Sukses

Elon Musk Ternyata Pernah 'Sentil' Bos Twitter via Pesan Pribadi, Apa Isinya?

Ada hal unik yang terungkap usai Elon Musk membatalkan rencananya membeli Twitter. Rupanya, orang terkaya di dunia itu pernah memperingatkan Bos Twitter tentang ketidaksukaannya pada pengacara yang mengungkapkan informasi tentang akuisisi.

Liputan6.com, Jakarta - Twitter melayangkan gugatan kepada Elon Musk setelah miliarder tersebut membatalkan proses pembelian atas jejaring sosial itu.

Dalam gugatan yang dilayangkan di pengadilan Delaware, AS, Twitter memperlihatkan bukti bahwa CEO Tesla itu pernah mengirim pesan singkat ke CEO dan CFO Twitter, yang menyebut bahwa pengacara Twitter berupaya "menciptakan masalah dengan mencari informasi tentang pembiayaan akuisisi Musk atas perusahaan."

Mengutip Gizchina, Jumat (15/7/2022), gugatan tersebut menunjukkan bahwa pada 28 Juni 2022, Elon Musk mengirim pesan ke CEO Twitter Parag Agrawal dan CFO Twitter Ned Segal.

"Pengacara kalian mengambil keuntungan dari pembicaraan ini untuk mencari masalah. Hal tersebut harus dihentikan," kata Elon Musk dalam pesannya.

Pesan itu sebenarnya merupakan balasan untuk Twitter, pasalnya perusahaan ingin mendapatkan informasi dari Elon Musk, tentang bagaimana cara Elon Musk mendapatkan uang untuk menyelesaikan akuisisi.

Sekadar mengingatkan, orang terkaya di dunia ini mengumumkan rencananya membeli Twitter seharga USD 44 miliar tunai.

Namun, sejumlah cuitan dari Elon Musk membangkitkan kecurigaan bahwa dirinya berniat membatalkan rencana untuk mengakuisisi Twitter.

Menurut Twitter, Elon Musk harus tetap menyelesaikan kesepakatan dan tidak melanggar kewajibannya. Namun, CEO Tesla Elon Musk tidak berpendapat demikian dan justru membatalkan rencana pembelian jejaring sosial microblogging tersebut.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informsasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Asik Unggah Meme

Sejak itu, Twitter mengumumkan bahwa mereka akan membawa masalah batalnya akuisisi ini ke pengadilan, guna memaksa Elon Musk menyelesaikan kesepakatan.

Namun, ancaman tersebut tampaknya tidak digubris oleh Musk. Elon Musk justru mengunggah sejumlah meme di Twitter.

Menurut Elon Musk, Twitter menyembunyikan beberapa informasi yang dibutuhkan oleh dirinya sebelum menyelesaikan proses akuisisi.

Salah satu meme yang diunggah memperlihatkan foto Elon Musk dengan tulisan berikut:

"Mereka bilang, saya tidak bisa membeli Twitter. Lalu, mereka tidak ingin merilis informasi (tentang akun spam dan bot). Kini, mereka memaksa saya membeli Twitter melalui pengadilan. Kini mereka harus merilis informasi tentang akun bot di pengadilan," kata Elon Musk di dalam meme tersebut.

Elon Musk meyakini, bagaimana pun jalannya proses gugatan Twitter ke pengadilan, Twitter akan tetap mengungkap informasi tentang akun bot yang sebelumnya dia inginkan.

Elon Musk juga tampaknya sudah yakin akan menarik diri dari proses akuisisi Twitter. Dalam hal ini, Twitter tetap tidak terima dengan keputusan tersebut.

3 dari 4 halaman

Twitter Gugat Elon Musk

Sebelumnya, Elon Musk batal beli Twitter. Hal ini membuat Twitter menempuh jalur hukum. Jejaring sosial tersebut pun menggugat Elon Musk, Selasa (12/7/2022), karena melanggar kesepakatan senilai USD 44 miliar (Rp 659 triliun) tersebut.

Mengutip Gizchina, perusahaan juga meminta pengadilan Delaware untuk memerintahkan orang terkaya di dunia tersebut menyelesaikan akuisisi Twitter.

"Elon Musk tampaknya yakin, bahwa tidak seperti pihak lainnya yang taat hukum, dirinya bebas untuk berubah pikiran, menghancurkan perusahaan, mengganggu operasional perusahaan, menghancurkan nilai pemegang saham, dan pergi (menghentikan kesepakatan)," kata Twitter dalam dokumen pengaduan yang diajukan ke pengadilan, sebagaimana dikutip dari Reuters, Rabu (13/7/2022).

Gugatan tersebut dianggap sebagai salah satu pertikaian hukum terbesar dalam sejarah Wall Street. Pasalnya gugatan itu melibatkan salah satu pengusaha paling flamboyan dalam dunia bisnis.

Sebelumnya, Jumat lalu, Elon Musk mengatakan dirinya mengakhiri kesepakatan dengan Twitter karena jejaring sosial ini dianggap melanggar perjanjian.

Menurut Elon Musk, Twitter gagal menanggapi permintaan informasi mengenai akun palsu atau spam di platform-nya. Padahal menurut Bos Tesla, informasi tersebut adalah dasar kinerja bisnis Twitter.

Reuters menyebut, Elon Musk yang juga bos SpaceX tidak segera menanggapi permintaan komentar atas gugatan Twitter ke pengadilan Delaware.

Sekadar informasi, gugatan Twitter itu menuding Elon Musk melakukan pelanggaran perjanjian merger dan telah "mengacaukan Twitter serta bisnisnya".

4 dari 4 halaman

PHK Meningkat Gara-Gara Elon Musk Batal Beli Twitter

Dikatakan Twitter, untuk pertama kalinya jumlah PHK karyawan meningkat, sejak kesepakatan dengan Elon Musk diumumkan.

Twitter juga menuding Elon Musk secara diam-diam telah mengumpulkan saham di perusahaan antara Januari dan Maret tanpa mengungkapkan pembelian substansialnya kepada regulator. Twitter menyebut, Musk malah terus mengumpulkan saham Twitter di pasar dengan tidak bijaksana.

Sekadar informasi, nilai saham Twitter ditutup pada USD 34,06 pada Selasa kemarin, naik 4,3 persen, namun tetap jauh lebih rendah dari nilai saham yang disepakati Elon Musk untuk pembelian Twitter, April lalu. Saat itu, Elon Musk sepakat membeli Twitter dengan nilai USD 44 miliar atau setara Rp 54,2 per lembar saham.

Elon Musk mengatakan, dia berhenti mengakuisisi Twitter karena kurangnya informasi tentang akun spam dan hal ini dianggapnya sebagai hal yang merugikan secara material. Elon Musk juga menyebut, kepergian eksekutif menjadi kegagalan Twitter dalam menjalankan bisnis.

Twitter mengatakan, pihaknya tidak membagikan lebih banyak informasi mengenai akun spam kepada Elon Musk karena khawatir Elon Musk akan membangun platform saingan Twitter setelah membatalkan akuisisi.

Atas hal tersebut, Elon Musk pun menyebut apa yang dilakukan Twitter kurang pantas. Elon Musk juga bilang, keputusannya untuk menghentikan akuisisi terkait penurunan nilai saham, terutama untuk saham perusahaan teknologi.

(Tin/Isk)