Sukses

tSurvey.id Telkomsel Ungkap Platform E-Commerce Paling Dipercaya UMKM

Dalam survei yang dilakukan tSurvey.id Telkomsel, ditemukan bahwa Tokopedia mendapatkan persepsi paling positif dari para responden pengusaha UMKM online di Indonesia

Liputan6.com, Jakarta Layanan survei digital Telkomsel, tSurvey.id, mengungkapkan platform e-commerce yang paling dipercaya dan diandalkan oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia pada tahun 2022.

Hal ini diungkap dalam laporan bertajuk hasil riset Survei Pemanfaatan Pasar Dagang Online (eCommerce) Paling Dipercaya dan Diandalkan oleh UMKM Indonesia 2022.

Alfian Manullang, Vice President Data Solutions Telkomsel dalam siaran persnya, dikutip Jumat (5/8/2022) mengatakan, mereka terus berupaya membuka peluang kemajuan bagi para pelaku industri dan masyarakat.

"Riset pasar berbasis pengguna smartphone, seperti yang dimungkinkan dengan tSurvey.id, menggunakan metode penyasaran responden yang akurat, tidak random atau berdasarkan klaim seperti pada beberapa metode survei lainnya," kata Alfian.

Dalam laporannya, tSurvey.id mengungkapkan, Tokopedia menjadi platform yang paling dipercaya oleh para pelaku UMKM untuk aktivitas berjualan online.

Secara berurutan, lima besar e-commerce yang paling dipercaya adalah Tokopedia (76 persen), Shopee (75 persen), Lazada (19 persen), Bukalapak (18 persen), dan Blibli (14 persen).

Urutan ini tidak berubah dalam laporan tentang platform yang dianggap memberikan pengalaman paling memuaskan bagi pebisnis UMKM untuk jualan online.

Di daftar tersebut, urutannya adalah Tokopedia (69 persen), Shopee (62 persen), Lazada (11 persen), Bukalapak (9 persen), dan Blibli (4 persen).

Sedangkan, untuk platform dengan pelayanan paling memuaskan bagi para pengusaha UMKM online adalah Tokopedia (68 persen), Shopee (61 persen), Lazada (11 persen), Bukalapak (11 persen), dan Blibli (6 persen).

Di antara banyaknya platform dengan model bisnis sebagai pusat lapak online, yang paling sering UMKM gunakan untuk berjualan daring adalah Tokopedia (47 persen), Shopee (45 persen), Lazada (5 persen), Bukalapak (2 persen), dan Blibli (0 persen). 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Survei Lebih Dalam Terhadap Tokopedia

tSurvey.id juga melakukan survei yang lebih dalam terhadap platform Tokopedia, yang mendapatkan persepsi paling positif dari para responden pengusaha UMKM online di Indonesia.

Ada beberapa aspek yang dipersepsikan mendukung keunggulan Tokopedia, dibandingkan kompetitornya.

Aspek ini adalah kemudahan penggunaan (70 persen), fitur-fitur penjualan yang lengkap (68 persen), layanan pusat resolusi baik (66 persen), fasilitas logistik memuaskan (70 persen), tampilan user interface yang nyaman (70 persen), dan sistem pembayaran yang lengkap (73 persen).

Survei ini sendiri dilakukan pada tanggal 10 sampai 24 Juni 2022, dengan melibatkan seribu responden pelaku UMKM online di seluruh Indonesia, yang menggunakan smartphone dengan nomor telepon Telkomsel.

Proporsi responden terbanyak berasal dari Jabodetabek (60 persen), Pulau Jawa Non-Jabodetabek (30 persen), dan dari luar Pulau Jawa (10 persen). Sementara, 60 persen responden adalah laki-laki dan 40 persen responden adalah perempuan.

"Temuan-temuan ini menjadi cerminan pentingnya pengalaman dan pelayanan yang memuaskanbagi para responden sehingga dapat menjadi pertimbangan bagi para pelaku platform pasar dagang online untuk mengambil keputusan bisnis ke depannya," kata Alfian menambahkan.

"Terutama di tengah persaingan ketat antar platform," imbuhnya.

3 dari 4 halaman

Telkomsel Jual 6.000 Menara BTS ke Mitratel di 2022

Di sisi lain, Telkomsel kembali melakukan aksi korporasi dalam pengalihan kepemilikan menara telekomunikasi (BTS) kepada Mitratel (PT Dayamitra Telekomunikasi).

Kali ini, 6.000 unit menara BTS dialihkan Telkomsel ke Mitratel, melalui penandatanganan perjanjian jual beli antara keduanya yang dilakukan pada 29 Juli lalu.

Sekadar informasi, sebelumnya pada 2020, Telkomsel mengalihkan 6.050 menara BTS ke Mitratel. Selanjutnya pada 2021, 4.000 unit menara dialihkan.

Dengan begitu, hingga saat ini total menara BTS Telkomsel yang dialihkan ke Mitratel mencapai 16.050 unit.

Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam mengatakan, penandatanganan kesepakatan jual beli pengalihan 6.000 menara kepada Mitratel memantapkan upaya transformasi Telkomsel melalui pengembangan portofolio di bisnis digital secara lebih konsisten, menyeluruh, dan memperkuat komitmen perusahaan menghadirkan layanan yang lebih beragam.

"Sebagai bagian dari perjanjian, Mitratel akan menerapkan layanan Internet of Things (IoT) dan data analytic Telkomsel untuk menyediakan manajemen operasional menara telekomunikasi secara realtime dan optimalisasi konsumsi daya secara proaktif," kata Hendri.

Ia berharap, kemitraan Telkomsel dan Mitratel bisa lebih berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon dan dampak yang ditimbulkan.

4 dari 4 halaman

Modal untuk Dukung Percepatan Jaringan 5G

Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Setyawan Wijaya menjelaskan, aksi korporasi ini jadi salah satu upaya TelkomGroup untuk memperkuat posisi bisnis menara telekomunikasi, untuk memperkuat competitive advantages perusahaan dan meningkatkan value creation bagi stakeholder.

Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko menyebut, pengalihan 6.000 menara ini bisa jadi modal untuk mendukung percepatan implementasi 5G di Indonesia.

Selain itu, pengalihan menara ini juga bisa menambah alat produksi Mitratel dan menegaskan Mitratel sebagai penyedia menara terbesar di Indonesia dan salah satu yang terbesar di Asia Tenggara.

"Bersamaan dengan transaksi ini juga disepakati eksplorasi bisnis tower ecosystem dengan Telkomsel berupa pemanfaatan Internet of Things (IoT) dalam mendukung layanan operasional dan pengembangan bisnis bersama," kata Theodorus.

Aksi korporasi ini diharapkan bisa memperkuat momentum kedua perusahaan dalam memastikan terciptanya pengelolaan aset dan perluasan lini bisnis yang dapat mendorong pertumbuhan kinerja perusahaan yang makin produktif dan efisien.

(Dio/Isk)