Liputan6.com, Jakarta - Layanan digital atau Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) asing, seperti Steam, Origin, dan Epic Games Store sudah diblokir Kementerian Kominfo (Komunikasi dan Informatika.
Adapun pemblokiran ini dilakukan setelah batas terakhir pendaftaran PSE pada Jumat (29/7/2022), pukul 23:59, Steam, Origin, dan Epic Game Store tidak mendaftarkan diri.
Baca Juga
Lalu dengan pemblokiran ketiga platform gaming, kira-kira apa dampaknya bagi gamer atau developer lokal?
Advertisement
"Pemblokiran Steam dkk oleh Kominfo ini tentu saja memiliki dampaknya. Dari sisi player, opsi platform untuk membeli game pun berkurang," ucap Yabes Elia Suryanto, pengamat Industri Game, saat dihubungi Liputan6.com, Senin (1/8/2022).
Pemblokiran ini juga tidak serta merta membuat gamer berusaha mengakses layanan Steam dkk. "Makin banyak gamer akan mencari cara untuk mengakali pemblokiran, misalnya pake VPN dan lain-lain."
Tak hanya itu, banyak warganet yang beropini pemblokiran ini akan berpotensi game-game bajakan kembali populer.
"Bisa iya dan tidak, lebih kemana yang akhirnya lebih mudah dan murah. Bajakan juga tidak semuanya bisa, contoh Dota 2 kan tidak ada bajakannya. Gimana mo mengakalinya?"
Selain itu, dengan teknologi keamanan Denuvo yang diadopsi pengembang membuat game buatan mereka semakin sulit dibajak.
Karena tidak resmi, game-game bajakan ini juga berpotensi dimodifikasi oleh pelaku kejahatan untuk menyebarkan virus, malware, atau program berbahaya lainnya.
"Game sekarang itu beda dengan dulu. Saat ini pengembang rutin meluncurkan update berkala, entah itu pembaruan konten atau sebatas update patch," ujar Yabes.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Konten Kreator dan Media Juga Kena Dampaknya
Lebih lanjut, bila pemblokiran berlangsung lama juga berpotensi memiliki dampak terhadap para konten kreator atau media-khususnya media game.
"Dengan pemblokiran ini, ngga ada konten yang bisa dibuat dan dipertunjukkan kepada subsriber mereka jadinya. Ada update Dota 2 baru? Bodo amat, dah ngga relevan,"
Selain PC Windows, opsi lain yang bisa digunakan oleh konten kreator adalah platform game konsol. Namun hal ini juga berpotensi menghadapi hal yang sama.
"Bisa jadi konsol malah lebih rame--kalau berkepanjangan, tapi apa jaminannya platform ini ngga diblokir? Nanti pas Nintendo atau PlayStation rame malah jadi sasaran pemblokiran."
Secara garis besar, pemblokiran berkepanjangan dapat berpengaruh terhadap industri, seperti esports, gaming peripheral, komponen hardware, dan laptop.
Di sisi esports, game-game seperti Apex Legends yang hanya ada di Origin pun berarti tidak bisa dimainkan.
"Kemarin kan ada tuh pemain Apex Legends yang ikutan kejuaraan dunia, kebayang bila Origin tetap diblokir. Merek jadi tidak bisa ikutan berkompetisi," kata Yabes.
Dengan kondisi seperti ini, tidak menutup kemungkinan kisah atau prestasi muda-mudi atlet esports Indonesia akan meredup di kancah internasional.
Advertisement
Steam Kena Blokir, Pemerintah Siapkan Alternatif
Dirjen Aptika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan menyatakan, Kominfo telah memiliki alternatif sekaligus berkomunikasi dengan para developer game terkait hal ini.
Menurutnya, ada banyak program di Kominfo dan Kementerian lain, seperti Kemenparekraf yang mendorong tumbuhnya game-game Indonesia.
"Kami mempunyai program khusus dengan game developer, kerja sama dengan AGI. Itu justru kami lagi mendorong."
"ini kan dampak sementara ya, tapi kalau kita sudah punya alternatifnya, kita akan membangun industri game kita juga. Kalau mereka tidak mau menjadi bagian dari ekosistem kita, ya tidak apa-apa," tuturnya.
Menurut pria yang akrab dipanggil Semmy, hal ini bisa menjadi peluang bagi pebisnis yang ingin menjadi game aggregator atau game publisher yang bisa mengakomodasi game-game Indonesia, supaya mereka bisa mendapatkan peluang yang sama.
Kominfo: Valve Saat Ini Sedang Lengkapi Berkas
Untuk diketahui, Kominfo sendiri baru saja memberikan informasi terkini mengenai pemblokiran terhadap sejumlah platform gaming populer, seperti Steam, Dota 2, dan CS: GO.
Direktur Jenderal Aptika Kemkominfo, Semuel A. Pangerapan, menyebutkan pihak Kominfo dan Valve selaku pemilik platform Steam sudah melakukan korespondensi.
"Kami sudah berkomunikasi intens dengan pihak Valve terkait Kominfo blokir Steam, Dota 2, dan CS:GO. Saat ini mereka sedang dalam proses menyiapkan dokumentasi," tuturnya.
Ia menuturkan, saat ini tim dari Valve tengah menyiapkan dokumentasi untuk melengkapi proses pendaftaran PSE asing Kominfo. "Karena hal tersebut, kami berharap gamer di Indonesia dapat bersabar hingga akses Steam kembali dibuka," ujarnya.
(Ysl/Isk)
Advertisement