Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mengatakan bahwa alih-alih Analog Switch Off (ASO) dalam tiga tahap secara langsung, migrasi ke siaran TV digital dilakukan dengan cara multiple ASO.
"Sejak tanggal 31 April kemarin, itu kita sudah tidak lagi mengenai ASO tiga tahap," kata Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika Kominfo, Ismail, dalam Diskusi Publik di Jakarta, Jumatt (19/8/2022).
Baca Juga
Menurut Ismail, dalam diskusi Dukung Era Baru TV Digital Jabodetabek Siap ASO yang digelar secara hybrid itu, Menteri Kominfo Johnny G. Plate telah melaksanakan multiple ASO.
Advertisement
"Jadi multiple ASO itu artinya, setiap daerah yang sudah kita nyatakan siap untuk dilakukan analog switch off, akan kita switch off. Jadi tidak harus menunggu 25 Agustus. Kalau bisa lebih cepat, lebih baik," kata Ismail.
"Namun demikian khusus untuk Jadodetabek, karena kita sekarang fokus pada Jabodetabek dulu, maka ini akan jadi target kita secepatnya," imbuhnya.
Ismail mengungkapkan, mereka sudah mendapatkan komitmen dari seluruh penyelenggara MUX terkait distribusi Set Top Box (STB) di wilayah tersebut. Pemerintah pun juga sudah mulai memesan dan telah melakukan pembelian STB.
Dia juga mengatakan pemerintah pun sudah merencanakan pendistribusian STB TV digital bagi warga yang tidak mampu.
"Jadi kita tunggu tanggal mainnya untuk Jabodetabek," pungkas Ismail.
Adapun sebelumnya, Kemkominfo telah menegaskan bahwa ASO dan migrasi TV digital sudah dipastikan akan tetap dilakukan secara penuh dengan tenggat waktu pada tanggal 2 November 2022.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Alokasi Bantuan STB di DKI Jakarta
Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Marullah Matali dalam kesempatan yang sama juga menunjukkan dukungannya terhadap migrasi ke TV digital.
"Jadi ada 1,2 juta rumah tangga yang memiliki TV sementara 10 persennya kira-kira angkanya 123.888 rumah tangga," kata Marullah. Menurutnya, angka tersebut adalah yang dibutuhkan untuk penerimaan bantuan STB.
Meski begitu, informasi yang didapatkan, penerima bantuan STB yang dialokasikan untuk DKI Jakarta sebanyak 50.059 rumah tangga atau kurang dari setengahnya, atau sekitar 40 persen.
"Belum termasuk warga kami yang di Kepulauan Seribu. Jadi di Kepulauan Seribu ada warga kami kira-kira ada sekitar 30 ribu warga di Kepulauan Seribu tidak termasuk dari angka 50.059 rumah tangga," imbuhnya.
Marullah pun berharap agar ke depannya akan ada dukungan untuk aspek infrastruktur keluasan sinyal TV digital, terlebih untuk Kepulauan Seribu dan untuk masyarakat kurang mampu.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Menkominfo Minta Distribusi STB TV Digital di Jabodetabek Tepat Sasaran
Di acara tersebut Menkominfo Johnny G. Plate juga meminta agar distribusi Set Top Box (STB) untuk TV Digital di wilayah Jabodetabek bisa dilakukan dengan baik dan tepat sasaran.
Johnny juga menginginkan agar kepala daerah di Jabodetabek, yang mencakup tiga provinsi, untuk memberikan data yang akurat agar implementasinya tepat sasaran.
"Jangan sampai kita menjadi sensitif, salah tempat ribut di lapangan. Kenapa yang sana dapat, yang sini tidak. Saya minta tolong ini diatur dengan baik agar distribusinya benar-benar tepat," kata Johnny.
Menkominfo pun menyebut sudah ada 70 perusahaan produsen STB yang sudah tersertifikasi Kominfo. Johnny juga menyebut, chip untuk STB TV digital cukup meski ada kendala di pasokan chip "yang berat."
Johnny pun mengingatkan kembali jajarannya, bersama Lembaga Penyiaran Swasta dan Lembaga Penyiaran Publik, penyelenggara multipleksing yang sudah berkomitmen, untuk menyediakan dan mendistribusikan STB dengan baik.
"Ini Jabodetabek yang dari ujung ke ujung, kurang dari enam jam bisa kita jangkau," tegas Menkominfo.
(Dio/Isk)