Liputan6.com, Jakarta - PT Avatara Jagat Nusantara melalui platform sosial metaverse Jagat, menyatakan secara resmi turut meramaikan pasar metaverse di dalam negeri.
Jagat mengatakan, mereka siap menghadirkan dunia virtual yang mengedepankan pengalaman interaksi sosial yang spasial dan imersif, serta mendorong kreativitas pengguna dalam berinteraksi bersama.
Baca Juga
Platform metaverse ini didirikan di Desember 2021 dengan menargetkan kaum muda produktif sebagai sasaran utama produk perdananya, di mana versi alpha-nya akan segera diluncurkan pada pertengahan tahun ini.
Advertisement
Barry Beagen, Co-Founder Jagat dalam siaran persnya, dikutip Senin (11/7/2022) mengatakan, mereka melihat metaverse dan Web3 sebagai masa depan internet dan interaksi sosial di Tanah Air.
"Sebagai negara dengan masyarakat yang aktif ber-sosial media dan memiliki rasa gotong royong yang tinggi, kami melihat metaverse dan Web3 menjadi masa depan internet dan interaksi sosial di Indonesia saat ini.
"Sebagai perpanjangan media sosial, Jagat fokus untuk menjadi tempat berkreasi dan hangout favorit bagi masyarakat Indonesia, khususnya kaum muda produktif dan digital savvy untuk mengerahkan potensi mereka," imbuhnya.
Metaverse, menurut Jagat, adalah konsep dunia virtual yang bersifat tanpa batas dan saling terhubung, antara satu komunitas virtual dengan lainnya.
Dari riset pengguna soal karakteristik kaum muda dan kreator di Indonesia yang memiliki kebutuhan interaksi sosial tinggi, Jagat berkomitmen menghadirkan pengalaman social-first di platform metaverse Indonesia buatannya tersebut.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tersedia di Web dan Mobile
Barry menegaskan, tidak ada yang dapat menggantikan interaksi di dunia nyata. Namun Barry mengklaim, kemampuan avatar berbasis video 3D mereka dapat meningkatkan empati antar orang selama bekerja dan berinteraksi secara remote.
"Sangat cocok untuk diterapkan di Indonesia sebagai negara kepulauan yang secara geografis sangat luas," imbuhnya.
Nantinya, Jagat akan tersedia baik di web maupun mobile apps tanpa memerlukan dukungan perangkat keras tambahan seperti Virtual Reality (VR) atau Augmented Reality (AR).
Jagat juga menyatakan bahwa mereka adalah platform berbasis user-generated content (UGC).
Sebagai UGC, ini memungkinkan pengguna untuk dapat membuat dan menggunakan berbagai aplikasi dalam platform untuk berinteraksi dengan temanbaru, rekan kerja, hingga fans mereka.
Selain itu para kreator, baik masyarakat maupun brand, dapat mendesain pengalaman mereka sendiri, membuat avatar dan aset digital seperti baju, furnitur dan aksesoris lain dalam bentuk Non Fungible Token (NFT).
Jagat mengatakan, semua itu dapat dilakukan secara gratis dan mudah, bahkan tanpa perlu punya pengetahuan teknis ataupun cryptocurrency sekalipun.
Â
Advertisement
Strategi Mobile First
Barry menjelaskan, Jagat juga menawarkan faktor yang membedakan antara mereka dengan platform metaverse lainnya.
Menurutnya, untuk pertama kalinya, Jagat mendorong konsep hybrid atau keterkaitan secara nyata antara metaverse dengan pembangunan fisik pada kta tinggal yang menjadi partner mereka nantinya.
"Dalam membangun platform bersama layaknya kota digital, kami mendorong nilai strategis dari metaverse ini dalam hal kepemilikan ekonomi dan sosial yang nyata," tambah Barry.
Melalui teknologi blockchain seperti tokenization, Jagat juga mendorong terbentuknya komunitas, dimana mereka dapat membangun dan memperoleh manfaat ekonomi melalui berbagai bisnis model X-to-earn dengan potensi tak terbatas.
Selain itu, Jagat menyatakan berkomitmen menghadirkan pengalaman Web3 yang sesuai dan terjangkau baik secara teknologi maupun finansial bagi masyarakat secara umum.
Barry menilai, pandangan masyarakat di Indonesia terhadap metaverse saat ini masih skeptis. Terdapat juga tantangan seperti akses internet yang belum merata, jargon yang tidak mudah dipahami, dan akses perangkat keras yang belum terjangkau.
Maka dari itu, Barry mengatakan, Jagat bakal hadir dengan strategi mobile-first yang dapat mengakomodasi smartphone yang sederhana sekalipun.
"Sehingga, diharapkan pendekatan ini akan membuka akses pada manfaat sosial dan ekonomi yang ditawarkan oleh metaverse, bagi seluruh lapisan masyarakat, baik di Indonesia maupun dunia," kata Barry.
Â
Sebuah Keniscayaan
Jagat juga menggandeng mitra perusahaan teknologi seperti Advance Intelligence Group, perusahaan kecerdasan buatan di Asia Tenggara, serta Utown, platform metaverse asal Singapura.
Advance Intelligence Group terdiri dari platform buy now, pay later terbesar di Asia Atome, perusahaan AI terdepan ADVANCE.AI, dan layanan merchant e-commerce regional Ginee.
Sementara Utown, adalah perusahaan metaverse yang telah mengembangkan aplikasi sosial dengan lebih dari 90 juta pengguna.
"Sebagai masa depan dalam digital di Indonesia, metaverse lokal adalah sebuah keniscayaan bagi Indonesia," kata Wishnutama Kusubandio, Koordinator Asistensi dan Kemitraan Presidensi G20 Indonesia.
Menurut Wishnutama, Indonesia adalah negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Keberadaan metaverse pun perlu agar Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara lain di Asia Tenggara, bahkan secara global.
"Hal ini selaras dengan arahan Bapak Presiden yang telah mengemukakan pentingnya Negara kita menyiapkan sebuah terobosan agar kita dapat unggul dari negara-negara lain dalam era digital ini," kata Wishnutama.
(Dio/Ysl)
Advertisement