Sukses

Internet Explorer Dimatikan Hari Ini, Microsoft Edge Jadi Penggantinya

Microsoft meminta agar pengguna untuk beralih ke peramban teranyar buatan mereka yaitu Microsoft Edge, setelah Internet Explorer dimatikan.

Liputan6.com, Jakarta - Microsoft hari ini, Selasa (15/6/2022), memensiunkan peramban (browser) lawas mereka yaitu Internet Explorer. Perusahaan juga menghentikan dukungan untuk Explorer.

Sebagai gantinya, Microsoft meminta agar pengguna untuk beralih ke peramban teranyar buatan mereka yaitu Microsoft Edge, yang diklaim lebih cepat dan lebih aman.

"Dengan keamanan, privasi, kecepatan, dan kemudahan penggunaan yang ditingkatkan, Microsoft Edge melampaui pengalaman yang Anda kenal dengan Internet Explorer," tulis Microsoft dalam laman support-nya.

Microsoft menambahkan, aplikasi dan situs Internet Explorer 11 yang sama dan digunakan saat ini, dapat dibuka melalui Microsoft Edge dengan mode Internet Explorer.

Selain itu, ketika pengguna beralih ke Microsoft Edge, mereka juga dapat secara otomatis memindahkan favorit, preferensi, dan data penjelajahan pengguna lain dari Internet Explorer.

Soal fitur, Microsoft Edge sendiri menyematkan SmartScreen Pertahanan Microsoft, yang membantu mengidentifikasi situs mencurigakan yang mungkin menampilkan serangan pengelabuan atau malware.

SmartScreen juga memeriksa unduhan pengguna untuk membantu mengenali kemungkinan risiko.

Edge juga menyediakan kontrol yang lebih baik terhadap cara data pengguna dilacak saat melakukan penelusuran, dengan tiga tingkat pencegahan pelacakan: Dasar, Seimbang, dan Ketat.

Terdapat juga fitur pembelajaran InPrivate, yang memungkinkan pengguna browser menyembunyikan riwayat penjelajahan, data situs dan formulir, cookie, dan kata sandi dari orang lain yang menggunakan perangkat yang sama.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Dirilis 27 Tahun Lalu

Sebagai informasi, Internet Explorer pertama kali diluncurkan pada 24 Agustus 1995 atau 27 tahun yang lalu. Saat itu, peramban itu menjadi bagian dari software tambahan bagi pengguna Windows 95.

Di beberapa versi berikutnya, Internet Explorer sudah dapat diunduh secara gratis hingga langsung tersedia setiap kali pengguna meng-install Windows di PC.

Browser Internet Explorer sempat dilaporkan mencapai puncak kejayaannya pada 2003 dengan 95 persen pangsa pengguna di seluruh dunia.

Namun dengan berjalannya waktu dan semakin banyak browser baru bermunculan membuat penggunanya semakin turun di tahun-tahun berikutnya.

Diketahui, Microsoft menghentikan pengembangan fitur baru di Explorer pada 2016 untuk fokus mengerjakan browser baru yang bernama Microsoft Edge.

3 dari 4 halaman

Edge Jadi Peramban Utama di Windows 11

Internet Explorer sendiri saat ini sudah tidak tersedia bagi pengguna PC berbasis Windows 11, dimana posisinya sudah digantikan oleh Microsoft Edge sebagai browser utama.

Microsoft menjelaskan, "untuk sistem operasi yang didukung, Internet Explorer 11 akan terus menerima update keamanan dan dukungan teknis berdasarkan siklus hidup versi Windows yang diinstal."

Pada Agustus 2020, perusahaan bentukan Bill Gates itu mengumumkan rencana untuk menghentikan dukungan browser IE 11 di Windows 10 dan Microsoft 365.

Saat itu, perusahaan mengumumkan rencana untuk menyuntik mati Internet Explorer pada 19 Mei 2021.

4 dari 4 halaman

Microsoft Uji Coba VPN di Edge

Baru-baru ini, Microsoft juga diketahui sedang menguji menambahkan fitur jaringan pribadi virtual atau virtual private network (VPN) secara built-in dan gratis ke Microsoft Edge.

Fitur VPN yang disebut "Edge Secure Network" ini sedang diuji oleh Microsoft dan didukung oleh Cloudflare. Hal ini merupakan upaya untuk meningkatkan keamanan dan privasi.

"Microsoft Edge Secure Network bisa membantu perangkat Anda dan data sensitif saat Anda berselancar," tulis Microsoft dalam laman support-nya, dikutip Senin (2/5/2022).

Mengutip The Verge, Edge Secure Network akan mengenkripsi lalu lintas web pengguna, sehingga penyedia layanan internet tidak bisa mengumpulkan informasi penelusuran yang dinilai lebih baik dirahasiakan.

Fitur baru ini juga memungkinkan pengguna menyembunyikan lokasi mereka, dengan memungkinkannya menjelajahi web menggunakan alamat IP virtual. Itu juga berarti pengguna bisa mengakses konten yang diblokir di negaranya.

Lebih lanjut menurut Microsoft, Jaringan Aman ini adalah fitur pratinjau atau preview.

"Fitur pratinjau adalah layanan yang sedang dikembangkan dan tersedia secara 'pratinjau' sehingga pengguna bisa mendapatkan akses awal dan mengirimi kami umpan balik," tulis perusahaan.

Meski begitu, Microsoft juga menyebutkan penggunaan data dalam fitur ini dibatasi hanya sampai 1 GB per bulannya. Selain itu, pengguna harus masuk ke akun Microsoft.

(Dio/Isk)

Â