Liputan6.com, Jakarta - Menyambut Prime Day, Amazon Prime Gaming mengumumkan deretan judul game populer yang bisa diunduh secara gratis. Secara keseluruhan, ada sekitar 30 judul game yang bisa diklaim pelanggan tanpa baiya.
Seperti dikutip dari Engadget, Kamis (14/7/2022), salah satu judul game yang ditawarkan Amazon Prime Gaming adalah BioWare Mass Effect Legendary Edition. Ini merupakan game kompilasi dari trilogi asli Mass Effect.
Baca Juga
Yang menarik, game ini sudah di-remaster, sehingga tampilan grafisnya sudah dioptimalkan untuk 4K Ultra HD dan penyesuaian gameplay. Tidak hanya itu, ada pula lebih dari 40 konten yang bisa ikut diunduh, termasuk senjata dan armor.
Advertisement
Selain Mass Effect, Amazon juga menghadirkan tiga game Star Wars yang bisa diklaim. Tiga game tersebut termasuk Jedi Outcast: Jedi Knight II, Jedi Knight: Jedi Academy, serta Star Wars Republic Commando.
Sementara bagi kamu penggemar game racing, ada pula Need for Speed Heat yang rilis pada 2019. Game ini menjadi judul EA pertama yang menawarkan pengalaman cross-play antar sistem game.
Tidak hanya Need for Speed Heat, ada pula game Grid Legends. Game racing ini menawarkan akses ke lebih dari 100 kendaraan dan 250 event yang bisa diikuti. Beberapa judul game lain yang juga tersedia adalah Samurai Shodown II, Metal Unit, The King of Fighters 2002, hingga Fatal Fury Special.
Bagi kamu yang tertarik mengklaim deretan game tersebut, perlu diingat kamu harus terdaftar sebagai akun Amazon Prime terlebih dulu. Lalu, ada beberapa judul game yang harus disambungkan dengan akun penyedia lain sebelum bisa mengunduhnya.
Sebagai contoh, game Mass Effect dan Need for Speed Heat. Mengingat keduanya berasal dari platform Origin milik EA, kamu perlu terlebih menghubungkan akun Amazon Prime dengan akun Origin milikmu.
Perlu diingat, kamu juga perlu terlebih dulu mengunduh aplikasi Amazon Prime Gaming di perangkatmu untuk bisa mengklaim dan memainkan deretan game tersebut.
Sebagai informasi, Prime Day merupakan event tahunan yang digelar Amazon untuk para anggota layanan Prime. Dalam event ini, Amazon menawarkan beragam promo menarik untuk para pelanggannya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Mantan Engineer Amazon Terancam Penjara 20 Tahun Atas Pencurian Data 100 Juta Orang
Di sisi lain, juri di Seattle, Amerika Serikat (AS) menyatakan Paige Thompson, mantan engineer perangkat lunak Amazon bersalah atas pencuroan data Capital One pada 2019.
Peretasan Capital One adalah salah satu pelanggaran keamanan bank terbesar di AS dan membahayakan data 100 juta orang di negara itu, ditambah dengan 6 juta orang di Kanada.
Thompson ditangkap pada Juli 2019, setelah seorang pengguna GitHub melihat postingannya di situs berbagi informasi tentang mencuri data dari server yang menyimpan informasi Capital One.
Menurut Departemen Kehakiman, Thompson menggunakan alat yang dia buat sendiri guna memindai Amazon Web Services untuk menemukan akun yang salah konfigurasi.
Dia kemudian diduga menggunakan akun tersebut untuk menyusup ke server Capital One dan mengunduh lebih dari 100 juta data orang. Demikian sebagaimana dilansir Engadget, Senin (20/6/2022).
Juri memutuskan Thompson melanggar Undang-Undang Penipuan dan Penyalahgunaan Komputer, tetapi pengacaranya berpendapat bahwa dia menggunakan alat dan metode serupa yang juga digunakan oleh peretas etis (peretas yang menembus jaringan dengan tujuan mengungkap kelemahan jaringan atas nama pemilik).
Departemen Kehakiman baru-baru ini mengubah Undang-Undang Penipuan dan Penyalahgunaan Komputer untuk melindungi peretas etis atau white hat.
Advertisement
Hukuma untuk Thompson
Selama peneliti menyelidiki atau memperbaiki kerentanan dengan "itikad baik" dan tidak menggunakan celah keamanan yang mereka temukan untuk pemerasan atau tujuan jahat lainnya, mereka tidak dapat lagi dituntut.
Otoritas AS tidak setuju dengan pernyataan bahwa dia hanya mencoba untuk mengekspos kerentanan Capital One. Departemen Kehakiman mengatakan, Thompson menanam perangkat lunak penambangan cryptocurrency ke server bank dan mengirim dana langsung ke dompet digitalnya. Dia juga diduga membual tentang peretasan di forum online.
"Itu jauh dari peretas etis yang mencoba membantu perusahaan dengan keamanan komputer mereka. Dia mengeksploitasi kesalahan untuk mencuri data berharga dan berusaha memperkaya dirinya sendiri," kata Jaksa AS Nick Brown.
Paige Thompson terancam hukuman hingga 20 tahun penjara untuk penipuan ini dan hingga lima tahun untuk setiap tuduhan mengakses komputer yang dilindungi secara ilegal. Sidang vonisnya dijadwalkan pada 15 September 2021.
Pendiri Amazon Jeff Bezos Angkat Suara Terkait Inflasi Amerika Serikat
Di samping itu, pendiri Amazon, Jeff Bezos angkat bicara soal inflasi yang terjadi di Amerika Serikat (AS). Jeff Bezos menilai kondisi tersebut memiliki dampak paling besar untuk masyarakat miskin.
Ini merupakan kritik kedua Bezos terhadap Presiden Joe Biden dalam sepekan mengenai inflasi. "Faktanya, pemerintah berusaha keras untuk menyuntikkan lebih banyak stimulus ke dalam ekonomi inflasi yang sudah terlalu panas," tulis Bezos di Twitter, dikutip dari laman CNBC, Senin (16/5/2022).
"Inflasi adalah pajak regresif yang paling merugikan orang yang paling tidak kaya. Penyesatan tidak membantu negara,” imbuhnya.
Komentar dari Bezos merupakan tanggapan atas utas di mana Presiden Joe Biden mengklaim AS berada di jalur untuk melihat penurunan defisit tahunan terbesar yang pernah ada, dengan total USD 1,5 triliun.
Pada Jumat pekan lalu Bezos melalui twitter mengomentari pernyataan Biden, pengenaan pajak kepada perusahaan kaya dapat membantu menurunkan inflasi.
Biden tidak secara eksplisit menyebutkan nama Amazon, meskipun ia sebelumnya telah mengomentari catatan pajak raksasa e-commerce itu.
"Menaikkan pajak perusahaan baik-baik saja untuk didiskusikan.Menjinakkan inflasi sangat penting untuk didiskusikan. Menyatukannya hanyalah penyesatan,” tulis Bezos.
Komentar dari Biden dan Bezos datang ketika inflasi di Amerika Serikat mendekati level tertinggi selama 40 tahun. Sementara The Fed berupaya menaikkan suku bunga untuk memerangi masalah tersebut.
(Dam/Tin)
Advertisement