Sukses

Duh, Dua Mobil Terbakar Gara-Gara Isi Daya Smartphone di Cuaca Panas

Dua mobil di Tiongkok terbakar karena mengisi daya smartphone melalui pengisian daya di mobil di saat cuaca sedang panas.

Liputan6.com, Jakarta - Teknologi hadir untuk memudahkan kehidupan manusia makin mudah. Namun, pengguna juga perlu memahami adanya potensi bahaya pada teknologi-teknologi yang dipakai.

Salah satu teknologi yang memudahkan adalah pengguna bisa mengisi daya smartphone di mobil. Para pengendara mobil tentu telah memakai teknologi pengisian daya ini untuk men-charge smartphone masing-masing saat di perjalanan.

Namun di kondisi tertentu, mengisi daya smartphone di mobil bisa membahayakan. Seperti contoh kejadian di Tiongkok beberapa hari lalu.

Mengutip Gizchina, Minggu (7/8/2022), beberapa hari terakhir cuaca di Tiongkok sangatlah panas dan lembab. Dalam cuaca seperti ini, orang perlu memperhatikan semua peralatan yang membutuhkan pengisian daya, terutama pengisian daya ultra cepat.

Menurut laporan berita CCTV, sebuah mobil belum lama ini terbakar disebabkan oleh pembakaran spontan smartphone, di Jiujiang, Provinsi Jiangxi, Tiongkok.

Kecelakaan ini membuat dua kendaraan terbakar parah. Hasil investigasi lanjut di lokasi mengungkapkan, pengisian daya cerdas ponsel di dalam mobil menjadi penyebab atas terbakarnya kedua kendaraan.

Menurut pemadam kebakaran, pembakaran spontan yang ada di mobil dan terhubung dengan pengisian daya smartphone. Pemilik salah satu mobil terbakar mengklaim, smartphone-nya telah diisi daya di mobil selama lebih dari 10 menit.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informsasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Kecerobohan Pemilik Mobil

Ia mengklaim, dirinya berada di jalan raya dan mengemudi dengan cepat sebelum berhenti. Namun, penyebab kebakaran tersebut sebenarnya bukan kualitas ponsel.

Rupanya diketahui, penyebab terbakarnya pengisian daya adalah cuaca panas dan kecobohan pemilik mobil. Menurut petugas damkar, mobil terkena sinar matahari langsung sehingga membuat suhu di dalam kendaraan menjadi panas, sekitar 60 derajat Celcius, bahkan paling tinggi bisa mencapai 80 persen.

Perlu diketahui, dalam lingkungan pengap seperti di dalam mobil yang langsung terkena sinar matahari, baterai ponsel menjadi rentan terhadap pembakaran dan ledakan spontan.

Baterai ponsel juga rentan terhadap korek api, semprotan kaleng, parfum, power bank, hingga botol plastik.

Oleh karenanya, barang-barang tersebut tidak disarankan untuk ditempatkan di dalam mobil, guna mencegah kecelakaan.

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Bocah di Ciamis Meninggal Dunia karena HP Meledak

Masih terkait ponsel, sebuah kejadian tragis mengakibatkan bocah SD di Ciamis meninggal dunia dengan luka bakar di dada akibat ledakan ponsel yang dipakainya terjadi pada Rabu, 3 Agustus 2022.

Adapun bocah SD itu berinisial IHM (9) merupakan warga Desa Kiarapayung, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Dalam pernyataan kepada wartawan, Dedi, Kepala Desa Kiarapayung menjelaskan kejadian tersebut terjadi setelah IHM pulang sekolah. Sesampainya di rumah, IHM langsung bermain ponsel.

Dia juga menjelaskan, IHM saat ini bermain HP Android miliknya sambil diisi dayanya. "Korban ini kata ibunya bermain ponsel sambil tidura," kata Dedi sebagaimana dikutip dari Merdeka, Minggu (7/8/2022).

"Ibu kandung korban, mengaku sempat keluar rumah ke warung untuk membeli makanan. Di rumah saat itu ada korban bersama adiknya yang masih kecil," jelasnya.

Disebutkan, sang ibu korban setidaknya meninggalkan IHM dan adiknya selama 30 menit Saat kembali ke rumah, dia sempat memanggil IHM, namun tidak mendapatkan jawaban.

"Saat masuk ke rumah, ibu korban ini melihat IHM seperti tertidur telungkup di lantai tanpa alas," jelas Dedi.

"Karena mengira tertidur, ibu korban ini mencoba membangunkan namun tidak ada respons. Saat tubuhnya dibalik, dia melihat ponsel anaknya berantakan di bagian dada," ungkapnya.

 

4 dari 4 halaman

Berhati-hati Saat Pakai Ponsel

Mengetahui anaknya meninggal, sontak ibu korban berteriak histeris dan meminta tolong. Warga yang mendengar teriakan tersebut langsung mendatangi rumah IHM untuk memberikan pertolongan.

Dedi menduga, IHM meninggal akibat ledakan ponsel yang digunakan. Menurutnya, ponsel yang ditemukan memang dalam kondisi sudah rusak berantakan, bagian baterainya pecah, namun kabel pengisi dayanya utuh.

"Saat kami mengurus jenazah, di bagian dadanya yang di bawah terlihat luka sebesar telapak tangan," ucapnya.

Dengan adanya kejadian tersebut, Dedi meminta agar masyarakat senantiasa berhati-hati saat menggunakan ponsel, khususnya saat tengah diisi daya.

"Keluarga korban sudah menerima ini sebagai musibah, tapi kami mohon agar semua pihak selalu mengedukasi ponsel itu bahaya kalau tidak dikontrol. Kalau memang kondisi ponsel sudah tidak layak, sebaiknya jangan digunakan," pungkasnya.

(Tin/Ysl)