Binar, pada tahun 2016 jumlah mentor di Binar 10 persen perempuan dan pada tahun 2022 melejit sebesar 45 persen.
Dengan hadirnya lebih banyak women in tech, Binar berharap akan semakian banyak wanita di luar sana yang berani mulai bermimpi untuk memulai karya di bidang teknologi tanpa merasa takut dan rendah diri.
Binar Academy didirikan 2017 oleh Alamanda Shantika bersama dua alumnus Gojek lainnya, yaitu Dita Aisyah dan Seto Lareno.
Sebagai pelopor startup edutech di bidang digital skill, Binar fokus pada pengembangan skill dan talenta digital dengan meningkatkan pengalaman belajar melalui tahapan pembelajaran yang jelas dan metode pembelajaran beragam, seperti kelas online dan berbagai macam konten.
Melalui program pendidikannya, yaitu Binar Bootcamp dan Binar Insight, BinarGO serta layanan talent placement (Job Connect), Binar Academy berupaya mendukung pertumbuhan karier lulusan SMA, mahasiswa, dan orang-orang yang ingin berganti karier (career shifter).
Pada tahun lalu, Binar Academy berhasil mengedukasi lebih dari 8.000 siswa melalui program Binar Bootcamp, kursus intensif bagi pemula, dan Binar Insight, berbagai seri webinar interaktif.
Di tengah pandemi sekali pun, jumlah siswa terus bertambah seiring penyesuaian mereka dengan pembelajaran online.
Advertisement
Binar Academy Raih Pendanaan Pra Series A
Binar Academy, platform edutech yang fokus pada pengembangan talenta digital mengumumkan telah mendapatkan pendanaan lanjutan Pra Series A dengan nilai yang tidak dipublikasikan.
Putaran pendanaan ini melibatkan beberapa perusahaan modal ventura yang dipimpin Teja Ventures dan oleh iGlobal Partners bersama IWEF serta beberapa beberapa angel investor, termasuk di antaranya pendiri Investree (Dickie Widjaja dan Andi Andries).
Dana segar yang didapatkan Binar Academy ini akan digunakan untuk pengembangan tim, ekspansi, serta mengakselerasi pertumbuhan akuisisi penggunaa.
Tidak hanya itu, startup ini juga akan fokus pada pengembangan aplikasi yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran para peserta, sekaligus berupaya untuk menjadi SuperApp digital skill pertama di Asia Tenggara.
"Dana segar yang baru kami peroleh ini akan digunakan untuk meningkatkan jumlah materi pembelajaran yang tersedia, serta memastikan pengembangan kurikulum sesuai dengan kebutuhan market," tutur founder dan CEO Binar Academy, Alamanda Shantika dalam keterangan resmi yang diterima, Selasa (31/5/2022).
Lebih lanjut ia menuturukan, Binar juga akan berupaya menghadirkan pendidikan inklusif dan dapat diakses dari mana saja, tapi tetap memiliki kualitas pembelajaran kelas dunia.
Untuk diketahui, Binar Academy merupakan startup yang didirikan sejumlah alumni Gojek ini menawarkan berbagai latihan bagi para penggunanya, mulai dari pelatihan karyawan perusahaan, workshop, hingga menghubungkan peserta bootcamp dengan perusahaan.
Sebagai produk terbaru, ada pula BinarGO sebuah kelas pembelajaran digital yang bisa diakses sesuai kebutuhan dan memiliki metode pembelajaran mandiri.
Sejak berdiri pada 2017, perusahaan ini sudah memiliki sejumlah rekanan seperti BCA, Bank Mandiri, Telkomsel, Tokopedia, Traveloka, hingga Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Founding Partner Teja Ventures, Virginia Tan menuturkan rekam jejak Binar Academy menjadi alasan perusahaannya mendukung pendanaan startup untuk Binar ini. Terlebih, pertumbuhan luar biasa dari Binar Academy menjadi bukti kuat founder dan fokus perusahaan pada pengembangan kualitas produk.
Sepanjang 2021, Binar Academy memang mencatat ada peningkatan penggguna hingga 13 kali lipat dibandingkan 2020. Pendapatan di 2021 juga tumbuh signifikan hingga dua kali lipat dibandingkan 2020, sehingga perusahaan menargetkan pertumbuhan empat kali lipat 2022.
Kemkominfo Akan Gelar Pertemuan Startup Digital HUB.ID Summit 2022 pada 5-6 September di Bali
Di sisi lain, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) melalui Direktorat Ekonomi Digital, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika) akan menyelenggarakan konferensi dan pertemuan bisnis dalam HUB.ID Summit 2022 yang akan dilaksanakan pada 5-6 September di Bali.
Sebelumnya, pada 2021, Kemkominfo menjalankan program HUB.ID Accelerator dengan memfasilitasi 43 startup digital dengan fokus kepada sejumlah rangkaian business matchmaking.
Program yang bertujuan mendorong pertumbuhan dan peningkatan skala bisnis startup ini sukses melahirkan tiga startup lulusan yang kini telah mendapatkan pendanaan dan menciptakan lebih dari 100 potensi kerjasama bisnis baru dengan melibatkan 47 mitra yang tergabung dalam jejaring HUB.ID.
Oleh karena itu, HUB.ID Summit 2022 yang akan dilaksanakan beberapa bulan mendatang diyakini mampu menciptakan peluang lebih tinggi bagi para perusahaan rintisan dalam negeri untuk mendapatkan investor skala global.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemkominfo, Semuel A. Pangerapan, menilai HUB.ID Summit 2022 adalah pusat pertemuan bisnis antara startup digital, perusahaan modal ventura lokal dan global, industri, Kementerian/Lembaga, BUMN, serta mitra bisnis.
"Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan startup digital Indonesia ke investor maupun mitra bisnis, tidak hanya lokal tetapi juga luar negeri agar dapat turut bersaing dalam bisnis global,” ujar Semuel melalui keterangannya, Kamis (26/5/2022).
Untuk menyukseskan puncak acara HUB.ID Summit 2022, Direktorat Ekonomi Digital, Ditjen Aptika, Kemenkominfo mengadakan kegiatan Startup Gathering Road to HUB.ID Summit pada Rabu (18/5/2022) di Sudirman, Jakarta.
Menurut Direktur Ekonomi Digital Ditjen Aptika Kemkominfo, I Nyoman Adhiarna, kegiatan yang merupakan pra-acara ini ditujukan demi mendorong para peserta program pembinaan startup digital Kementerian Kominfo dan umum untuk mengikuti kegiatan HUB.ID Summit 2022.
“HUB.ID Summit siap memfasilitasi para peserta program pembinaan startup digital Kemkominfo dan umum untuk promosi, berjejaring, bertemu investor dan mitra bisnis, serta meningkatkan skala bisnisnya. Selain untuk peserta pembinaan dari Kominfo, acara ini juga terbuka untuk masyarakat umum yang bisa diikuti via Zoom,” papar I Nyoman.
Advertisement
Diharapkan Jadi Produsen Teknologi
Melalui gelaran acara ini, pihak Kemkominfo berharap startup yang berpartisipasi dalam HUB.ID kelak bisa menjadi unicorn mengikuti jejak startup digital lainnya.
Untuk itu, Kemkominfo memiliki posisi tidak hanya sebagai regulator, tetapi juga fasilitator yang menyiapkan masyarakat untuk hidup di era ekonomi digital.
"Saya berharap peserta startup yang mengikuti acara ini bisa menjadi produsen teknologi dalam negeri yang mampu memunculkan kembali unicorn dan decacorn baru di Indonesia," imbuh Semuel menambahkan.
Turut hadir dalam acara Startup Gathering Road to HUB.ID yakni Ketua Tim Fasilitasi Business Matchmaking Startup Digital, Luat Sihombing dan Strategic Partner Impactto, Italo Gani.
Keduanya memaparkan rencana kegiatan HUB.ID Summit 2022 baik dari kebijakan, sektor, hingga menjelaskan kriteria startup digital yang diharapkan ikut berpartisipasi serta perusahaan modal ventura yang diharapkan hadir di HUB.ID Summit 2022.
“Fokus sektor startup yang kami harapkan bergabung dalam HUB.ID meliputi enterprise & government tech, agritech, healthtech, social commerce & SME enable, serta web 3.0," ujar Ketua Tim Fasilitasi Business Matchmaking Startup Digital, Luat Sihombing.
Dalam acara ini, ia melanjutkan, pihaknya juga memiliki target yakni mampu mengkurasi 80 tech startup serta menggaet 50 investor dan rekan bisnis.
Sementara itu, Italo Gani selaku Strategic Partner Impactto mengungkapkan, HUB.ID diharapkan bisa diikuti oleh tipe startup dan investor dengan kriteria angel-invested startups, pre-seed/seed round startups, sampai pre-series A startups.
“Bagi peserta, diharapkan sudah mempersiapkan data pendukung dalam pitch deck mulai dari model bisnis, solusi, traction, profil founder, proyeksi dan milestone, hingga alokasi dana yang dibutuhkan,” ujarnya.
Seluruh informasi dari pelaksanaan kegiatan HUB.ID Summit 2022, serta bagi startup yang ingin terlibat dalam aktivitas ini dapat mengetahuinya lebih lanjut melalui kanal media sosial @hub.id dan laman www.hub.id
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Advertisement