Sukses

Korea Selatan Luncurkan Misi Pertama ke Bulan Pakai Roket SpaceX

Roket Falcon 9 SpaceX yang membawa Danuri milik Korea Selatan lepas landas dari Cape Canaveral pada matahari terbenam

Liputan6.com, Jakarta - Korea Selatan (Korsel) resmi bergabung dengan eksplorasi Bulan pada hari Kamis. Misi ini mendapatkan dukungan SpaceX milik Elon Musk untuk peluncuran pengorbit Bulan negara itu.

Jika sukses, Korsel akan bergabung dengan pesawat antariksa dari Amerika Serikat dan India yang sudah beroperasi di sekitar Bulan, serta penjelajah Tiongkok yang sudah menjelajahi sisi jauh dari Bulan.

Mengutip AP News, Sabtu (6/8/2022), misi eksplorasi Bulan Korea Selatan ini memakan biaya hingga USD 180 juta.

Eksplorasi ini berbentuk satelit bertenaga surya berbentuk kotak yang dirancang untuk meluncur 100 kilometer di atas permukaan Bulan.

Para ilmuwan berharap dapat mengumpulkan data geologis dan lainnya, setidaknya selama satu tahun dari orbit kutub rendah.

Danuri, bahasa Korea untuk "menikmati Bulan", membawa enam instrumen sains, termasuk kamera untuk NASA.

Kamera ini dirancang untuk mengintip ke dalam bayangan permanen, kawah penuh es yang ada di kutub Bulan. NASA lebih memilih kutub selatan Bulan untuk pos astronot masa depan karena bukti keberadaan air beku.

Salah satu instrumen lain yang dibawa dalam misi ini juga akan mengevaluasi komunikasi antariksa berbasis jaringan yang toleran terhadap gangguan, yang menurut Kementerian Sains Korea Selatan, adalah yang pertama di dunia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Uji Jaringan dengan Lagu BTS

Danuri juga akan mencoba mengembangkan lingkungan internet nirkabel untuk menghubungkan satelit atau pesawat antariksa eksplorasi. Pengorbit bulan ini akan memutar lagu BTS "Dynamite" untuk menguji jaringan nirkabel ini.

Lee Sang-ryool, Presiden dari Korea Aerospace Research Institute dikutip dari CNA, mengatakan bahwa peluncuran ini adalah sebuah tonggak bagi sejarah eksplorasi antariksa Korea.

Korsel sendiri berencana untuk mendaratkan pesawat luar angkasanya sendiri di Bulan, sebuah robot probe, pada tahun 2030 atau setelahnya.

"Danuri hanyalah permulaan, dan jika kami lebih bertekad dan berkomitmen dalam pengembangan teknologi perjalanan antariksa, kami akan bisa mencapai Mars, asteroid, dan sebagainya dalam waktu dekat" kata Sang-ryool.

Roket Falcon 9 SpaceX yang membawa Danuri lepas landas dari Cape Canaveral pada matahari terbenam. Booster tahap pertama mendarat di platform laut beberapa menit kemudian, untuk didaur ulang lebih lanjut.

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Korsel Luncurkan Satelit Pakai Roket Buatan Dalam Negeri

Sebelumnya, Korea Selatan untuk pertama kalinya dalam sejarah, berhasil meluncurkan satelit ke orbit dengan roket buatan dalam negerinya, Nuri. Roket ini lepas landas pada Selasa kemarin pukul 4 sore waktu setempat, dari Naro Space Center di Goheung.

Roket tersebut memuat salah satunya satu set satelit yang diklaim bukan untuk tujuan militer. Diketahui, satelit verifikasi kinerja itu memiliki berat 357 pon (162 kg) dan diluncurkan ke orbit sekitar 700 km di atas Bumi.

Ketika berada di orbit, satelit ini akan menguji antena, generator, dan peralatan lainnya. Satelit itu sudah dapat mengirim data tentang statusnya kembali ke Bumi.

Satelit besar ini membawa empat satelit penelitian mini atau CubeSats, dengan masing-masing beratnya tidak lebih dari 22 pon (10 kilogram).

CubeSats dirancang untuk dapat mengorbit sendiri dengan set pertama untuk melepaskan diri dari satelit yang lebih besar adalah pada 29 Juni mendatang.

"Sains dan teknologi Republik Korea telah membuat kemajuan besar," kata Menteri Sains Korea Selatan, Lee Jong-Ho, dalam konferensi persnya, seperti mengutip AP News, Rabu (22/6/2022).

"Pemerintah akan melanjutkan langkahnya yang berani untuk menjadi kekuatan luar angkasa bersama dengan rakyat," kata Jong-Ho.

4 dari 4 halaman

Apresiasi dari Presiden Korsel

Keberhasilan ini pun mendapatkan apresiasi dari Presiden Yoon Suk Yeol, yang melakukan konferensi video dengan para ilmuwan dan pihak-pihak yang terlibat dalam peluncuran ini.

Yoon Suk Yeol mengucapkan selamat kepada mereka atas pencapaian tersebut, dan menyatakan akan memenuhi janji kampanyenya untuk mendirikan badan antariksa negara.

Peluncuran ini membuat Korea Selatan menjadi negara ke-10 di dunia, yang menempatkan satelit ke luar angkasa dengan teknologinya sendiri.

Namun, kesuksesan ini bukan tanpa kegagalan. Peluncuran roket Nuri kemarin adalah upaya kedua, setelah dalam upaya pertama di bulan Oktober lalu gagal.

Dalam usaha pertamanya, muatan dummy roket mencapai ketinggian yang diinginkan, tetapi tidak memasuki orbit karena mesin roket tahap ketiga terbakar lebih awal dari yang direncanakan. 

(Dio/Isk)