Sukses

Tesla Diminta Tarik Lebih dari 59.000 Mobil dari Seluruh Dunia

Otoritas Jerman meminta Tesla untuk menarik lebih dari 59.000 kendaraan Tesla di seluruh dunia. Meski begitu, sebenarnya otoritas hanya bisa memerintahkan penarikan kendaraan Tesla yang ada di pasar Jerman.

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas transportasi Jerman memerintahkan Tesla untuk menarik sekitar 59.000 kendaraannya dari seluruh dunia.

Mengutip Gizchina, Senin (4/7/2022), permintaan penarikan puluhan ribu unit Model Y dan Model-3 Tesla ini karena ditemukannya masalah teknis dengan sistem darurat kendaraan.

Otoritas Transportasi Motor Jerman hanya bisa memerintahkan penarikan mobil di Jerman. Namun di situs resminya, diklaim bahwa ada lebih dari 59.000 kendaraan Tesla Model Y dan Model 3 yang bermasalah di seluruh dunia.

Otoritas Jerman menemukan kerusakan sistem darurat pada kedua model. Di mana, sistem darurat harusnya secara otomatis menghubungi hotline darurat yang relavan jika terjadi kecelakaan serius.

Namun yang ada, pemilik harus menghubungi pabrikan atau pergi ke bengkel untuk update software, agar sistem darurat ini bisa berfungsi.

Pemberitahuan dari otoritas Jerman ini dikeluarkan pada 29 Juni lalu dan dilaporkan oleh Radio Berlin-Brandenburg (RBB) pada Sabtu lalu. Adapun semua mobil yang akan ditarik perusahaan kendaraan buatan tahun 2022.

RBB melaporkan, mobil-mobil yang ditarik dari peredaran termasuk di dalamnya Tesla Model Y yang dirakit di pabrik Berlin, Jerman.

Sekadar informasi, ini bukan pertama kalinya penarikan mobil Tesla dari peredaran dilakukan. Bahkan, jumlah mobil yang diminta untuk ditarik kali ini, tidak sebanyak penarikan mobil-mobil Tesla sebelumnya.

Sebelumnya pada Mei 2022, Tesla mengajukan rencana penarikan kembali mobil mereka ke State Administration for Market Regulation.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informsasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Bukan Pertama Kalinya

Di mana, pada 23 Mei 2022, Tesla menarik sejumlah kendaraan listrik Model 3 dan Model Y Tiongkok dengan tanggal produksi dari 19 Oktober 2021 hingga 26 April 2022.

Jumlah kendaraan yang harus ditarik dari pasar adalah 107.293 unit. Saat itu, alasan penarikan kendaraan ini adalah CPU mobil-mobil tersebut kemungkinan mengalami overheating dan terus restart.

Sebelumnya, regulator keselamatan jalan raya AS menyebut, masalah overheating membuat layar tidak berfungsi. Model-model yang harus ditarik Tesla mulai dari Model S dan Model X buatan tahun 2021 dan 2022.

Bukan cuma itu, perusahaan juga harus menarik kembali Model 3 dan Model Y 2022.

Sekadar informasi, CPU yang mengalami overheating dalam sistem infotainment Tesla dapat mencegah layar depan menampilkan gambar. Lampu peringatan dan informasi terkait lainnya di mobil pun mungkin tidak muncul.

Saat ini, tidak jelas apakah permintaan penarikan kendaraan oleh regulator Jerman tersebut akan mempengaruhi kendaraan Model Y dan Model 3 di Tiongkok atau negara lainnya.

 

3 dari 3 halaman

Tesla PHK Karyawan

Sebelumnya, Tesla PHK karyawan. Setidaknya, ada hampir 200 karyawan yang terdampak pemutusan kontrak ini. Mereka yang diputus hubungan kerja adalah karyawan yang bertugas melabel data untuk membantu melatih sistem autopilot AI perusahaan.

PHK ini pertama dilaporkan oleh Bloomberg dan dikonfirmasi oleh TechCrunch. Ini merupakan PHK terbaru yang dilakukan di Tesla setelah sang CEO, Elon Musk, bilang ke eksekutif perusahaan bahwa perusahaan perlu mengurangi sekitar 10 persen karyawannya.

Mengutip The Verge, Rabu (29/6/2022), karyawan yang di-PHK ini paling banyak bekerja di kantor Tesla yang ada di San Mateo, California, AS. Di sana, karyawan bertugas mengembangkan fitur pemandu pengemudi Autopilot.

Kebanyakan karyawan yang terdampak PHK ini adalah mereka yang bekerja dengan sistem pengupahan per jam dan tugasnya melabeli data pelatihan AI.

Pekerjaan seperti ini cukup penting bagi pengembangan sistem AI, namun kerapkali mempekerjakan orang-orang dengan keahlian rendah, dengan bayaran yang juga rendah.

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak perusahaan beralih ke pegawai yang dibayar murah di negara-negara berkembang untuk menjalankan pekerjaan ini.

TechCrunch melaporkan, kantor Tesla di San Mateo sebenarnya memiliki 276 karyawan. Sebanyak 195 karyawan sudah diputus kontraknya. Mereka adalah pelabel data, analis, dan supervisornya. Kini tersisa 81 karyawan yang akan direlokasi ke kantor lainnya.

(Tin/Ysl)

Â