Sukses

Kominfo Gandeng Kampus untuk Beri Literasi Digital Lewat Program KKN Mahasiswa

Kementerian Kominfo menggandeng kampus untuk memberikan literasi digital ke masyarakat melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa di Nusa Tenggara Barat.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kominfo berkolaborasi dengan kampus dalam melaksanakan literasi digital, melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa.

Dalam hal ini, Kominfo berkolaborasi dengan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) dan Pandu Digital Provinsi NTB untuk melaksakan literasi digital KKN pada 8-9 Agustus lalu di 10 desa, secara langsung.

Kegiatan ini masuk dalam rangkaian pelaksanaan literasi digital KKN Mahasiswa UNU yang akan berlangsung hingga 31 Agustus mendatang.

Literasi digital KKN Mahasiswa ini menargetkan 6.000 masyarakat mendapat literasi mengenai teknologi digital. Kominfo sendiri menargetkan pada 2024, sebanyak 50 juta orang terliterasi digital.

Pasalnya menurut survei Indeks Literasi Digital Nasional Indonesia Kominfo-Katadata Insight Center pada 2021, Indonesia masih berada di kategori "sedang" dalam literasi digital. Indonesia hanya mendapat skor 3,49 dari 5,00 poin.

Untuk meresponnya, Kominfo berkolaborasi dengan berbagai pihak termasuk perguruan tinggi untuk meliterasi masyarakat. Meterinya didasarkan pada 4 pilar utama literasi digital, yakni kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.

Materi diberikan dalam bentuk penyelenggaraan kuliah umum atau seminar yang diikuti oleh pemuda karang taruna, kepala dusun, mahasiswa, dan masyarakat setempat. Tidak lupa, literasi digital KKN juga melibatkan Kepala Diskominfo setempat.

Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan Kominfo, Bambang Tri Santoso, mendorong mahasiswa untuk mendampingi masyarakat desa agar mampu mengembangkan potensi desa melalui pemanfaatan teknologi digital selama KKN berlangsung.

2 dari 3 halaman

Pemanfaatan Internet untuk Hal Positif

"Dengan percepatan transformasi digital, masyarakat perlu diedukasi mengenai bagaimana menggunakan internet secara baik dan benar, kreatif dan produktif, hingga membantu kehidupan sehari-hari," katanya.

Ia juga mengingatkan, internet memiliki sisi positif dan negatif sehingga perlu dimanfaatkan dengan bijak.

Kepala Desa Gunung Sari H. Maliki, yang desanya jadi salah satu lokasi program literasi digital KKN optimistis kegiatan ini bisa membuat warganya lebih mengenal manfaat internet.

"Di era digitalisasi, apa pun bisa terjadi. Masyarakat Sasak dulu mengenal istilah 'mong ganemong', yang diibaratkan seperti bim salabim. Saya pikir-pikir seperti internet saat ini yang bisa memberikan informasi yang dicari," tuturnya.

3 dari 3 halaman

Internet untuk Dorong Kemajuan Desa

Peserta pun diberikan materi tentang digitalisasi berbasis potensi desa, pemanfaatan medsos untuk mempromosikan desa, hingga memperkenalkan cara transaksi melalui platform digital.

Para pemuda juga diajak untuk memanfaatkan internet yang tersedia berupa WiFi gratis untuk berwirausaha, sehingga internet berdampak positif bagi diri sendiri dan lingkungan.

Materi lain yang juga diberikan adalah pentingnya masyarakat mengikuti perkembangan teknologi agar tidak ketinggalan zaman serta memanfaatkan internet untuk meningkatkan pendapatan.

Kegiatan literasi digital KKN menjadi salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi Kominfo. Program ini dilaksanakan dengan memberi literasi mengenai teknologi digital via tiga sektor, yakni pendidikan, masyarakat umum/komunitas, dan pemerintahan.

(Tin/Ysl)