Sukses

Facebook Rilis AI Chatbot BlenderBot 3, Apa Kelebihannya?

Facebook merilis BlenderBot 3, agen percakapan canggih yang dapat berkomunikasi secara alami dengan orang-orang, yang kemudian dapat memberikan umpan balik kepada model tentang cara meningkatkan responsnya.

Liputan6.com, Jakarta - Untuk membangun sistem kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI) yang dapat berinteraksi dengan orang-orang secara lebih cerdas, lebih aman, dan lebih bermanfaat, kita perlu mengajari mereka untuk beradaptasi dengan kebutuhan kita.

Facebook merilis BlenderBot 3, agen percakapan canggih yang dapat berkomunikasi secara alami dengan orang-orang, yang kemudian dapat memberikan umpan balik kepada model tentang cara meningkatkan responsnya.

"Kami akan membagikan data dari interaksi ini, dan kami telah membagikan model dan kartu model BlenderBot 3 dengan komunitas ilmiah untuk membantu memajukan penelitian di bidang conversational AI," ujar Facebook di dalam keterangan resmi.

Seri BlenderBot telah membuat kemajuan dalam menggabungkan keterampilan percakapan; seperti kepribadian, empati, dan pengetahuan.

Selain itu, agen percakapan ini juga menggabungkan memori jangka panjang dan melakukan penelusuran di internet untuk melakukan percakapan bermakna.

"BlenderBot 3 mewarisi keterampilan ini dan memberikan kinerja yang unggul karena dibuat dari model bahasa OPT-175B Meta AI yang tersedia untuk umum—sekitar 58 kali lebih besar daripada BlenderBot 2," tutur Facebook.

Karena semua conversational AI chatbot dikenal terkadang meniru dan menghasilkan komentar tidak aman, bias, atau ofensif, Facebook mengaku telah melakukan studi skala dalam besar, lokakarya, dan mengembangkan teknik baru untuk membuat perlindungan bagi BlenderBot 3.

Terlepas dari itu, Facebook menyebut BlenderBot masih dapat membuat komentar kasar atau menyinggung, sehingga mereka mengumpulkan umpan balik yang akan membantu membuat chatbot menjadi lebih baik.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 5 halaman

Dataset 20.000 percakapan

Mengizinkan sistem AI untuk berinteraksi dengan orang-orang di dunia nyata menghasilkan percakapan yang lebih lama dan lebih beragam, serta umpan balik lebih bervariasi.

Misalnya, Anda dapat bereaksi terhadap setiap pesan obrolan di demo BlenderBot 3 dengan mengklik ikon jempol ke atas atau jempol ke bawah.

Memilih jempol ke bawah memungkinkan Anda menjelaskan mengapa Anda tidak menyukai pesan— pakah itu di luar topik, tidak masuk akal, kasar, seperti spam, atau lainnya. Anda juga dapat mengirimkan umpan balik dalam obrolan itu sendiri.

Untuk meningkatkan kemampuan BlenderBot 3 untuk terlibat dengan manusia, Facebook melatihnya dengan sejumlah besar dataset yang tersedia untuk publik.

Banyak dataset yang digunakan dikumpulkan oleh tim Facebook sendiri, termasuk satu dataset baru yang terdiri dari lebih dari 20.000 percakapan dengan orang-orang yang didasarkan pada lebih dari 1.000 topik percakapan.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 5 halaman

Membuat model chatbot lebih aman

"Kami melatih BlenderBot 3 untuk belajar dari percakapan guna meningkatkan keterampilan yang menurut orang paling penting — mulai dari membicarakan resep sehat hingga menemukan fasilitas ramah anak di kota," kata Facebook.

Ketika respons chatbot tidak memuaskan, Facebook mengumpulkan umpan balik tentangnya. Dengan menggunakan data ini, Facebook dapat memperbaiki model agar tidak mengulangi kesalahannya.

Facebook menyebut bahwa memang tidak semua orang yang menggunakan chatbot memiliki niat baik, sehingga mereka juga mengembangkan algoritme baru untuk membedakan antara respons bermanfaat dan contoh berbahaya.

Seiring waktu, kata Facebook, mereka akan menggunakan teknik ini untuk membuat model kami lebih bertanggung jawab dan aman untuk semua pengguna.

 

4 dari 5 halaman

Menguji BlenderBot 3

Dibandingkan dengan pendahulunya, Facebook menemukan bahwa BlenderBot 3 meningkat sebesar 31 persen pada tugas percakapan. Ia dua kali lebih berpengetahuan, sementara secara faktual 47% lebih jarang salah.

"Kami juga menemukan bahwa hanya 0,16% dari tanggapan BlenderBot kepada orang-orang yang ditandai sebagai kasar atau tidak pantas," tutur Facebook.

Kemajuan di bidang AI sangat bergantung pada peluang komunitas riset AI yang lebih luas untuk membangun teknologi terbaik yang tersedia.

Oleh karena itu, menurut Facebook, merilis model dan dataset chatbot adalah kunci untuk mendapatkan wawasan yang lengkap dan andal tentang bagaimana dan mengapa mereka bekerja, potensi yang mereka miliki, dan keterbatasannya

 

5 dari 5 halaman

Infografis Google dan Facebook (Liputan6.com/Abdillah)