Sukses

Season Baru Call of Duty Mobile Usung Tema Militer Angkatan Udara

Garena Call of Duty Mobile mengungkap deretan konten dan item baru yang akan hadir bersama dengan pembaruan Season 6.

Liputan6.com, Jakarta - Call of Duty Mobile mengumumkan akan menyuguhkan berbagai konten baru termasuk weapon dan karakter dalam pembaruan Season 6 'To The Skies'. Season baru ini akan membawa tema militer angkatan udara.

Dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (1/7/2022), salah satu konten baru yang akan hadir adalah map Favela untuk mode multiplayer. Map ini disebut akan membuat lebih waspada, karean ada lebih banyak lokasi yang siap dijadikan tempat bersembunyi dan penyerangan dari penembak jitu.

Selain itu, ada pula senjata baru KSP 45 dan L-CAR-9 yang bisa didapatkan dari battle pass terbaru dan menyelesaikan sejumlah misi. Kedua senjata ini merupakan tipe senapan SMG dengan laju tembahkan rendah, tapi damage tinggi pada jarak menengah atau dekat.

Sementara di mode Battle Royale, Call of Duty Mobile akan kedatangan pesawat Jackal yang telah lama ditunggu-tunggu. Nantinya, pemain dapat melacak ikon pesawat yang ditandai di map untuk menemukan Jackal di area landasan pacu bandara baru.

Setiap landasan akan memunculkan Jackal secara bersamaan, dan setiap Jackal akan muncul kembali di landasan setelah dihancurkan. Untuk meningkatan pengalaman bertarung, game mobile ini akan menghadirkan item Anti Air Gun yang dapat digunakan untuk menargetkan dan menyerang kendaraan darat maupun unit udara.

Premium Battle Pass Season ini juga menghadirkan empat karakter epik dengan operator baru. Pemain bisa membuka akses dan mendapatkan karakternya secara gratis dengan menyelesaikan misi sekaligus mengumpulkan CP yang cukup.

Terakhir, Garena Call of Duty Mobile turut melakukan optimasi di dalam game, baik dari sisi gameplay, match, fungsi, performa, termasuk update untuk weapon balancing yang akan meningkatkan penggunaan berbagai senjata di dalam game.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Call of Duty Mobile Masuk Musim Baru, Kini Bawa Tema Hutan Tropis dalam Game

Sebelumnya, Call of Duty Mobile memasuki musim baru dengan tema Tropical Season. Sesuai namanya, musim baru ini menghadirkan tema hutan misterius dibarengi dengan mode permainan baru, Perang Klan yang diperbaru, serta sejumlah konten anyar lainnya.

Dalam keterangan resmi yang diterima, Minggu (5/6/2022), bersama musim baru ini Call of Duty: Mobile juga menghadirkan sejumlah konten baru untuk meningkatan pengalaman bermain mode Multiplayer.

Ada map baru bernama Apocalypse yang berlatarkan hutan liar Laos, item gratis seperti senjata baru Oden, dan tactical weapon baru seperti Echo Grenade. Pemain juga bermain di mode baru Encore Blazing yang mempertemukan dua pemain.

Sementara di mode battle royale, para pemain Call of Duty Mobile akan diajak mengarungi petualangan dari BR Prop Hunt di kota-kota legendaris Frontiers, dimana pemain bisa dibagi menjadi hunters dan props.

Selain itu, di musim baru ini, Garena Call of Duty Mobile juga membuka Premium Battle Pass dan memainkan empat karakter epik dengan operator baru. Pemain Call of Duty Mobile yang menyelesaikan Premium Battle Pass juga bisa mendapatkan CP untuk membeli Battle Pass musim depan.

3 dari 4 halaman

Pembaruan di Season 6

Lewat pembaruan ini, New Ranked Series: Season 3 juga membuka kesempatan bagi pemain untuk membuka semua Epic MAC 10 - Bloodthirsty Buccaneer sebagai salah satu SMG favorit dengan laju tembakan tinggi.

Pemain juga berkesempatan untuk menggunakan Blackjack-Sea Dog sebagai karakter favorit yang ditampilkan di musim peringkat baru ini. Selain item dalam game, ada merchandise eksklusif yang disiapkan untuk pemain terbaik di papan leaderboard.

Garena juga mengumumkan optimalisasi pengalaman bermain di Call of Duty Mobile untuk mode Multiplayer maupun Battle Royale. Ada beberapa optimasi yang dilakukan seperti update gameplay dan match, optimasi fungsi dan performa, serta update weapon balancing untuk meningkatkan penggunaan senjata.

Di sisi lain, Call of Duty: Mobile telah melampaui USD 1,5 miliar atau sekitar Rp 21,5 triliun dari belanja pemain secara global di App Store dan Google Play.

Nilai itu terhitung secara akumulatif sejak peluncuran resmi Call of Duty: Mobile pada Oktober 2021. Demikian menurut laporan perusahaan riset pasar aplikasi mobile Sensor Tower yang dikutip pada Minggu (27/2/2022).

 

4 dari 4 halaman

Pemain Call of Duty: Mobile Habiskan Rp 21,5 Triliun di App Store dan Google Play

Menurut Sensor Tower, pendapatan game tersebut pada tahun 2021 menjadi yang terbaik.

Game bergenre first-person shooter itu meraup pendapatan Rp 1,49 triliun pada tahun lalu yang bahkan berasal dari pengguna perangkat Apple saja.

Salah satu hal yang mendorong pencapaian itu antara lain peluncuran Call of Duty: Mobile di China pada Desember 2020.

Sekitar 29 bulan sejak resmi diluncurkan secara global, Call of Duty: Mobile telah menjadi salah satu titel mobile game yang menghasilkan pendapatan terbesar di dunia. Keberhasilannya, bersama dengan PUBG Mobile, telah membuka tren positif genre first-person shooter di pasar mobile. 

Call of Duty: Mobile, menurut Sensor Tower, mendapati peringkat ke-14 sebagai titel mobile game yang menghasilkan pendapatan tertinggi secara global pada tahun 2021.

Pada saat yang sama, Call of Duty: Mobile menjadi first-person shooter ketiga, tepat di belakang Garena Free Fire dari Garena dan PUBG Mobile yang menempati posisi kedua dan pertama.

Data Sensor Tower juga menunjukkan, sejak Call of Duty: Mobile dirilis, genre first-person shooter secara keseluruhan terus berkembang. 

Belanja pemain disebut meningkat 50 persen secara tahunan pada tahun 2020 menjadi USD 5,7 miliar atau sekitar Rp 81 triliun. Berselang setahun, tren positif itu meningkat 10,5 persen menjadi USD 6,3 miliar atau sekitar Rp 90,3 triliun.

Pemain dari Amerika Serikat berkontribusi teratas pada belanja pemain Call of Duty: Mobile. Kemudian, Jepang dan China mengikuti di posisi kedua dan ketiga. 

(Dam/Ysl)