Sukses

HP Nokia 105 Terjual hingga 200 Juta Unit di Dunia, Apa Sih Keunggulannya?

HP Nokia 105 terjual hingga 200 juta unit di dunia, seperti apa?

Liputan6.com, Jakarta - Laporan terbaru menyebut penjualan HP Nokia 105 series melampaui 200 juta unit.

HP Nokia yang telah didukung jaringan 4G ini juga mendukung pembayaran mobile. Bahkan, seperti dikutip dari Gizchina, Rabu (29/6/2022), ponsel ini disebut sebagai "ponsel fitur yang pintar."

Nokia 105 series terjual 200 juta unit di seluruh dunia. Adapun model yang turut dihitung dalam penjualan adalah HP Nokia 105 generasi pertama yang rilis 2013, generasi kedua rilis 2015, generasi ketiga rilisan 2017, dan generasi keempat yang dirilis pada 2019.

Sekadar informasi, Nokia 105 4G terbaru menghadirkan jaringan 4G penuh, dukungan pembayaran mobile, voice broadcast, ikon besar, dan sejumlah fungsi lainnya dan membuatnya jauh lebih praktis dan mudah digunakan.

Ponsel Nokia 105 series ini didukung Unisoc Chips untuk menopang kinerjanya. Di segmen ponsel fitur cerdas, Unisoc memiliki nama yang cukup baik, terutama produk prosesor mid-range dan low-end yang didukung konektivitas 4G.

Jika vendor lainnya kini berfokus pada chipset 5G, Unisoc menawarkan chip 4G dalam jumlah yang besar dan harga yang wajar.

Nokia 105 didukung keyboard island-style, layar berwarna, dan bodi dari material polikarbonat. Perlu diketahui, ponsel ini juga masih dukung gim populer Snake.

Nokia 105 series juga didukung jack headphone 3,5mm, punya fungsi radio, dan memiliki senter ikonik di bagian atasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informsasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Dukungan Mobile Payment

Perangkat ini memiliki dua slot SIM card 4G. Di Tiongkok, produk ini hadir dengan fungsi mobile payment Alipay yang memungkinkan pengguna melihat kode pembayaran Alipay.

Terlepas dari itu, sejak kembalinya merek Nokia ke HMD Global, HMD kembali berinvestasi pada ponsel fitur. Meski pasar massalnya adalah untuk smartphone, HMD melihat masih ada ceruk pengguna tertentu untuk ponsel fitur mereka.

Selain bagi kalangan orang tua, Nokia 105 series juga bisa dipakai untuk skenario lain. Perangkat ini bisa dipakai sebagai telepon darurat atau perangkat cadangan.

Sebelumnya nama Nokia kembali booming pada 2016 dan 2017 setelah kembali dengan smartphone Android. Namun, perusahaan telah kehilangan relevansinya di kalangan pengguna. Meski begitu perusahaan kini merencanakan kehadiran low-end Nokia Style+ dan ponsel kelas menengah bernama Nokia X21 5G.

3 dari 4 halaman

Nokia Cabut dari Rusia

Sebelumnya, perusahaan telekomunikasi Nokia mengumumkan undur diri dari pasar Rusia. Hal ini sebagai imbas dari perang yang terjadi di Ukraina hingga saat ini.

Keputusan ini pun membuat Nokia menyusul rivalnya, Ericsson, yang pada Senin pekan ini juga mengatakan bakal angkat kaki dari negara itu tanpa batas waktu tertentu.

Mengutip New York Post, Kamis (14/4/2022), setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari lalu, ramai-ramai perusahaan asing menyatakan mencabut bisnisnya dari Rusia untuk sementara, setelah sanksi Barat diterapkan.

Diketahui, beberapa sektor, termasuk telekomunikasi, memang bebas dari sanksi atas dasar kemanusiaan. Meski begitu, Nokia menyebut bahwa keputusan keluar dari Rusia adalah satu-satunya pilihan mereka.

"Kami hanya tidak melihat kemungkinan untuk melanjutkannya di negara itu dalam keadaan saat ini,” kata CEO Nokia Pekka Lundmark, dalam wawancaranya dengan Reuters.

Lundmark mengatakan, Nokia akan terus mendukung pelanggannya meski mereka sudah angkat kaki. Selain itu, tidak diketahui sampai kapan mereka akan menarik diri dari Rusia.

 

4 dari 4 halaman

Berdampak ke Pekerja

Dalam sebuah pernyataan, Nokia mengungkapkan bahwa penangguhan pengiriman, penghentian bisnis baru, dan pemindahan riset dan pengembangan yang terbatas, sudah ditangguhkan dari Rusia selama beberapa pekan terakhir.

"Kami sekarang dapat mengumumkan bahwa kami akan keluar dari pasar Rusia. Selama proses ini, prioritas kami adalah keselamatan dan kesejahteraan karyawan kami," tulis perusahaan asal Finlandia tersebut.

Selain itu, Nokia juga sedang mengajukan lisensi yang relevan untuk mendukung pelanggan mereka, yang sesuai dengan sanksi saat ini.

Nokia tidak memperkirakan keputusan ini bakal berdampak pada prospek mereka di tahun 2022. Namun, keputusan ini akan mengarah pada provisi di kuartal pertama sekitar USD 109 juta.

Lundmark lebih lanjut menyebutkan, keputusan Nokia untuk cabut dari Rusia akan berdampak pada sekitar dua ribu pekerja, dan beberapa dari mereka mungkin akan ditawarkan pekerjaan di negara lain.

(Tin/Isk)