Liputan6.com, Jakarta - Amazon berencana untuk menutup Amazon Care pada 31 Desember ini. Sebelumnya, layanan kesehatan virtual ini pertama kali diluncurkan 2019.
Jasa tersebut awalnya disediakan Amazon sebagai layanan kesehatan di rumah untuk karyawannya, dimana mereka mendapatkan pelayanan kesehatan dengan salah satu pilihan seperti kunjungan perawat ke rumah.
Baca Juga
Amazon Care pertama kali dijalankan perusahaan bentukan Jeff Bezos untuk para karyawan yang berada di Seattle.
Advertisement
Kemudian, perusahaan berusaha untuk memperluas jangkauan program secara nasional pada Februari lalu. Mereka menawarkan jasa tersebut ke seluruh 50 negara bagian untuk mendapatkan layanan kepada para karyawan.
Setelah itu, perusahaan masih tetap berusaha melebarkan jangkauan layanannya sampai beberapa bulan terakhir dengan melakukan kerja sama dengan perusahaan kesehatan mental, Ginger.
"Meskipun anggota terdaftar kami menyukai banyak aspek dari Amazon Care, penawaran ini tidak cukup lengkap untuk pelanggan perusahaan besar yang kami targetkan, dan tidak akan berhasil dalam jangka panjang," ungkap Neil Lindsay selaku wakil presiden kesehatan Amazon dalam pengumumannya.
Langkah penutupan layanan kesehatan internal ini dilakukan menyusul rencana akuisisi Amazon atas perusahaan berbasis langganan, One Medical, sebagaimana dikutip dari The Verge, Jumat (26/8/2022).
Seperti perusahaan teknologi lainnya, Amazon juga memiliki ambisi untuk mengembangkan pasar kesehatan yang menguntungkan.
Ini bukan pertama kali Amazon secara tiba-tiba menutup usaha kesehatannya. Haven, misalnya, proyek yang diluncurkan bersama dengan Berkshire dan JPMorgan Chase sempat mengacaukan industri kesehatan, hancur di 2021.
Amazon Berencana Membeli One Medical
Amazon juga mengumumkan mereka berencana membeli One Medical, perusahaan yang menjalankan rantai klinik perawatan di seluruh negara dan sudah mulai melakukan pertemuan dengan mereka pada Februari lalu.
One Medical telah mendaftarkan sekitar 8,500 lebih perusahaan, termasuk perusahaan besar seperti Google untuk memberikan karyawannya membership dan juga menjual membership kepada konsumennya.
"Saya percaya ruang perawatan kesehatan sudah matang untuk diciptakan kembali, dan upaya kami untuk membantu mengembangkan pengalaman perawatan kesehatan bisa memberi dampak positif terhadap kualitas hidup dan hasil kesehatan," tutur Lindsay.
Advertisement
Amazon Beli Perusahaan Robot Vacuum iRobot
Amazon memperluas lini bisnis perusahaan dengan terjun ke pasar robot rumah tangga. Perusahaan mengumumkan telah mengakuisisi iRobot, pencipta penyedot debu robot bernama Roomba.
Pembelian tersebut bernilai US$ 1,7 miliar atau sekitar Rp 25 triliun dalam bentuk tunai dan akan mempertahankan Colin Angle sebagai CEO iRobot.
Kedua perusahaan belum mengungkap kapan kesepakatan itu akan diselesaikan secara penuh. Namun, hal itu tergantung pada persetujuan pemegang saham dan regulator iRobot.
Dalam mengumumkan kesepakatan itu, Amazon tidak menguraikan rencana ke depannya. Wakil Presiden Senior Amazon Devices, Dave Limp, berfokus pada kemampuan iRobot untuk "menemukan kembali cara orang membersihkan," dan mengatakan berharap perusahaan dapat menciptakan produk baru.
Angle mengatakan Amazon berbagi "gairah" iRobot untuk produk rumah yang inovatif dan merasa bahwa raksasa teknologi itu memiliki visi yang sama.
iRobot
Untuk diketahui, iRobot didirikan pada tahun 1990 oleh para peneliti MIT, dan awalnya berfokus pada robot militer seperti PackBot.
Ketika meluncurkan Roomba pertama pada tahun 2002, robot vacuum itu dengan cepat menjadi populer dan mengantongi penjualanhingga satu juta unit pada tahun 2004.
Perusahaan memperluas jajarannya untuk memasukkan produk seperti robot pel (Braava), dan kemudian menjual bisnis militernya pada tahun 2016.
Belakangan, iRobot membukukan kerugian pada kuartal terakhir, di mana pendapatan dan cadangan kasnya menyusut.
Penyebabnya adalah pertumbuhan yang lebih lambat karena dampak inflasi dan berkurangnya permintaan pelanggan setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Advertisement