Liputan6.com, Jakarta - Elon Musk mengaku dirinya tidak ingin menjadi CEO Tesla saat perusahaan itu baru pertama berdiri. Dalam wawancaranya, Elon Musk mengaku saat itu ia berinvestasi pada Tesla di hari-hari awal perusahaan berdiri.
"Saya tidak suka menjadi CEO, tetapi saya ingin bertanggung jawab untuk urusan sisi produk seperti teknologi dan desain. Jadi orang lain bisa menjadi CEO, Anda dapat melakukannya kapan saja Anda mau, tanpa konspirasi apa pun," kata Elon Musk, dikutip dari Gizchina, Sabtu (11/6/2022).
Baca Juga
Dalam wawancara tersebut, Elon Musk membahas rantai pasokan serta mengapa Elon Musk memilih kendaraan listrik. Tidak hanya itu, dibahas juga mengenai penelitian Elon Musk tentang baterai di Stanford University hingga kepergian pendiri Tesla Zip2, dan pendiri Tesla.
Advertisement
Elon Musk juga tidak lupa membahas tentang proyek Tesla Roadster dan banyak proyek lainnya yang didanai oleh Tesla.
Elon Musk pun mengungkapkan bahwa awal 2008 menjadi tahun yang penuh mimpi buruk.
"Tahun 2008 saya mengalami mimpi buruk dalam bisnis dan kehidupan. Salah satu mimpi buruk tersebut adalah kegagalan SpaceX untuk diluncurkan. Tesla juga harus menghadapi kesulitan keuangan yang serius dan banyak ancaman lainnya," kata Elon Musk.
Dalam percakapan dengan anggota klub dan podcast Kilwatt, Elon Musk membahas tentang hari-hari awal Tesla dan sejarah kebangkitan perusahaan mobil listriknya.
Ia menyebut, dia awal tahun-tahun pertamanya sebagai CEO, merupakan tahun yang paling sulit dan paling bersejarah.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informsasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penuh Mimpi Buruk
"Secara teknis saya adalah CEO dari 2007 dan tidak resmi menjadi CEO hingga akhir 2008. Itu kocak, dramatis, itu tahun yang penuh mimpi buruk," katanya.
"Tahun itu, peluncuran ketiga SpaceX masih berakhir dengan kegagalan, tetapi saya pikir kami hanya memiliki cukup dana untuk tiga peluncuran dan tiga peluncuran kami dengan SpaceX berakhir dengan nol," kata Elon Musk.
Sekadar informasi, SpaceX memang sempat mengalami tahap awal yang sangat sulit di awal berdirinya. Begitu pun kehidupan pribadinya.
"Pernikahan saya runtuh dan putus pada satu titik, dan saya harus bercerai," kata Elon Musk, menambah rentetan hal buruk yang menimpanya di 2008.
Advertisement
Pernah Hampir Bangkrut
Tak cukup di situ, pembiayaan Tesla juga mulai terurai, namun pada saat yang sama Tesla masih jauh dari produksi.
"Kami juga mengalami Great Recession (krisis keuangan parah pada 2008)," tuturnya.
Bukan hanya tahun 2008, rupanya kesulitan dan kondisi hampir bangkrut menghantamnya dengan keras, setidaknya hingga 2012.
Ia mengklaim saat itu dirinya menginvestasikan USD 40 juta dari penjualan saham PayPal, untuk perusahaan. Ia memakai uang tersebut untuk meningkatkan Tesla dan SpaceX.
Untungnya pada 2008, pada peluncuran keempat SpaceX roket tersebut meluncur dengan baik ke luar angkasa. "Jika yang keempat itu gagal, SpaceX pasti akan hancur," katanya.
(Tin/Ysl)