Sukses

Catalyst Tech Andalkan Solusi Cloud AWS untuk Raup Cuan Selama Pandemi

CEO Catalyst Technology itu menjatuhkan pilihannya kepada penyedia teknologi komputasi awan atau cloud computing, yaitu Amazon Web Services (AWS).

Liputan6.com, Jakarta - Sempat mengalami penurunan selama pandemi Covid-19, pasar barang mewah Indonesia kini kembali bergairah dan lebih kuat.

Berdasarkan laporan Statista.com, penjualan barang mewah mencapai USD 1,647 miliar pada Juni 2022 dan diperkirakan tingkat pertumbuhan tahunan (CAGR) mencapai 3,94 persen hingga 2027.

Pria P., CTO dan co-founder Catalyst Tech, mengakui bisnisnya tidak terpuruk di masa pandemi, namun justru cenderung positif. "Daya beli masyarakat terhadap barang-barang mewah masih terlihat," katanya di sesi online baru-baru ini.

Selama pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), bisnis berpindah dari offline ke online dalam waktu yang sangat singkat. Namun hal itu tidak berdampak besar terhadap merek Catalyst.

Diketahui, Catalyst Technology masih dapat mempertahankan tingkat penjualan selama epidemi.

Catalyst Technology sendiri merupakan perusahaan teknologi di balik situs JamTangan.com dan Voila.id.

JamTangan.com sendiri adalah merupakan platform penjualan berbasis online dan offline (dengan 10 toko offline di Pulau Jawa bernama Machtwatch), yang menjual produk jam tangan.

Sementara itu, Voila.id merupakan destinasi belanja mode dan barang mewah di Indonesia dengan visi untuk menyediakan jaminan produk 100 persen asli.

Berdasarkan pengamatan Pria, preferensi konsumen terhadap barang mewah kini terdiri dari gabungan aktivitas belanja secara luring dan daring, offline dan online.

"Sinkronisasi penjualan offline dan online pada JamTangan.com dan Voila.id menjadikan pengalaman unik dan berkesan bagi para pelanggan saat berbelanja," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Alasan Pakai Teknologi AWS

Ilustrasi Startup, Perusahaan Teknologi, Cloud, Komputasi Awan. Kredit: Freepik

Untuk mendukung berbagai fitur inovatif, sinkronisasi akun, pengaturan persediaan, dan pencatatan penjualan, tentunya pengalaman pengguna ikut berperan besar dalam hal ini.

Oleh karena itu, dibutuhkan infrastruktur IT tangguh, gesit, dan mampu diskalakan untuk dapat menjawab pergeseran preferensi tersebut.

CEO Catalyst Technology itu menjatuhkan pilihannya kepada penyedia teknologi komputasi awan atau cloud computing, yaitu Amazon Web Services (AWS).

“Kami menilai cloud sebagai solusi tepat untuk menjawab kebutuhan JamTangan.com dan Voila.id," ucap Pria.

Bukan hanya produk yang ditawarkan di JamTangan.com dan Voila.id, Pria berharap dapat menyediakan user experience terbaik, sehingga pembeli nyaman berbelanja di platform-nya.

"Kita sudah pakai Amazon Elastic Kubernetes Service (EKS), database di Amazon Relational Database Service (RDS), dan aset statis berada di Amazon Simple Storage Service (S3)," ucap Pria.

Rencananya, Catalyst Technology sedang menjajaki penggunaan machine learning bersama tim AWS.

 

3 dari 3 halaman

Bantu Atur Trafik Situs Saat Tinggi

Ilustrasi Cloud

Lebih lanjut, Pria mengakui layanan AWS terbukti membantu JamTangan.com dan Voila.id dalam mengatur periode high-traffic yang ramai pengunjung.

"Saat ada promosi-promosi pada ‘tanggal cantik’ seperti kampanye 8.8, dipastikan ada kenaikan tajam pada trafik. Dengan layanan cloud serta beragam solusi lainnya yang disediakan oleh AWS, periode-periode kritikal ini dapat dilewati tanpa gangguan, dan user experience tetap terjaga."

Selain itu, layanan terkelola alias managed services yang dijalankan Catalyst Technology di AWS memampukan perusahaan untuk beroperasi dengan tim IT yang ramping.

“Hanya 5 orang di tim kami bertanggung jawab terhadap infrastruktur. Angka ini tergolong kecil untuk perusahaan dengan kebutuhan seperti kami,” lanjutnya.

Terkait arah bisnis selanjutnya, Pria mengatakan, “Rencana Catalyst Tech adalah bertumbuh di Indonesia dan bersama masyarakat Indonesia."

"Kami berharap dapat bekerja sama dengan tim AWS untuk menangkap peluang tersebut, serta memindahkan data dan beban kerja perusahaan ke AWS Asia Pacific (Jakarta) Region untuk semakin menurunkan latensi dan meningkatkan user experience.”

Sebagai informasi, AWS Asia Pacific (Jakarta) Region merupakan infrastruktur diluncurkan AWS pada Desember 2021 lalu.

AWS Asia Pacific (Jakarta) Region terdiri dari tiga Availability Zones (AZs), yang masing-masing memiliki satu atau lebih pusat data.

(Ysl/Isk)

Video Terkini