Sukses

Merasa Boros? Tips Tetap Hemat Langganan Platform Streaming Film

Simak artikel berikut ini untuk mengetahui langkah-langkah agar bisa menghemat biaya berlangganan platform streaming film.

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini, aplikasi streaming film atau serial sudah udah diakses. Ada Netflix, Disney Plus Hotstar, Vidio, Viu, serta beberapa penyedia layanan lainnya.

Dengan banyaknya layanan tersedia, masing-masing platform pun menawarkan deretan konten berbeda-beda. Tidak jarang, ada konten orisinal memang hanya tersedia di satu platform dan tidak ada di layanan lain.

Hal ini tentu membuat pengguna terkadang harus berlangganan beberapa layanan untuk bisa menikmati konten-konten tersebut. Akibatnya, biaya berlangganan pun ikut bertambah setiap bulan.

Oleh sebab itu, Tekno Liputan6.com akan membagikan tips berhemat langganan aplikasi streaming atau film, seperti dikutip dari CNET, Minggu (26/6/2022). Apa saja tipsnya? Simak beberapa tipsnya berikut ini:

  1. Pilih platform dengan konten yang benar-benar kamu ingin tonton dalam jangka waktu tertentu.
  2. Dalam hal ini, kamu perlu memilihnya secara cermat. Pertimbangkan jenis konten yang ingin dinikmati termasuk waktu rilisnya.
  3. Untuk memudahkan, kamu bisa merinci konten yang ingin ditonton berikut jadwal pembayaran tiap platform setiap bulannya.
  4. Apabila kamu ingin menonton serial tertentu yang rilis tiap minggu, kamu bisa menunggu hingga semua episode rilis baru berlangganan layanan tersebut.
  5. Biaya berlanggan untuk platform itu pun bisa kamu gunakan untuk layanan lain yang sedang ingin ditonton saat ini.
  6. Ada baiknya, kamu berlangganan maksimal setidaknya dua platform dalam sekali waktu untuk menjaga biaya berlangganan tetap terjangkau.
  7. Manfaatkan bundel berlangganan dengan operator seluler yang bekerja sama dengan platform tertentu. Sebab, selain membayar biaya langganan, biasanya disertakan pula paket data.
  8. Sebagai saran, hindari berlangganan tahunan, sehingga ketika dalam waktu tertentu kamu tidak menemukan konten yang cocok, bisa menunda langganan di periode tersebut.

Perlu diingat, langkah-langkah ini memang tidak langsung membuat biaya berlangganan menjadi lebih murah. Namun jika dilakukan dan dipelajari secara bertahap, kamu bisa menghemat biaya setidaknya dalam waktu jangka panjang. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Netflix PHK 300 Karyawan Usai Kehilangan Banyak Pelanggan

Di sisi lain, Netflix melakukan PHK sebanyak 300 karyawannya. PHK kali ini adalah bagian dari layoff kedua perusahaan, di mana sebelumnya Netflix memutus kontrak 150 pekerjanya pada Mei 2022.

Mengutip The Verge, Jumat (24/6/2022), PHK kali ini berdampak pada berbagai tim yang berbeda dan paling banyak karyawan yang ada di Amerika Serikat. Meski begitu, ada juga karyawan-karyawan global Netflix yang terkena PHK.

Juru bicara Netflix Bao Nguyen dalam pernyataannya membenarkan perusahaan telah melakukan PHK karyawan.

"Hari ini dengan hati yang sedih, kami melepaskan sekitar 300 karyawan. Kami terus berinvestasi dalam jumlah signifikan dalam bisnis ini. Kami membuat penyesuaian ini, sehingga biaya kami tumbuh sejalan dengan pertumbuhan pendapatan kami yang lebih lambat," kata Nguyen.

Ini adalah putaran pemutusan hubungan kerja terbaru, setelah laporan pendapatan kasar kuartal 1 Netflix. Di mana, perusahaan mengumumkan bahwa pertumbuhan pendapatan melambat dan Netflix kehilangan pelanggan untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade.

Nguyen menolak berkomentar lebih lanjut terkait apakah perusahaan merencanakan PHK tambahan dalam waktu dekat.

Tidak menyebut soal Netflix PHK Karyawan, sebelumnya Co-CEO Netflix Red Hastings dan Ted Sarandos dalam email kepada The Hollywood Reporter mengatakan, "Kami berencana untuk kembali ke jalur bisnis yang lebih normal ke depannya."

3 dari 4 halaman

Sebelumnya Netflix PHK 150 Karyawan

Sebelumnya, Mei lalu, Netflix melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada sekitar 150 karyawan serta memutus kerjasama dengan belasan kontraktor, menyusul laporan pendapatan yang mengecewakan.

Sebuah sumber yang mengetahui situasi ini memberi tahu The Verge, dikutip Rabu (18/5/2022), bahwa langkah tersebut mencakup setidaknya 26 kontraktor yang bekerja di situs web Tudum yang berfokus pada penggemar--berfungsi sebagai pelengkap konten Netflix.

Sebelumnya, Netflix memecat sekitar 25 karyawan pemasaran, termasuk belasan karyawan yang bekerja di Tudum. 26 pekerja yang diberhentikan saat ini diberitahu tentang PHK melalui e-mail, yang menurut juru bicara Netflix Erika Masonhall dikirim oleh perusahaan kontraktor.

Perusahaan mengatakan kepada The Verge bahwa sebagian besar karyawan Netflix yang terkena PHK berada di Amerika Serikat (AS).

"Seperti yang kami jelaskan tentang pendapatan, pertumbuhan pendapatan kami yang melambat berarti kami juga harus memperlambat pertumbuhan biaya kami sebagai sebuah perusahaan. Sayangnya, kami melepaskan sekitar 150 karyawan hari ini, sebagian besar berbasis di AS," ungkap Masonhall.

Ia menyebut keputusan ini terutama didorong oleh kebutuhan bisnis ketimbang kinerja individu, yang membuat perusahaan sangat sulit karena tidak ada dari karyawan yang ingin mengucapkan selamat tinggal kepada rekan kerja yang hebat.

4 dari 4 halaman

Kehilangan 200.000 Pelanggan

"Kami bekerja keras untuk mendukung mereka melalui transisi yang sangat sulit ini. Sejumlah kontraktor keagenan juga terkena imbas dari berita yang diumumkan pagi ini. Kami berterima kasih atas kontribusi mereka untuk Netflix," pungkas Masonhall.

Sebelumnya, Netflix mengungkapkan bahwa pada kuartal pertama (Q1) tahun 2022, mereka kehilangan 200 ribu pelanggan secara global, dibandingkan kuartal empat (Q4) 2021.

Perusahaan Amerika Serikat itu juga memperkirakan akan ada kerugian yang lebih besar di kemudian hari, bahkan sampai dua juta pelanggan di kuartal kedua.

"Pertumbuhan pendapatan kami sudah sangat melambat," kata Netflix dalam suratnya kepada para pemegang saham, seperti dilansir The Verge, dikutip Rabu (20/4/2022).

Platform streaming itu melanjutkan, pandemi hanya "mengaburkan gambar," dengan adanya banyak masalah yang tersembunyi di bawah permukaan.

Perusahaan pun menunjuk persaingan yang lebih ketat dari layanan over the top (OTT) yang menawarkan harga lebih murah seperti Disney Plus dan Prime Video.

Selain itu, Netflix juga menyalahkan terbatasnya ruang berekspansi di banyak negara karena faktor teknologi yang di luar kendalinya, seperti adopsi smart TV dan harga data, serta banyaknya pengguna yang berbagi akun.

(Dam/Ysl)