Liputan6.com, Jakarta - Pelanggan Netflix di Rusia secara resmi sudah tidak bisa mengakses platform streaming pada Jumat lalu waktu setempat, sebagai imbas dari perang di Ukraina.
Dilaporkan, baik situs maupun aplikasi Netflix, sama-sama sudah tidak bisa diakses. Juru bicara perusahaan juga mengonfirmasi pelanggan mereka tak lagi punya akses.
Baca Juga
"Ini adalah pemenuhan penarikan dari pasar Rusia," kata juru bicara Netflix kepada AFP, seperti mengutip Gadgets 360, Rabu (1/6/2022).
Advertisement
Juru bicara Netflix mengatakan, perusahaan harus menunggu hingga penghujung alur penagihan, sebelum benar-benar mencabut seluruh layanannya dari pelanggan di Rusia.
Sebelumnya, The Variety pada Maret lalu juga melaporkan bahwa Netflix melakukan penangguhan terhadap layanan mereka di Rusia, sebagai reaksi terhadap invasi ke Ukraina.
"Mengingat situasi saat ini, kami memutuskan untuk menangguhkan layanan di Rusia," kata juru bicara Netflix, Emily Feingold, kepada The Verge.
Platform streaming Amerika Serikat itu mengumumkan, akan menghentikan semua produksi dan akuisisi di Rusia. Netflix sudah memproduksi empat film asli negeri beruang putih pada saat itu.
Diketahui, Netflix saat ini tengah berpikir keras demi mengembalikan kejayaan mereka, di tengah ramainya kompetisi platform over-the-top (OTT).
Platform streaming itu sebelumnya sempat mengungkapkan, pada kuartal pertama (Q1) tahun 2022, mereka kehilangan 200 ribu pelanggan secara global, dibandingkan kuartal empat (Q4) 2021.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Netflix Kehilangan 200 Ribu Pelanggan
Perusahaan Amerika Serikat itu juga memperkirakan akan ada kerugian yang lebih besar di kemudian hari, bahkan sampai dua juta pelanggan di kuartal kedua.
Perusahaan menunjuk persaingan yang lebih ketat dari layanan over the top (OTT), yang menawarkan harga lebih murah seperti Disney Plus dan Prime Video.
Selain itu, Netflix juga menyalahkan terbatasnya ruang berekspansi di banyak negara karena faktor teknologi yang di luar kendalinya, seperti adopsi smart TV dan harga data, serta banyaknya pengguna yang berbagi akun.
Untuk yang terakhir, menurut raksasa OTT itu, ada lebih dari 222 juta rumah tangga yang membayar untuk menikmati konten Netflix, tetapi lebih dari 100 juta pelanggan Netflix lainnya berbagi akun.
Kondisi ini jadi semakin lebih buruk dengan keputusan Netflix menghentikan layanannya di Rusia, sebagai imbas dari perang Ukraina.
Negara itu seharusnya bisa menyumbang 500 ribu pelanggan, namun mereka malah kehilangan 700 ribu pelanggan setelah Rusia terkena sanksi akibat invasi ke Ukraina. Namun, pertumbuhan masih "lunak" di semua wilayah.
Advertisement
Percobaan Bangkit Netflix
Netflix pun menyebutkan bahwa mereka berencana untuk mempercepat kembali penayangan dan pertumbuhan pendapatannya, dengan meningkatkan semua aspek di platformnya.
"Di sisi konten, kami menggandakan pengembangan cerita dan keunggulan kreatif," tulis perusahaan.
Sementara di sisi produk, baru-baru ini, mereka juga meluncurkan fitur berupa tombol suka dua jempol agar para pelanggannya bisa mengekspresikan dengan lebih tentang apa yang mereka sukai.
Selain itu, menurut perusahaan, kesuksesan secara internasional juga berperan penting untuk masa depan mereka. "Dalam jangka panjang, sebagian besar pertumbuhan kami akan datang dari luar AS," tulis Netflix.Â
Lebih lanjut, diketahui ada lebih banyak pelanggan lama Netflix yang memutuskan untuk menghentikan langganannya. Demikian berdasarkan laporan dari The Information.
Data survei yang dilihat oleh media tersebut mengungkap, 13 pelanggan lama yang telah berlangganan lebih dari tiga tahun menghentikan langganan Netflix mereka pada paruh pertama 2022.
Angka Berhenti Langganan
The Information mengungkap, data tersebut berasal dari perusahaan analitik Antenna. Mereka mengumpulkan data dari lima juta pengguna di Amerika yang membagikan langganan streaming secara anonim.
Data tersebut memperlihatkan bahwa secara keseluruhan, angka penghentian langganan mencapai 3,6 juta orang pada kuartal lalu. Jumlah ini meningkat dari 2,5 juta penghentian langganan dalam lima kuartal terakhir.
Seiring dengan angka penghentian langganan yang meningkat, The Information melaporkan, pengguna baru menyumbang bagian yang lebih kecil.
Hal ini dianggap menjadi indikator bahwa Netflix memang tengah berjuang untuk mempertahankan pengguna untuk jangka waktu yang lama.
Pada kuartal kedua 2021, responden yang berlangganan Netflix kurang dari satu tahun 70 persen melakukan pembatalan langganan. Sementara pelanggan jangka panjang hanya 6 persen yang membatalkan langganan.
60 persen pembatalan dilakukan pelanggan baru pada kuartal terakhir. Sementara, sejumlah pelanggan lama juga ada yang mempertimbangkan untuk berhenti memakai Netflix.
(Dio/Ysl)
Advertisement