Sukses

Top 3 Tekno: Bos WhatsApp Ungkap Bahaya Aplikasi WhatsApp GB Sedot Perhatian

Will Cathcart, Head of WhatsApp, mengungkapkan tim keamanan mereka menemukan malware berbahaya dalam WhatsApp GB dan aplikasi sejenisnya.

Liputan6.com, Jakarta - Will Cathcart, Head of WhatsApp, mengungkapkan tim keamanan mereka menemukan malware berbahaya dalam WhatsApp GB dan aplikasi sejenisnya. Berita ini menyedot perhatian para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Rabu (13/7/2022) kemarin.

Informasi lain yang juga populer adalah cara mengaktifkan dan menentukan setting autofill password untuk perangkat Android.

Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

1. Bos WhatsApp Ungkap Bahaya Aplikasi WhatsApp GB dan Minta Pengguna Tak Memakainya

Will Cathcart, Head of WhatsApp, meminta ke para penggunanya untuk tidak mengunduh dan memasang aplikasi WhatsApp versi mod atau palsu. Di Indonesia, salah satu aplikasi semacam ini yang terkenal adalah WhatsApp GB.

"Aplikasi semacam ini terdengar tidak berbahaya tapi mereka sebenarnya mengakali privasi dan jaminan keamanan WhatsApp," tulis Cathcart dalam sebuah utas di Twitter, dikutip Rabu (13/7/2022).

Dalam utasnya, Cathcart mengungkapkan tim keamanan mereka menemukan malware tersebut dalam aplikasi-aplikasi, ini yang tersedia di luar Google Play, dari pengembang bernama HeyMods, termasuk Hey WhatsApp dan lain-lain.

"Aplikasi-aplikasi ini menjanjikan fitur baru tetapi hanyalah scam untuk mencuri informasi pribadi yang tersimpan di ponsel orang-orang," cuit Cathcart.

Bos WhatsApp itu menambahkan, mereka sudah membagikan informasi tersebut ke Google dan bersama mereka untuk menumpas aplikasi-aplikasi berbahaya tersebut.

Lebih lanjut, Cathcart mengungkapkan, Google Play Protect di Android sekarang dapat mendeteksi dan menonaktifkan WhatsApp versi palsu yang berbahaya yang pernah diunduh sebelumnya.

"Kami menghargai bantuan Google atas upaya mereka yang berkelanjutan untuk mencegah aplikasi berbahaya berkembang biak di perangkat Android," tulis Cathcart.

Baca selengkapnya di sini 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

2. Ini Cara Aktifkan dan Tentukan Setting Autofill Password untuk Perangkat Android

Aplikasi password manager yang hadir di Android harus diakui banyak membantu pengguna. Sebab, layanan ini memungkinkan pengguna menyimpan dan menata password yang mereka miliki secara lebih aman.

Dengan cara ini, pengguna pun tidak perlu kesulitan mengingat beragam password yang dimilikinya untuk masing-masing layanan. Namun tidak hanya itu, layanan ini juga mendukung fitur lain yang cukup membantu, yakni fungsi autofill.

Sesuai namanya, fitur ini memungkinkan pengguna mengisi secara otomatis password dari situs maupun aplikasi yang dimilikinya. Cara ini tentu lebih mudah dan efisien, karena pengguna tidak perlu lagi membuka aplikasi manajemen password yang ada di perangkatnya.

Pengguna tinggal mengakses aplikasi yang diinginkan dan mulai proses login, setelah itu password yang dibutuhkan akan muncul. Di HP Android sendiri, fitur autofill bisa diaktifkan dengan memanfaatkan layanan password manager dari Google.

Password manager ini mirip dengan yang ditawarkan di Google Chrome, tapi dijalankan oleh Google Play Services. Selain bawaan Google, sejumlah aplikasi password manager juga menawarkan kemampuan autofill password untuk perangkat Android.

Pengguna dapat memilihnya dari beragam aplikasi yang tersedia di Google Play Store. Yang menarik, pengguna dapat pula memilih aplikasi manajemen password yang ingin digunakan untuk mengaktifkan fitur autofil ini.

Baca selengkapnya di sini 

 

3 dari 4 halaman

3. Kerja Sama Apple dan Jony Ive Dikabarkan Telah Berakhir

Hubungan Apple dengan mantan Chief Design Officer mereka, Jony Ive dilaporkan telah resmi berakhir. Perlu diketahui, meski Jony Ive tidak lagi bekerja di Apple sejak 2019, hubungan keduanya masih terjalin.

Menurut laporan The New York Times, perusahaan desain yang didirikan Jony, yakni LoveFrom ternyata masiih bekerja sama dengan Apple. Keduanya pun memiliki kontrak selama beberapa tahun dengan nilai mencapai USD 100 juta.

Namun dikutip dari The Verge, Rabu (13/7/2022), kerja sama itu disebut tidak lagi berlanjut. Menjelang pembaruan kontrak dalam beberapa minggu mendatang, laporan menyebut kedua belah pihak setuju untuk tidak memperpanjangnya.

Salah satu alasannya adalah beberapa eksekutif Apple mempertanyakan mengenai nilai kontrak yang dibayarkan perusahaan ke Jony Ive. Selain itu, ada pula sejumlah desainer Apple yang ternyata memilih bergabung dengan LoveForm.

Di samping itu, menurut sumber anonim, Jony Ive dilaporkan ingin lebih bebas dalam menerima klien tanpa perlu meminta izin. Sebab, salah satu poin dalam kontrak membatasi LoveForm untuk mengambil pekerjaan yang dirasa berkompetisi dengan Apple.

Ke depan, COO Apple Jeff Williams akan terus mengelola tim desain Apple, sedangkan LoveForm masih akan melanjutkan kerja sama Airbnb dan Ferrari. Namun terkait laporan ini, kedua perusahaan belum memberikan laporan.

Baca selengkapnya di sini 

4 dari 4 halaman

Infografis Waspada WhatsApp Rentan Dibobol Hacker