Sukses

Indosat Ooredoo Hutchison Luncurkan Program Konservasi Laut di Bali, Dorong Lingkungan Laut Lebih Sehat

Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) resmi meluncurkan program CSR konservasi laut di Jembrana, Bali. Program ini merupakan hasil kolaborasi antara IOH dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Liputan6.com, Bali - Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) resmi meluncurkan program CSR konservasi laut di Jembrana, Bali. Program ini merupakan hasil kolaborasi antara IOH dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Ada empat fokus perhatian yang disasar IOH dalam program ini, yakni rehabilitas habitat laut, pengelolaan sampah plastik di daerah pesisir, penguatan komunitas konservasi penyu, serta penguatan masyarakat di lingkungan sekitar.

Sebagai salah satu program dari CSR ini, IOH turut bekerja sama dengan WWF dan Kelompok Penangkaran Penyu (KKP) Kurma Asih, Jembrana, Bali.

Lewat kerja sama ini, IOH membantu peningkatan fasilitas penetasan dan rehabilitas penyu, serta melepaskan tukik di Pantai Perancak.

"Melalui program CSR Konservasi Laut di Jembrana, kami berkomitmen berperan aktif menciptakan kawasan konservasi laut yang lebih sehat dengan dukungan penuh dari KKP serta berbagai komunitas pegiat lingkungan," tutur President Director & CEO IOH Vikram Sinha saat peluncuran di Bali.

Menurut Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono, program CSR ini sejalan pula dengan Program Bulan Cinta Laut. Melalui program ini, KKP berupaya untuk mengurangi pencemaran sampah plastik di laut dengan melibatkan sejumlah pihak.

Selain itu, konservasi laut juga menjadi salah satu pilar kunci dalam penerapan ekonomi biru di Indonesia. Trenggono menuturkan, Indonesia telah berkomitmen meningkatkan luas kawasan konservasi perairan di Indonesia seluas 32,5 juta hektar pada 2030.

"Konservasi yang berkualitas tidak saja akan menjaga kesehatan laut untuk menyimpan karbon, tapi juga menjaga biota laut dari kepunahan. Saat ini, kawasan konservasi laut telah melindungi 40 persen dari total terumbu karang di Indonesia," tuturnya menjelaskan.

Kawasan Jembrana sendiri dipilih karena potensinya sebagai kawasan konservasi dengan luas 3.500 hektar, sehingga memiliki target nilai konservasi tinggi untuk biota laut yang terancam penuh (penyu dan hiu), habitat penting lautan (bakau, lamun, dan terumbu karang), potensi perikanan, dan tempat budidaya ikan.

Selain itu, Jembrana merupakan satu dari 14 prioritas pantai lokasi peneluran penyu di Indonesia.

Program ini juga bertujuan mendukung pemerintah pada implementasi tiga agenda prioritas utama pertemuan G20 EDM CSWG, yaitu pemulihan lebih berkelanjutan, peningkatan aksi berbasis daratan dan lautan, serta peningkatan mobiliasi sumber daya mendukung lingkungan hidup serta pengendaliah perubahan iklim.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 5 halaman

Integrasi Jaringan Indosat Ooredoo-Tri Terus Digenjot

 Indosat Ooredo Hutchison (IOH) menyatakan proses integrasi jaringan usai merger terus dilakukan dan prosesnya sangat baik. Dengan kondisi ini, Director and Chief Regulatory Officer, Muhammad Danny Buldansyah, optimistis proses integrasi bisa rampung sesuai target.

"Integrasi progress-nya sangat baik, bahkan melampaui apa yang telah direncanakan, sehingga kami optimistis rampung tepat waktu sesuai dengan yang direncanakan," tuturnya dalam peluncuran 5G IOH di Bali.

Hingga saat ini, menurut Danny, ada lebih dari 10.000 site yang telah terintegrasi. Ditargetkan, ada lebih dari 43.000 site akan selesai terintegrasi pada kuartal pertama tahun depan.

"Tiap hari kami melakukan integrasi site demi memberikan pengalaman yang lebih baik bagi para pelanggan," ucapnya.

Sebagai informasi, proses integrasi dilakukan dengan teknologi Multi Operator Core Network (MOCN) secara bertahap dengan tujuan untuk memberikan pengalaman telekomunikasi digital yang lebih baik bagi pelanggan IM3 dan Tri.

Integrasi jaringan ini diklaim akan memberikan peningkatan layanan indoor coverage dan penambahan kapasitas dengan pemanfaatan kerapatan sites dan lebar pita dari jaringan sebelumnya.

Oleh sebab itu, integrasi akan membawa peningkatan coverage yang cukup signifikan melalui kedua jaringan yakni IM3 dan Tri, yang menjadi satu. Selain itu, dengan spektrum yang jumlahnya cukup banyak dan tinggi, kapasitas dan kualitas jaringan akan menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya.

Lewat integrasi ini pula, IOH diketahui akan semakin mantap dalam menggelar layanan 5G. Berbekal spektrum yang dimiliki perusahaan, mereka mampu menghadirkan layanan 5G yang lebih baik dari sebelumnya.

Hal itu ditunjukkan saat peluncuran 5G IOH di Bali yang mampu mencapai sekitar 1,0Gbps saat diuji coba dalam kondisi optimal atau minim trafik. Selain spektrum yang dimilikinya, IOH juga memanfaatkan teknologi 1 Gbps FDD 5G Massive MIMO dari Huawei.

3 dari 5 halaman

Uji Kecepatan 5G Indosat Ooredoo Hutchison Tembus 1 Gbps

Lebih lanjut, Tekno Liputan6.com pun berkesempatan menjajal langsung kecepatan yang ditawarkan layanan Indosat Ooredoo Hutchison di Bali.

Menurut Chief Technology Officer IOH, Desmond Cheung, kecepatan 5G tertinggi saat dilakukan uji coba internal mencapai 1 Gbps.

"Dalam uji kecepatan, kami mampu mencapai kecepatan download hingga 1 Gbps," tuturnya saat peluncuran 5G IOH di Bali, Rabu (3/8/2022). Adapun pengujian tersebut dilakukan dalam kondisi optimal atau lalu lintas tidak padat, dengan memakai kartu Tri dan HP Oppo Find X5 Pro.

Sementara saat diuji coba dengan kondisi lalu lintas normal atau cukup ramai, kami mencatat kecepatan download menyentuh sekitar angka 600 Mbps.

Menurut Desmond, kecepatan tersebut bisa didapat karena IOH menggunakan teknologi FDD 5G Massive MIMO terbaru dari Huawei. Desmond menuturkan, ini merupakan solusi teknologi baru yang pertama kali diterapkan oleh IOH di Bali.

"Teknologi baru ini memungkinkan kami mendapatkan kecepatan yang lebih tinggi dan kapasitas lebih besar," ujarnya menjelaskan.

4 dari 5 halaman

Indosat Ooredoo Hutchison Resmi Gelar 5G di Bali

 Indosat Ooredoo Hutchison resmi menggelar layanan 5G di Bali dan menjadi kota pertama yang mendapatkannya di tahun ini.

Bali menambah deretan kota lain yang lebih dulu mendapatkan layanan 5G Indosat Ooredoo Hutchison, yakni Surakarta, Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Balikpapan.

Menurut President Director dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha, layanan 5G menawarkan kemampuan yang lebih dari sekadar kecepatan. Namun, 5G juga membuka kesempatan lain, terutama bagi para pelaku UMKM di Bali yang tengah berupaya pulih dari dampak pandemi.

"5G merupakan teknologi yang bisa membantu para pelaku UMKM memanfaatkan teknologi untuk kembali pulih, sekaligus memastikan mereka memiliki peran penting lewat teknologi pula," tutur Vikram dalam peluncuran 5G Indosat Ooredoo Hutchison di Bali, Rabu (3/8/2022).

Kehadiran layanan 5G di Bali turut mendapatkan apresiasi dari Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati.

Menurutnya, kehadiran teknologi terkini dapat mendukung potensi pariwisata Bali yang sekaligus sekaligus daya tarik tambahan bagi masyarakat dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

"Dengan adanya layanan 5G dari IOH, kami berharap Bali dapat menjadi destinasi wisata super yang membawa nama baik Indonesia di kancah internasional,” ujar Tjokorda.

Dalam peluncuran ini, Indosat Ooredoo Hutchison juga menampilkan sejumlah use case pemanfaatan 5G, seperti untuk kebutuhan smart tourism, digital agribusiness, smart city, smart environment, fleet management, hingga smart healthcare.

(Dam/Isk)

5 dari 5 halaman

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia