Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan teknologi finansial (fintech) Kredivo mengatakan, literasi digital tak hanya penting bagi mereka yang sudah berusia dewasa, namun juga untuk anak-anak.
Hal ini disampaikan oleh Kredivo dalam sebuah acara edukasi literasi digital di Yogyakarta beberapa waktu lalu.
Baca Juga
Andy Nahil Gultom, Director of External Affairs Kredivo mengatakan, kehadiran teknologi saat ini memberikan dampak positif bagi berbagai industri, termasuk di sektor keuangan karena mampu menjangkau lebih banyak masyarakat secara cepat dan efisien.
Advertisement
Dalam siaran persnya, dikutip Rabu (24/8/2022), Andy mengatakan, untuk mendorong dampak positif teknologi, masyarakat perlu dibekali edukasi berkelanjutan sehingga dapat memanfaatkan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab.
"Kami percaya edukasi ini perlu dimulai sejak dini, dan orangtua di era digital berperan krusial untuk mencetak generasi melek digital sejak dini," kata Andy.
Menurutnya, dengan memahami batasan pemanfaatan teknologi bagi anak dan strategi pola asuh yang tepat di era digital, maka akan berdampak positif bagi tumbuh kembang anak.
Indria Laksmi Gamayanti, psikolog yang hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan, digital parenting atau pola asuh digital di era digital sangat penting untuk dipahami dan dilakukan oleh orangtua.
"Kecepatan dan kemudahan dalam mengakses informasi dan konten digital perlu adanya pengawasan dan batasan agar anak terhindar dari dampak negatif terhadap psikis dan mental melalui teknologi digital, terutama yang berkaitan dengan adiksi gadget," kata Indria.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
4 Strategi Digital Parenting
Maka dari itu, edukasi terkait pola asuh di era digital menjadi sangat penting untuk mewujudkan literasi digital di berbagai kalangan usia.
Pada akhirnya, hal ini akan berdampak positif pada tumbuh kembang anak yang sehat, bahagia, dan mampu bersosialisasi pada lingkungan sekitarnya.
Menurut Indria, ada empat strategi yang perlu diperhatikan orangtua dalam menerapkan digital parenting saat ini.
1. Pengenalan teknologi pada anak sesuai kebutuhan
Indria menyebut, setiap anak memiliki kecenderungan minat berbeda terhadap produk teknologi. Ada yang sangat suka, sekadar suka, atau malah tidak terlalu suka dengan teknologi.
"Kadar kesukaan tersebut menjadi pijakan untuk menentukan jenis konten apa yang layak kita suguhkan bagi anak-anak. Faktor utama yang mesti diperhatikan adalah usia anak dan kebutuhannya.
Indria mengatakan, berbeda usia, berbeda pula preferensi dan kebutuhanmereka terhadap akses teknologi.
Â
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Menyepakati Screen Time
2. Menyeimbangkan penggunaan gawai
Orangtua dapat menyepakati screen time untuk anak dan membekali mereka dengan pengetahuan tentang pemanfaatan teknologi dengan bijak.
"Sesekali mendampingi anak ketika mereka mengakses internet juga menjadi penting, sebab lewat momen kebersamaan itu orang tua dapat memberikan pemahaman terkait pemanfaatan teknologi sekaligus membangun bonding dengan anak," kata Indria dalam keterangannya.
Â
Aktivitas Interaktif
3. Perbanyak aktivitas interaktif
Penggunaan teknologi secara berlebihan pada anak seringkali terjadi karena kurangnya aktivitas interaktif. Hal ini berisiko menyebabkan terganggunya pola komunikasi mereka dengan lingkungan sekitar.
Maka dari itu, orangtua dapat membuat anak-anak lebih aktif dengan berbagai interaktif seperti olahraga, atau permainan fisik dan puzzle, yang dapat mengurangi waktu anak-anak di depan layar.
"Orang tua juga dihimbau untuk tidak menggunakan teknologi secaraberlebih ketika sedang berinteraksi dengan anak," kata Indria.
Â
Advertisement
Pola Asuh di Era Digital
4. Menerapkan pola asuh demokratis
Indria menjelaskan, salah satu pola asuh yang dibutuhkan di era digital adalah pola asuh yang demokratis atau authoritative.
"Pola asuh ini berupaya membantu anak agar bersikap kritis terhadap pengaruh-pengaruh negatif dari era digital, sehingga anak akan menjadi lebih paham akan penggunaan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab," pungkasnya.
(Dio/Ysl)