Liputan6.com, Jakarta - Pemilik akun Instagram kini bisa mengasuransikan profil Instagram mereka, seperti halnya seseorang mengasuransikan rumah, mobil, hingga smartphone.
Dilaporkan oleh Tech Crunch, startup Israel bernama Notch kini memberikan layanan asuransi terhadap akun Instagram dengan biaya USD 8 (Rp 120 ribu) per bulan. Demikian dikutip dari Phone Arena, Kamis (7/7/2022).
Baca Juga
Namun ada satu hal perlu diketahui, saat ini asuransi yang diberikan hanya mencakup peretasan. Jika akun Instagram diasuransikan, artinya pengguna akan mendapatkan uang saat ada orang meretas akun mereka dan si pengguna kehilangan akses.
Advertisement
Startup Notch menghitung berapa biaya yang dibayarkan. Salah satu pertimbangannya adalah dari mana follower berasal, berapa banyak jumlah follower, engagement, berapa banyak jumlah unggahan per bulan, dan berapa banyak unggahan yang disponsori.
Semua hal di atas digabungkan, membantu Notch menentukan berapa nilai sebuah akun dan berapa uang yang harus dibayarkan tiap bulan untuk biaya asuransi.
Satu hal yang perlu dicatat, Notch mungkin melebih-lebihkan atau meremehkan pendapat pembuat konten. Influencer dan follower mereka berbeda satu sama lain dan keterlibatan komunitas berbeda di seluruh audiens.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang seperti apa polis asuransi Instagram, Tech Crunch meninjau sampel di mana biaya tahunannya USD 459, atau sekitar USD 38 per bulan.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informsasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pengguna Dapat Rp 3,6 Juta Saat Akun Diretas
Dalam situasi ini, Notch akan membayar USD 244 (Rp 3,6 juta) per hari, saat kreator tidak bisa mengakses akun mereka karena diretas.
Pembayaran harian kepada pemilik akun dimulai setelah masa tunggu 48 jam dan berakhir saat mencapai total USD 22.000 per tahun atau sampai pengguna menerima kompensasi untuk total 90 hari per tahun.
Karena Notch merupakan perusahaan baru dan layanannya benar-benar baru, pengguna perlu berhati-hati. Meski begitu, ide bisnisnya dianggap cukup menarik.
Pasalnya, ketika seseorang meretas akun Instagram pengguna, hal ini buruk dan bisa menjadi bencana jika pengguna mencari nafkah melalui akun media sosial mereka.
Setidaknya, dengan asuransi dengan Notch, pengguna mungkin punya kesempatan untuk meminimalkan kerugian hingga tim Instagram memulihkan profil mereka.
Â
Advertisement
Instagram Minta Pengguna Verifikasi Usia Pakai Selfie
Terlepas dari itu, Instagram mulai meminta anak-anak untuk memverifikasi usia mereka menggunakan selfie. Langkah ini merupakan bagian dari udaha Instagram untuk mengidentifikasi remaja dengan benar, dan membatasi anak-anak (pengguna di bawah umur) dalam menggunakan aplikasi.
Ada dua cara baru yang dilakukan Instagram untuk memverifikasi usia pengguna. Pertama adalah dengan mengunggah foto selfie di aplikasi Instagram--menggunakan platform asal Inggris, Yoti.
Yoti menganalisis selfie untuk menentukan rentang usia, dengan akurasi sekitar 98-99 persen. Platform ini bekerja dengan memeriksa fitur wajah pengguna dalam video selfie dan membuat perkiraan usia.
Setelah Instagram dan Yoti memverifikasi usia pengguna, video tersebut akan dihapus. "Kami mewajibkan orang berusia minimal 13 tahun untuk mendaftar ke Instagram," kata Instagram sebagaimana dikutip dari The Sun, Selasa (5/7/2022).
Instagram menjelaskan, di beberapa negara, usia minimum untuk memakai aplikasi lebih tinggi. Ketika perusahaan tahu jika seseorang masih remaja (13-17 tahun), Instagram akan memberikan mereka pengalaman yang sesuai dengan usianya.
Untuk Cegah Adanya Kontak Tidak Diinginkan
"Seperti memasukkan mereka ke akun pribadi, mencegah kontak yang tidak diinginkan dari orang dewasa yang tidak mereka kenal, dan membatasi opsi yang dimiliki pengiklan untuk menjangkau mereka dengan iklan," papar Instagram.
Cara kedua adalah Instagram akan meminta teman pengguna untuk memverifikasi usia. Orang yang mendampinginya harus berusia 18 tahun dan tidak melakukan jaminan untuk orang lain pada saat bersamaan.
Mereka juga harus memenuhi "perlindungan lain" yang tidak dirinci oleh Instagram. Selain itu, pengguna juga dapat memanfaatkan metode lain dengan hanya memverifikasi usia dengan kartu identitas diri.
Teknologi baru ini awalnya diluncurkan di AS, dan kemungkinan akan mendarat di Inggris. Namun, belum ada penjelasan, apakah metode ini akan berlaku di negara lain atau tidak.
"Memahami usia seseorang secara online adalah tantangan yang kompleks dan berskala industri," ujar Instagram.
"Kami ingin bekerja dengan orang lain di industri kami, dan dengan pemerintah, untuk menetapkan standar yang jelas dalam memverifikasi usia secara online," pungkasnya.
(Tin/Ysl)
Advertisement