Liputan6.com, Jakarta - Facebook resmi mengumumkan perubahan tampilan pada aplikasinya. Kini, Facebook menambah tab baru yang diberi nama Feeds.
Kehadiran Feeds menarik, karena menyuguhkaan unggahan yang disusun secara kronologis. Dengan kata lain, tab ini menampilkan unggahan terbaru dari teman, Pages, maupun Group yang diikuti pengguna.
Baca Juga
Secara garis besar, Feed berfungsi layaknya tab Home dulu, sebelum akhirnya Facebook menerapkan algoritma, sehingga ungggahan yang ditampilkan tidak lagi disusun berdasarkan kebaruan, melainkan faktor lain terkait kebiasaan pengguna.
Advertisement
Dikutip dari GSM Arena, Jumat (22/7/2022), pengguna juga dapat memfilter konten yang ingin ditampilkan di Feed. Jadi, pengguna bisa memilih daftar teman atau pages yang ingin dimunculkan dalam tab ini.
Kendati akhirnya Facebook menghadirkan tab Feed, Facebook memastikan tab Home masih tersedia. Namun menurut perusahaan, fungsi tab Home di aplikasi Facebook kini sedikit berubah.
Menurut Facebook, Home kini diposisikan sebagai tab yang memungkinkan pengguna menemukan dan mengikuti konten terbaru, termasuk rekomendasi yang diberikan raksasa media sosial tersebut.
Sementara Feed menjadi tempat pengguna untuk mengakses konten dari orang dan komunitas yang sudah terhubung. Karenanya, pada tab Feeds, pengguna tidak menemukan opsi 'Suggested For You'.
Rencananya, tab Home dan Feeds ini akan mulai digulirkan ke sejumlah pengguna Facebook di iOS dan Android pada hari ini. Baru kemudian digulirkan ke seluruh pengguna dalam beberapa minggu ke depan.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Terjemahan Mesin AI Facebook Mampu Terjemahkan 200 Bahasa
Di sisi lain, peneliti AI di Facebook mengumumkan inisiatif No Language Left Behind (NLLB) sebagai upaya untuk mengembangkan kemampuan terjemahan mesin berkualitas tinggi untuk sebagian besar bahasa di dunia.
Mereka telah membangun satu model AI bernama NLLB-200; model itu mampu menerjemahkan 200 bahasa berbeda, yang diklaim lebih akurat daripada apa yang dapat dicapai oleh teknologi sebelumnya.
"Saat membandingkan kualitas terjemahan dengan penelitian AI sebelumnya, NLLB-200 mencetak skor rata-rata 44 persen lebih tinggi. Untuk beberapa bahasa di Afrika dan India, terjemahan NLLB-200 bahkan sekitar 70 persen lebih akurat," kata Facebook dikutip dari laporannya.
Guna mengevaluasi dan meningkatkan NLLB-200, mereka membangun FLORES-200, kumpulan data yang memungkinkan peneliti menilai kinerja model AI ini dalam 40.000 arah bahasa berbeda.
FLORES-200 memungkinkan mereka mengukur kinerja NLLB-200 dalam setiap bahasa untuk memastikan bahwa terjemahannya berkualitas tinggi.
"Kami membuka model NLLB-200 dan kumpulan data FLORES-200 untuk pengembang, selain kode latih model dan kode untuk membuat kembali kumpulan data latih," tutur Facebook.
Selain itu, Facebook juga memberikan hibah hingga USD 200.000 untuk penggunaan NLLB-200 yang berdampak bagi peneliti dan organisasi nirlaba dengan inisiatif yang berfokus pada keberlanjutan, ketahanan pangan, kekerasan berbasis gender, pendidikan, atau bidang lain untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals, SDG).
Advertisement
Ajakan Riset bagi Lembaga Nonprofit
Lembaga nonprofit yang tertarik menggunakan NLLB-200 untuk menerjemahkan dua atau lebih bahasa Afrika, serta peneliti yang bekerja di bidang linguistik, terjemahan mesin, dan teknologi bahasa, juga dipersilakan untuk menyampaikan lamarannya kepada Facebook.
"Kemajuan penelitian ini akan mendukung lebih dari 25 miliar terjemahan yang disajikan setiap hari di Feed di Facebook, Instagram, dan teknologi kami lainnya," ujar Facebook.
Beberapa bahasa—termasuk Inggris, Mandarin, Spanyol, dan Arab—mendominasi konten di dunia maya. Penutur asli dari bahasa yang digunakan secara luas ini mungkin tidak menganggap betapa berartinya membaca sesuatu dalam bahasa ibu Anda sendiri.
NLLB akan membantu lebih banyak orang membaca hal-hal dalam bahasa pilihan mereka, daripada selalu membutuhkan bahasa perantara yang tidak jarang malah mengakibatkan sentimen atau konten salah.Â
NLLB juga dapat membantu memajukan teknologi lain, seperti membangun asisten cerdas yang bekerja dengan baik dalam bahasa seperti Jawa dan Uzbekistan, atau membuat sistem untuk mengambil film Bollywood dan menambahkan subtitel akurat di dalam bahasa Swahili atau Oromo.
Saat metaverse mulai terbentuk, Facebook pun meyakini bahwa kemampuan untuk membangun teknologi yang bekerja dengan baik dalam berbagai bahasa yang lebih luas, akan membantu mendemokratisasi akses ke pengalaman imersif di dunia virtual.Â
Facebook Uji Coba Fitur Baru, 1 Akun Pengguna Bisa Punya 5 Profil Berbeda
Di sisi lain, Facebook mengumumkan tengah melakukan uji coba fitur baru untuk para penggunanya. Lewat fitur baru ini, pengguna dimungkinan untuk memiliki empat profil Facebook berbeda yang terhubung dengan satu akun utama.
Dikutip dari Tech Crunch, Jumat (15/7/2022), fitur ini hadir untuk memudahkan pengguna membuat profil berbeda dengan peruntukan yang berbeda pula. Sebagai contoh, pengguna bisa memiliki satu profil yang ditujukan untuk berhubungan dengan teman-teman dan akun lain yang khusus untuk terhubung dengan teman kerja.
"Untuk membantu pengguna menyesuaikan pengalaman mereka berdasarkan minat dan hubungan, kami menguji cara baru agar orang bisa memiliki lebih dari satu profil yang terikat dalam satu akun Facebook," tutur juru bicara Facebook Leonard Lam.
Untuk memudahkan pengguna, Facebook menyebut proses pergantian profil bisa dilakukan dengan beberapa klik saja. Namun perlu diingat, meski memiliki beberapa profil, seluruhnya tetap harus mengikuti persyaratan dan aturan yang ditetapkan aplikasi media sosial ini.
Oleh sebab itu, apabila ada pelanggaran yang dilakukan salah satu profil bisa berdampak pada keseluruhan akun pengguna. Menurut Facebook, aturan ini diterapkan untuk mencegah orang-orang menyalahgunakannya.
Kendati demikian, Facebook memberikan kebebasan pengguna membuat nama untuk profil tambahannya. Jadi, nama profil tersebut bisa tidak menggunakan nama asli, tampil unik, asalkan tidak menggunakan angka dan karakter khusus.
Selain itu, akun tambahan ini tidak bisa digunakan untuk mengelola Facebook Page atau dipakai untuk keperluan Facebook Dating. Mengingat profil ini akan berada di bawah satu akun, Facebook mengatakan fitur ini tidak akan mengubah cara melaporkan metrik pengguna, seperti total pengguna aktif bulanan dan harian.
Menurut perusahaan, fitur ini sudah diuji coba untuk sejumlah pengguna, tapi memang tidak disebutkan jumlah pastinya. Karenanya, belum dapat dipastikan kapan fitur ini akan digulirkan untuk seluruh pemilik akun Facebook.
(Dam/Ysl)
Â
Advertisement