Sukses

Google Ikut Rayakan Ultah Army BTS, Siapkan Easter Egg Seru di Kolom Pencarian

Google menghadirkan sejumlah kegiatan untuk merayakan ulang tahun ARMY, fanbase dari boyband kenamaan asal Korea Selatan BTS.

Liputan6.com, Jakarta - Google ikut memeriahkan perayaan ulang tahun fanbase boyband asal Korea Selatan BTS yang dikenal dengan nama ARMY. Kolaborasi Google dan BTS ini hadir dalam beberapa kegiatan yang tentunya menarik untuk para penggemar.

Salah satu sajian yang ditampilkan Google dilakukan melalui mesin pencariannya. Google menghadirkan sebuah easter egg yang ditujukan untuk khusus untuk para ARMY.

Dalam easter egg ini, pengguna yang melakukan pencarian dengan keyword BTS di Google Search akan melihat sebuah balon ungu berbentuk hati di hasil penelusurannya. Pengguna tinggal mengkliknya untuk bisa melihat pesan khusus dari para anggota BTS.

Nantinya, setelah diklik, balon berwarna ungu akan berterbangan dari bawah layar. Bagi kalian ARMY BTS tinggal mengklik balon dengan ikon mikrofonnya untuk bisa mendengar pesan 'I Purple You' dari masing-masing anggota.  

"BTS memiliki energi positif, dan kami ingin membawa sedikit tersebut ke Search," tutur lead delight features engineer Google, Elissa Wolff seperti dikutip dari CNET, Minggu (10/7/2022).

Selain itu, YouTube dan BTS juga telah menyelesaikan tantangan yang dilakukan selama sebulan. Lewat tantangan ini, para penggemar bisa berbagi kenangan mereka mengenai BTS lewat YouTube Shorts.

Nantinya, potongan video pendek ini akan dibuat menjadi kompilasi yang diunggah di salurna YouTube BTS.

Tidak hanya itu, BTS juga berkolaborasi dengan Google Arts and Culture. Kolaborasi ini menghasilkan sebuah galeri virtual yang diberi nama BTS X Street Galleries.

Para ARMY bisa menjelajahi kota dan bangunan yang memiliki arti khusus untuk masing-masing anggota BTS lewat galeri virtual ini. Di tiap lokasi, para fans juga bisa membuat Street Gallery dengan hasil karya yang dikurasi para anggota.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Google Mulai Hapus Klinik Aborsi dari Riwayat Lokasi Pengguna

Sebelumnya, di tengah kekhawatiran privasi data, Google mengatakan akan menghapus klinik aborsi dan fasilitas lainnya dari riwayat lokasi pengguna.

Setelah putusan Mahkamah Agung Amerika Serikat mencabut hak aborsi, Google dan raksasa teknologi lainnya sebagian besar masih bungkam tentang bagaimana mereka akan menangani permintaan data pengguna dalam penyelidikan terkait aborsi.

Pakar privasi telah menandai sejumlah besar data yang dikumpulkan oleh Google dan platform lain--khawatir akan disalahgunakan oleh penegak hukum dan kelompok anti-aborsi.

Dalam posting blog baru, dikutip dari Engadget, Sabtu (2/7/2022), Google menyatakan bakal mencoba untuk menghapus lokasi dari riwayat lokasi pengguna segera setelah mereka berkunjung ke klinik aborsi.

Perusahaan tak menjelaskan bagaimana tepatnya akan mengidentifikasi lokasi-lokasi ini, atau berapa lama pemindahan akan dilakukan. Google mengatakan proses yang sama juga akan berlaku untuk kunjungan ke fasilitas kesehatan jenis lain.

“Beberapa tempat yang dikunjungi orang--termasuk fasilitas medis seperti pusat konseling, tempat penampungan kekerasan dalam rumah tangga, klinik aborsi, pusat kesuburan, fasilitas perawatan kecanduan, klinik penurunan berat badan, klinik bedah kosmetik, dan lain-lain--bisa sangat pribadi,” tulis Google.

“Hari ini, kami mengumumkan jika sistem kami mengidentifikasi bahwa seseorang telah mengunjungi salah satu tempat ini, kami akan menghapus entri ini dari Riwayat Lokasi segera setelah mereka berkunjung,” sambungnya.

Perusahaan juga mengatakan bahwa Fitbit akan memperbarui aplikasinya sehingga pengguna dapat menghapus informasi pelacakan menstruasi mereka secara massal dari layanan tersebut.

Aplikasi pelacakan periode lainnya juga berjanji untuk menambahkan fitur privasi dan keamanan baru dalam beberapa hari terakhir karena kekhawatiran meningkat aplikasi pelacakan siklus dapat menjadi target investigasi penegakan hukum.

 

3 dari 4 halaman

Facebook dan Instagram Hapus Unggahan yang Tawarkan Pil Aborsi

Facebook dan Instagram menghapus unggahan dari pengguna yang berjualan pil aborsi. Menurut Meta, unggahan yang menawarkan pil aborsi telah melanggar kebijakan tentang farmasi.

Mahkamah Agung AS membatalkan Roe v Wade pada Jumat lalu. Sekadar informasi, dengan membatalkan Roe v Wade, aborsi di AS menjadi hal yang terlarang untuk kasus apa pun.

Setelah itu, pengguna media sosial berbagi unggahan yang menawarkan untuk mengirim pil aborsi kepada orang-orang yang akan melakukan aborsi.

Mengutip The Verge, Rabu (29/6/2022), setelah dicabutnya aturan tersebut, pengguna yang mengunggah atau menawarkan pil aborsi di Facebook atau Instagram menemukan unggahan mereka dihapus atau dibatasi oleh penyedia platform. Demikian menurut Motherboard dan Associated Press.

Sebuah percobaan yang dilakukan oleh reporter Associated Press dengan menawarkan untuk mengirimkan pil aborsi di Facebook dihapus hanya satu menit setelah diunggah. Begitu juga dengan percobaan yang dilakukan oleh reporter The Verge yang menawarkan pil aborsi.

Sebelumnya, kebijakan barang terbatas Meta juga melarang obat-obatan ada di platformnya. Larangan juga berlaku untuk penjualan, pemberian hadiah, hingga transfer senjata api, dan ganja.

Meski begitu, uji unggah yang dilakukan AP dan The Verge pada unggahan yang menawarkan senjata dan ganja tidak dihapus oleh Facebook. 

4 dari 4 halaman

Medsos Jadi Alat Utama Tawarkan Pil Aborsi

Menanggapi hal ini, juru bicara Meta Andy Stone mentweet, "konten yang mencoba untuk membeli, menjual, memperdagangkan, memberi hadiah, meminta atau menyumbangkan obat-obatan tidak diperbolehkan (di platform Meta)."

Stone mengatakan, unggahan berisi informasi tentang "keterjangkauan dan aksesibilitas obat resep diperbolehkan (di platform Meta) dan bahwa perusahaan tengah memperbaiki contoh penegakan yang salah."

Meta tidak segera menanggapi permintaan klarifikasi tentang bagaimana kebijakan tersebut ditegakkan dan perbedaannya.

Sekadar informasi, pada hari-hari setelah Roe dibatalkan, media sosial menjadi alat utama dalam menyebarkan berita tentang sumber daya aborsi yang tersedia.

Namun, keputusan moderasi oleh perusahaan medsos menyebabkan beberapa penyedia sumber daya utama kehilangan akses ke platform mereka karena kebutuhan menjadi sangat tinggi.

Sebuah situs yang memungkinkan pasien mencari penyedia perawatan, Abortion Finder, sempat dihentikan sementara dari Instagram. NBC News menyebut, hal ini karena Meta berdalih di bawah kebijakan barang yang dibatasi (di platformnya). Kini akun tersebut sudah dipulihkan kembali. 

(Dam/Ysl)