Sukses

7 Sampah Antariksa yang Pernah Jatuh di Indonesia dari Tahun ke Tahun

Berikut ini adalah 7 sampah antariksa yang pernah jatuh di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Warganet Indonesia dibuat geger oleh kabar sebuah benda asing yang jatuh di lahan perkebunan warga di Desa Pengadang, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.

Setelah temuan tersebut membuat heboh di media sosial, BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), mengonfirmasi benda asing tersebut adalah sampah antariksa milik Tiongkok.

Diketahui, benda tersebut adalah sampah antariksa CZ5B berbentuk roket peluncuran modul stasiun antariksa Tiongkok.

Berdasarkan laporan BRIN,sebuah roket bekas peluncuran modul stasiun antariksa Republik Rakyat Tiongkok (RRT) jatuh di Samudera Hindia. Peristiwa tersebut terjadi pada 30 Juli 2022, pukul 23.45 WIB.

Ternyata, ini bukan pertama kalinya sampah antariksa jatuh di Indonesia. Mengutip perkataan Prof. Dr. Thomas Djamaluddin Hajiko, M.Sc, ini 7 sampah antariksa yang pernah jatuh di Indonesia dari tahun ke tahun.

1. Sampah Antariksa Jatuh di Gorontalo 1981

Tabung bahan bakar roket jatuh di Gorontalo pada 16 Maret 1981 adalah kejadian pertama yang diketahui terjadi di Tanah Air.

Berdasarkan waktu dan lokasi titik jatuhnya, teridentifikasi objek tersebut adalah bagian roket SL-8 milik Uni Sovyet atau Rusia dengan nomor katalog 11610.

Diketahui, roket tersebut digunakan untuk meluncurkan satelit Interkosmos 20 pada 1 November 1979.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

2. Sampah Antariksa Jatuh di Lampung 1988

Benda asing dikira serombongan UFO, ternyata sampah antariksa China. (Foto: Tangkapan layar video FB)

Kejadian kedua sampah antariksa jatuh di Indonesia terjadi di Lampung pada 16 April 1988. Kala itu, tabung bahan bakar bekas roket SL-4 milik Uni Sovyet/Rusia dengan nomor katalog 19042 melintas di langit daerah Lampung.

Roket tersebut digunakan untuk meluncurkan satelit Cosmos 1938 pada 11 April 1988.

3. Sampah Antariksa Jatuh di Bengkulu 2003

Pada 13 Oktober 2003, sebuah laporan benda jatuh terdeteksi di Bengkulu. Berdasarkan analisis orbit sampah antariksa, menyimpulkan objek tersebut adalah pecahan roket CZ-3 milik RRT (Republik Rakyat Tiongkok) dengan nomor katalog 23416.

Roket tersebut digunakan untuk meluncurkan satelit DFH-3 1 pada 29 November 1994.

4. Sampah Antariksa Jatuh di Madura 2016

Beberapa objek antariksa jatuh di perairan Madura pada 26 September 2016. Dari analisis orbitnya, objek-objek itu diidentifikasi sebagai bagian roket Falcon 9 dengan nomor katalog 41730 milik Space X Amerika Serikat.

Roket itu digunakan untuk meluncurkan satelit JCSAT 16 pada 14 Agustus 2016.

 

3 dari 4 halaman

5. Sampah Antariksa Jatuh di Sumatera Barat 2017

Ilustrasi sampah antariksa di orbit Bumi (NASA)

Pada 18 Juli 2017 ada dua objek antariksa jatuh di dua lokasi berbeda di Sumatera Barat. Dari analisis orbitnya, kedua objek tersebut berasal dari pecahan roket CZ-3A dengan nomor katalog 31116 milik Tiongkok.

Roket digunakan untuk meluncurkan satelit Beidou M1 pada 13 April 2017.

6. Sampah Antariksa Ditemukan di Kalimantan Tengah 2021

Sebuah objek berlogo CNSA (Chinese National Space Administration) ditemukan warga pada 4 Januari 2021.

Awalnya diduga bagian roket RRT yang melintas wilayah tersebut saat jatuh awal Januari.

Namun, setelah gambar lengkap diperoleh dan didukung konfirmasi dari CNSA, disimpulkan objek itu adalah payload fairing (pelindung muatan satelit) roket Long March/CZ-8 milik RRT.

Roket LM/CZ-8 diluncurkan pada 22 Desember 2020 dan bagian fairing dilepaskan sebelum roket mencapai orbit dan jatuh di perairan dekat Selat Karimata.

Arus laut membawa objek yang relatif ringan tersebut ke Selat Karimata lalu Laut Jawa dan terdampar di pantai Kalimantan Tengah.

 

4 dari 4 halaman

7. Sampah Antariksa Ditemukan di Sanggau, Kalimantan Barat 2022

Objek sampah antariksa yang ditemukan di Sanggau, Kalimantan Barat. Dok: Peneliti Senior BRIN, Thomas Djamaludin

Pada 30 Juli 2022, tim Pusat Riset Antariksa BRIN memantau lintasan akhir orbit CZ-5B yang melalui Indonesia.

Dikonfirmasi dari USSPACECOM di situs space-track.com, objek telah jatuh di samudera Hindia pada pukul 23.45 WIB.

Objek tersebut hancur saat jatuh, dimana pecahannya tersebar di sepanjang lintasan orbit terakhirnya. Dari peta lintasan orbit terlihat pecahan badan roket berpotensi tersebar mulai dari Sumatera bagian selatan sampai Kalimantan Barat.

Berdasarkan analisis kecepatan orbitnya, dari titik jatuh di Samudera Hindia objek hanya butuh waktu sekitar 6 menit untuk sampai Kalimantan Barat.

Sebagian besar pecahannya habis terbakar atau jatuh di laut atau hutan sehingga tidak diketahui warga.

Laporan dari berbagai sumber di medsos tentang penampakan objek terang meluncur di langit Lampung terkonfirmasi dari Allsky Camera Itera (Institut Teknologi Sumatera).

Lalu ada ada laporan terlihatnya objek di langit berupa pecahan yang menyala di Serawak. Kemudian ditemukan objek logam yang diduga kuat adalah pecahan badan roket di Sanggau, Kalimantan Barat.

(Ysl/Isk)