Liputan6.com, Jakarta - AMODA, sebuah startup di bidang properti dan konstruksi di Indonesia, mengumumkan telah meraih pendanaan pre-seed funding dengan nilai yang tidak diungkapkan.
Putaran pendanaan ini dipimpin oleh East Ventures, perusahaan modal ventura (venture capital firm) yang terbuka pada seluruh sektor di Indonesia dan Asia Tenggara.
Baca Juga
AMODA didirikan oleh Robin Yovianto, yang menjabat sebagai Co-Founder & Chief Executive Officer, serta Agusti Salman Farizi, yang berperan sebagai Co-Founder dan President startup lokal ini.
Advertisement
Mereka menyadari bagaimana konstruksi sebagai salah satu pasar terbesar di dunia masih belum terdigitalisasi.
Di sektor konstruksi, menurut mereka, ada sejumlah masalah yang harus dipecahkan. Sebut saja kurangnya tenaga kerja terampil, minimnya transparansi dan keandalan spesifikasi, pengawasan, dan dokumentasi, serta standardisasi bahan, anggaran, dan estimasi waktu.
Mereka menilai semua masalah ini telah menyebabkan eksekusi yang berisiko tinggi, inefisiensi waktu dan biaya, serta pengalaman keseluruhan yang tidak menyenangkan.
"AMODA hadir sebagai solusi untuk merevolusi sektor ini, dengan menyediakan integrasi konstruksi dan teknologi yang lebih baik," ujar Robin Yovianto, Co-Founder dan Chief Executive Officer AMODA.
Robin menyebut, AMODA berupaya menyelesaikan masalah pada proses konstruksi konvensional dengan menyederhanakan proses melalui integrasi teknologi digital.
Proses ini, kata dia, akan menghasilkan pengalaman dan solusi konstruksi yang bebas kerumitan, hemat biaya, dan efisien secara waktu.
Â
Solusi dari AMODA
AMODA menawarkan solusi pembangunan yang memenuhi kebutuhan setiap individu dan bisnis di Indonesia, mulai dari UKM, perusahaan dengan pertumbuhan tinggi, hingga perusahaan besar. Perusahaan mengklaim solusi mereka menjamin efisiensi dan fleksibilitas secara optimal; dalam hal ini, bangunan dapat dipindahkan dan diperluas sesuai kebutuhan.
AMODA akan mengalokasikan pendanaan ini untuk meningkatkan fasilitas manufaktur, memperbesar tim, dan berinvestasi pada Penelitian dan Pengembangan (Research & Development, R&D).
Terdapat dua fokus untuk pengembangan. Pertama, dari sisi produk. AMODA berupaya memperluas batas aset konstruksi, menciptakan lebih banyak produk untuk memenuhi kebutuhan berbeda, dan menghadirkan produk yang semakin hemat secara waktu dan biaya.
Â
Advertisement
Pendapatan Meningkat
Kedua, di sisi teknologi. Perusahaan berupaya menghadirkan lebih banyak fitur untuk memudahkan pengalaman digital pengguna dari ujung ke ujung.
"Dana dari East Ventures akan mempercepat misi kami untuk membawa lebih banyak dampak sosial dan ekonomi untuk Indonesia," tutur Robin.
Melisa Irene, Partner di East Ventures, menyatkaan bahwa pihaknya bersemangat akan inovasi AMODA di pasar desain dan konstruksi properti di Indonesia.
Â
Pendapatan Meningkat
"Para pendiri AMODA memiliki pengalaman relevan dan kuat baik secara lokal maupun global. Hal tersebut membuat kami yakin bahwa era pembangunan properti yang lebih efisien di Indonesia akan segera hadir," kata Irene.
Hingga pertengahan tahun 2022, AMODA mengaku telah peningkatkan pendapatannya dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pencapaian ini juga turut dikombinasikan dengan pertumbuhan adopsi pengguna, di mana pemerolehan klien diklaim 50 persen lebih cepat.
Advertisement