Liputan6.com, Jakarta Bos SpaceX Elon Musk membantah bahwa dirinya akan membangun bandara pribadi di Texas, Amerika Serikat.
Bantahan ini disampaikan Musk melalui cuitan di akun Twitter-nya pekan lalu, dalam menanggapi pemberitaan soal informasi akan dibangunnya bandara pribadi di Bastrop.
Baca Juga
"Tidak benar. Tesla cuma lima menit dari bandara Internasional Austin," kata CEO Tesla ini melalui Twitter resminya @elonmusk, seperti dikutip Kamis (11/8/2022).
Advertisement
"Akan konyol untuk membangun bandara pribadi lain, namun bandara komersial yang ada membutuhkan landasan lain, karena Austin berkembang pesat!" kata pria yang digelari sebagai orang terkaya di dunia itu.
Sebelumnya, diberitakan bahwa Elon Musk ingin membangun bandara pribadi di Bastrop, Texas, yang terletak di sebelah timur Austin.
Terkait kabar ini pejabat daerah di Bastrop mengaku tidak mengetahui rencana Musk dalam membangun bandara pribadi. Demikian menurut San Antonio Express News.
"Belum ada komunikasi formal dengan daerah mengenai bandara ini," kata Adena Lewis, direktur pariwisata dan pengembangan ekonomi di Bastrop, kepada San Antonio Express News saat itu.
Bandara pribadi disebut sangat berguna bagi Musk yang sering terbang ke Bandara Eksekutif Austin untuk mengawasi Gigafactory baru Tesla, situs pengujian SpaceX, dan perusahaan Boring Co.--semuanya di area Austin.
Pada akhir 2021, Musk secara resmi memindahkan kantor pusat Tesla dari Palo Alto, California ke Austin, dengan alasan tingginya biaya hidup di Golden State.
Elon Musk diketahui kerap mendarat dan lepas landas dari Austin beberapa kali dalam dua minggu terakhir, termasuk terbang dari Yunani pada 18 Juli.
Dia meninggalkan Austin pada hari yang sama dan terbang ke Long Beach, California. Menurut Express News, bos Tesla itu kembali ke Austin lima kali sejak saat itu.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tesla Dikabarkan Sepakat Beli Nikel dari Indonesia
Sementara itu, pembesut mobil listrik AS Tesla dikabarkan menandatangani kontrak pembelian olahan nikel sebesar USD 5 miliar (setara Rp 74,2 triliun) dengan perusahaan pengolahan nikel Indonesia.
Sekadar informasi, nikel merupakan bahan untuk baterai mobil listrik Tesla. Mengutip Reuters, Selasa (9/8/2022), informasi ini berasal dari seorang menteri senior di kabinet.
Reuters melaporkan, pemerintah Indonesia memang berupaya membuat Tesla mendirikan fasilitas produksi di Indonesia. Apalagi, Indonesia dikenal sebagai negara dengan cadangan nikel yang besar.
Sebelumnya pada pertengahan Mei, Presiden Joko Widodo juga pernah bertemu dengan pendiri Tesla Elon Musk dalam rangka menghidupkan iklim investasi Tanah Air.
"Kami terus bernegosiasi dengan Tesla, tetapi mereka sudah mulai membeli dua produk unggulan dari Indonesia," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Luhut mengatakan, Tesla menandatangani kontrak lima tahun dengan perusahaan pengolahan nikel yang beroperasi di luar Morowali, Sulawesi Tengah. Nikel tersebut akan digunakan dalam baterai lithium Tesla.
Â
Advertisement
Industri Kendaraan Listrik dan Baterai Dalam Negeri
Saat dimintai komentar oleh Reuters, Tesla tidak memberikan tanggapan.
Sekadar informasi, Indonesia memang tertarik mengembangkan industri kendaraan listrik dan baterai di dalam negeri. Reuters menyebut Indonesia telah menghentikan ekspor bijih nikel untuk memastikan pasokan cukup bagi investor.
Langkah itu pun berhasil menarik investasi dari raksasa baja Tiongkok dan perusahaan Korsel seperti LG dan Hyundai. Namun, sebagian besar investasi nikel selama ini ditujukan untuk produksi logam mentah seperti nikel pig iron dan feronikel.
Sumber Reuters menyebut, pemerintah pun berencana untuk mengenakan pajak ekspor pada logam-logam ini guna meningkatkan pendapatan sembari mendorong lebih banyak produksi dalam negeri menjadi produk yang bernilai lebih tinggi.
Jokowi Puji Elon Musk Super Jenius
Pertengahan Mei lalu Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi markas SpaceX di Boca Chica, Amerika Serikat, dan menemui sang CEO Elon Musk.
Dalam kesempatan tersebut, seperti dikutip dari akun YouTube resmi Sekretariat Presiden, dikutip Senin (16//5/2022), Jokowi memuji bos Tesla itu dan menyebutnya sebagai "super genius."
"Saya rasa ini tidak hanya berkaitan dengan Tesla tetapi tadi juga ditunjukkan proyek besarnya mengenai SpaceX, artinya urusan teknologi saya kira memang Elon 'super genius,'" kata Jokowi.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Elon Musk mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dan masa depan yang cerah.
"Saya rasa kami akan melihat baik-baik dari Tesla dan SpaceX untuk mencoba beberapa kemitraan di Indonesia," kata pria yang beberapa waktu lalu bikin heboh usai mengumumkan bakal mencaplok media sosial Twitter itu.
Selain itu, Musk juga sempat menyebutkan, Indonesia akan memiliki populasi yang besar, dan mengatakan hal ini dibutuhkan di masa depan.
"Indonesia punya potensi di banyak level, dan saya rasa bagus Indonesia punya populasi yang besar dan terus berkembang dan ini sangat bagus, karena kita butuh banyak orang untuk masa depan," ujarnya.
"Dan juga Mars, Anda tahu di Mars belum ada orang jadi membutuhkan orang-orang dari kita. Sukarelawan. Kami pikir itu berlandaskan sukarela," kata CEO Tesla berseloroh lalu tertawa.
Advertisement