Liputan6.com, Jakarta - Apple dikenal cukup ketat dalam menyeleksi dan memilih aplikasi yang hadir di App Store. Biasanya, aplikasi tersebut sudah dioptimalkan dan mampu berjalan dengan stabil di iOS.
Kendati demikian, bukan berarti tidak ada masalah yang mungkin terjadi. Ada beberapa kejadian yang membuat aplikasi berhenti berjalan atau mengalami crash.
Baca Juga
Penyebabnya pun bisa bermacam-macam, mulai dari kode aplikasi yang bermasalah, bug di aplikasi, hingga software yang belum diperbarui. Namun terlepas itu, sebenarnya ada beberapa cara untuk mengatasi aplikasi yang mengalami crash di iPhone.
Advertisement
Untuk mengetahui apa saja cara untuk mengatasi aplikasi bermasalah di iPhone, simak langkah-langkahnya berikut ini seperti dikutip dari Android Authority, Minggu (17/7/2022).
Tutup dan Buka Kembali Aplikasi
Cara paling mudah untuk memperbaiki aplikasi yang tiba-tiba mengalami crash adalah menutup lalu membuknya kembali. Untuk melakukannya, kamu tinggal menyapur layar dari bawah dan pilih aplikasi yang tidak merespons tersebut, lalu buka kembali lewat laman depan.
Cek Update Aplikasi
Selain cara di atas, kamu juga perlu memastikan apakah ada update yang tersedia untuk aplikasi tersebut di App Store. Jika ada, kamu bisa langsung memperbaruinya karena update biasanya dirilis untuk mengatasi bug sekaligus meningkatkan performa sebuah aplikasi.
Cek Update iOS
Cara lain untuk mengatasi masalah ini adalah mengecek apakah kamu sudah memperbarui iOS ke versi terbaru, karena ada kemungkinan pengembang sudah melakukan penyesuaian aplikasinya dengan iOS versi terkini. Kamu tinggal membuka menu Settings, General, lalu pilih Software Update.
Restart iPhone
Apabila tidak ada update dan semuanya terlihat normal, cara lain untuk mengatasi aplikasi yang tidak berjalan adalah dengan melakukan restart iPhone. Cara ini memang terbilang lawas, tapi cukup ampuh.
Hapus Aplikasi dan Instal Kembali
Terakhir, jika seluruh cara di atas belum memberikan hasil optimal, kamu perlu menghapus dan memasang aplikasi tersebut. Namun perlu diingat, kamu tidak hanya menghapus aplikasi tersebut, tapi juga memastikan data yang berhubungan dengan aplikasi itu disingkirkan.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Apple Akan Rilis Lockdown Mode untuk Lindungi Pengguna dari Spyware
Di sisi lain, Apple baru saja mengungkap akan memperkenalkan Lockdown Mode ke seluruh perangkat iPhone, iPad, hingga Mac.
Adapun Lockdown Mode adalah fitur dimana fitur-fitur tertentu akan dimatikan, dan melindungi pengguna dari penyusup/spyware berbahaya.
Apple mengatakan, fitur ini adalah perlindungan opsional bagi jurnalis, aktivis, dan pembela hak asasi manusia yang menjadi sasaran negara menggunakan spyware.
Dilansir Gizmodo, Kamis (7/7/2022), fitur ini hadir sebagai solusi setelah beberapa tahun serangan spyware sukses menargetkan ribuan pengguna iPhone di seluruh dunia.
Memanfaatkan kerentanan di sistem keamanan perangkat, pembuat spyware seperti NSO Group, Candiru, dan Cytrox dapat menginjeksi spyware atas permintaan pelanggan pemerintah mereka.
Saat diaktifkan, mode baru ini akan menonaktifkan fungsi dan fitur tertentu dimana titik masuk untuk infeksi spyware di masa lalu.
Advertisement
Cara Kerja Lockdown Mode
Lockdown mode akan memblokir sebagian besar jenis attachment pesan (yang biasanya digunakan untuk penyebaran spyware licik), serta koneksi kabel ke komputer atau perangkat lain.
Dalam beberapa kasus, berbagai jenis kode diblokir agar tidak berjalan di perangkat (Apple mencontohkan menggunakan kompilasi JavaScript just-in-time (JIT)).
"Lockdown mode adalah fitur inovatif yang mencerminkan komitmen teguh kami untuk melindungi pengguna dari serangan paling langka dan paling canggih," kata Ivan Krstić, kepala teknik dan arsitektur keamanan Apple.
"Sementara sebagian besar pengguna iPhone, iPad, dan Mac tidak akan pernah menjadi korban serangan siber yang sangat ditargetkan, kami akan bekerja tanpa lelah untuk melindungi minoritas," katanya.
Di samping itu, Google memperingatkan pengguna tentang spyware bernama Hermit yang dibuat oleh perusahaan berbasis di Italia, yaitu RCS Labs.
Adapun spyware Hermit dibuat tidak hanya dapat mencuri data korbannya, tetapi juga merekam dan melakukan panggilan telepon tanpa izin pengguna.
Spyware Berbahaya Intai Pengguna Android dan iOS
Tim peneliti Google bernama Threat Analysis Group (TAG), Benoit Sevens dan Clement Lecigne, mengungkap RCS Labs sengaja menginfeksi pengguna HP Android dan iOS dengan spyware mereka.
Proses infeksi spyware ke perangkat pengguna ini dilakukan dengan bantuan beberapa Penyedia Layanan Internet (ISP) di Italia dan Kazakhstan, sebagaimana dikutip dari laporan TAG via Security Affairs, Sabtu (25/6/2022).
TAG mendapati ada tujuh dari sembilan kerentanan zero-day yang ditemukan pada tahun 2021 dikembangkan oleh penyedia komersial, dan dijual kepada kelompok yang didukung pemerintah.
Tim peneliti melacak ada lebih dari 30 vendor yang menjual kerentanan, atau kemampuan pengawasan kepada organisasi atau institusi dukungan pemerintah.
TAG telah mengamati RCS Labs, dan mengetahui metode serangan mereka selalu diawali dengan tautan unik yang dikirim ke target.
Setelah mengklik tautan, korban diarahkan ke halaman yang dirancang mengelabui pengguna agar mengunduh dan memasang aplikasi berbahaya di HP Android atau iOS mereka.
(Dam/Isk)
Advertisement