Marak Kejahatan Siber, Telkomsel Rilis Solusi Keamanan Mobile Network Verification

Marak Kejahatan Siber, Telkomsel Rilis Solusi Mobile Network Verification — Telkomsel merilis solusi verifikasi keamanan digital Mobile Network Verification yang dikhususkan bagi segmen pelanggan korporasi (enterprise). (Foto: Corpcomm Telkomsel).

Liputan6.com, Jakarta - Ancaman kejahatan siber kini makin marak seiring tingginya aktivitas digital masyakarat. Data dari BSSN menyebut, sepanjang 2021, terjadi 1,6 miliar serangan siber di Indonesia.

Serangan yang dimaksud mencakup peretasan, phishing, scam, dan lain-lain. Telkomsel pun menghadirkan solusi keamanan digital Mobile Network Verification (MNV).

MNV merupakan bagian dari solusi Telkomsel Authentication Protection (TAP) yang bertujuan membantu meningkatkan keamanan data informasi digital di segmen korporasi.

Dengan begitu, para pelanggan enterprise bisa meningkatkan pengalaman pelanggan, dalam menciptakan ekosistem gaya hidup digital yang aman dan terlindungi.

Mengutip keterangan resminya, Rabu (29/6/2022), solusi Mobile Network Verification memungkinkan pengguna melakukan otentikasi menggunakan URL yang diverifikasi melalui nomor telepon, dengan memanfaatkan jaringan operator secara real-time.

Sistem ini akan melakukan validasi URL yang hanya diketahui oleh device atau merchant dan TAP-MNV. Dengan begitu, solusi ini menghilangkan faktor interaksi pengguna untuk keamanan yang lebih baik.

Validasi URL ini tidak terbatas jaringan Telkomsel, tetapi bisa dilakukan ketika pengguna memakai WiFi atau operator selain Telkomsel.

Teknologi ini merupakan bentuk otentikasi implisit oleh jaringan operator dan menghapus sistem verifikasi dua langkah yang selama ini masih berisiko diretas dan menyita waktu.

VP Enterprise Business Management Telkomsel Hanang Setiohargo mengatakan, dengan solusi keamanan digital TAP-MNV, Telkomsel berupaya membangun metode pengamanan yang lebih baik dibanding One Time Password (OTP) yang kini banyak dipakai banyak perusahaan di Indonesia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informsasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate mengumumkan hasil Uji Layak Operasi (ULO) sinyal 5G. Hasilnya, Telkomsel telah resmi mendapatkan izin untuk menyediakan sinyal 5G bagi aspek komersial.

2 dari 3 halaman

Bantu Reduksi Kejahatan Siber di Indonesia

"Layanan TAP-MNV hadir menjawab kebutuhan keamanan data yang jadi prioritas pelanggan enterprise seiring penyebaran kompleksitas data informasi digital pada operasional bisnisnya," kata Hanang.

Dengan solusi ini, kata Hanang, Telkomsel membantu pemerintah dan masyarakat memperkecil berbagai tindak kejahatan siber yang merugikan.

TAP-MNV memiliki tiga fitur unggulan yang bisa memberikan keamanan komprehensif. Pertama, seamless authentication, di mana proses otentikasi tidak melibatkan pengguna sama sekali.

Kedua, secure authentication, di mana tidak adal informasi keamanan yang diterima pengguna sehingga menghilangkan kemungkinan pihak ketiga mengakses pada perangkat lain.

Ketiga, easier to develop, yang tidak memerlukan banyak resource untuk pengembangannya karena proses otentikasi terjadi melalui carrier network.

3 dari 3 halaman

Bakal Tingkatkan Keamanan Pelanggan

BTS USO Telkomsel di Kabupaten Pulau Morotai (Foto: Telkomsel)

Solusi TAP-MNV sendiri akan diimplementasikan oleh PT Benefit Vantage Limited yang merupakan perusahaan konsultan IT yang telah berkolaborasi dengan Telkomsel.

Lewat kolaborasi ini, Benefit Vantage akan memanfaatkan solusi digital MNV untuk meningkatkan keamanan data informasi digital di operasional bisnisnya. Dengan begitu, perusahaan bisa lebih mengoptimalkan dan fokus pada pengembangan bisnis ke depannya.

CEO PT Benefit Vantage Limited Stefan Kostic menyebut, kolaborasi ini bakal meningkatkan pengalaman pelanggan melalui dukungan produk dan layanan yang berorientasi pada kustomer.

"Lewat kolaborasi ini, kami akan memberikan solusi verifikasi pengguna dan akses otentikasi seluler yang lebih aman," katanya.

(Tin/Isk)