Liputan6.com, Jakarta - Helios sebagai anak perusahaan CTI Group mengumumkan telah menjalin kemitraan strategis dengan Tencent Cloud. Lewat kemitraan ini, mereka menghadirkan layanan cloud stabil dan aman untuk berbagai industri, sekaligus membantu bisnis mengatasi tantangan cloud di Indonesia.
Kerja sama ini sekaligus menjadi salah satu langkah Helios mengoptimalkan perjalanan digital Indonedia, mengingat peningkatan adopsi cloud yang signifikan baik di bisnis skala enterprise maupun UMKM. Namun, tidak dimungkiri masih ada beberapa perusahaan yang menghadapi hambatan dalam adopsi teknologbi ini.
Baca Juga
Oleh sebab itu, menurut Presiden Direktur Helios Royani Lo, kerja sama dengan teknologi Tencent Cloud bisa membantu mengatasi masalah adopsi cloud yang dihadapi pelaku bisnis di Indonesia, termasuk memenuhi kebutuhan mereka.
Advertisement
"Kami berharap pengumuman kemitraan hari ini hanya awal dari lebih banyak kolaborasi, karena ke depannya Helios dan Tencent Cloud akan terus bekerja sama membantu perusahaan beradaptasi dengan tren digitalisasi dan teknologi cloud yang terus berkembang," tutur Royani dalam keterangan resminya, Kamis (1/9/2022).
Sementara Regional Director Tencent Cloud International for Southeast Asia and General Manager of Singapore, Malaysia, and Indonesia, Kenneth Siow menuturkan, Tencent Cloud siap menyediakan layanan cloud dengan kinerja tinggi, pemeliharaan mudah, cerdas, serta fleksibel.
Nantinya, lewat Helios, Tencent Cloud menawarkan solusi cloud end-to-end untuk mendukung perkembangan digital di Indonesia, khususnya di sektor ritel, media, dan perbankan. Terlebih, sektor perbankan di Indonesia kini telah bergeser ke layanan digital.
Tidak hanya itu, Tencent Cloud juga memiliki dua internet data center di Indonesia yang telah memperoleh sertifikasi yang membuktikan standar keselamatan dan keamanan tingkat tinggi, seperti Uptime Institute Tier III-Design & Facility, PCI DSS, ISO 27001, ISO 14001, dan SNI.
Tencent Cloud juga menyediakan solusi China Connect untuk membantu perusahaan Indonesia yang ingin memperluas bisnisnya ke Tiongkok. Solusi ini hadir dengan layanan komprehensif dengan panduan dan dukugan untuk menjalankan operasi mereka di Tiongkok.
Sebagai mitra strategis, Helios hadir dengan channel partner dan customer yang luas untuk membantu memperluas pasar Tencent Cloud di Indonesia. Selain itu, Helios juga memiliki layanan lokal yang menawarkan dukungan 24 pada para pengguna dengan tim engineer yang berpengalaman.
Helios dan DocuSign Hadirkan Solusi Tanda Tangan Digital
Sebelumnya Helios dan DocuSign telah mengumumkan kemitraan strategis di Indonesia. Melalui kemitraan ini, keduanya menghadirkan solusi tanda tangan digital yang memudahkan perusahaan dan organisasi dalam mempersiapkan, menandatangani, menindaklanjuti, serta mengelola perjanjian.
Hal ini dapat dilakukan karena Helios menghadirkan layanan end-to-end, mulai dari pre-sales, implementasi, hingga layanan purna jual dengan dukungan para insinyur bersertifikat.
"Bersama-sama, kami dapat membantu perusahaan di Indonesia meningkatkan kolaborasi dan kelincahan bisnis mereka, terutama saat mereka beralih ke cara kerja digital yang baru," tutur Group Vice President dan General Manager DocuSign Asia-Pasifik dan Jepang, Dan Bognar dalam keterangan resminya, Sabtu (20/8/2022).
Solusi yang ditawarkan Helios dan DocuSign menjawab persoalan mengenai pengelolaan dokumen dari jarak jauh, seperti risiko penipuan dan pencurian identitas, kebutuhan biaya kuris dan logistik, kurangnya visibilitas, serta waktu yang dibutuhkan dalam alur kerja untuk persetujuan dokumen atau perjanjian.
Oleh sebab itu, banyak perusahaan di seluruh dunia mulai beralih ke tanda tangan digital, sehingga solusi Helios dan DocuSign ini hadir ke Indonesia. Terlebih, tanda tangan digital telah dinyatakan sah dan berlaku di Indonesia melalui UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Di samping itu, mengutip laporan firma Global Industry Analyst Inc, pasar tanda tangan digital global akan mencapai USD 4,9 miliar pada 2022, dan diperkirakan mencapai USD 15,36 miliar pada 2026 dengan tingkat pertumbuhan per tahun lebih dari 31,4 persen.
Berdasarkan jumlah tersebut, pertumbuhan pasar solusi tiap tahunnya mencapai 31 persen, sedangkan layanan dukungannya tumbuh 32,5 persen setiap tahun hingga 2026.
Advertisement
Kemampuan Solusi DocuSign
Solusi tanda tangan digital yang ditawarkan DocuSign memiliki visibilitas status real-time secara online, serta mampu menampilkan ketersediaan platfom hingga 99 persen dengan downtime yang minim.
Dengan demikian, pengguna bisa mengakses akun dan mengirimkan dokumen penting untuk segera ditandatangani.
Selain itu, DocuSign memiliki standar keamanan dengan fitur deteksi ancaman yang proaktif, ISO 27001, pelacakan aktivitas 24/7, visibilitas operasi penuh, serta verifikasi ID yang ditingkatkan. Solusi ini juga sudah terintegrasi dengan lebih dari 350 prebuilt platform.
Dengan penawaran enable API yang diintegrasikan dengan aplikasi mobile, situs web, dan alur persetujuan perusahaan, pengguna juga dapat mudah mengeintegrasika aplikasi kerja mereka dengan solusi DocuSign.
Sementara Helios sebagai penyedia layanan lokal akan menawarkan dukungan 24 jam pada para pengguna, termasuk dukungan tim insinyur yang berpengalaman dalam pengembangan aplikasi, serta memberikan konsultasi bagi perusahaan.
VIDA dan DocuSign Perkuat Layanan Tanda Tangan Elektronik
Di sisi lain, Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSrE), PT Indonesia Digital Identity atau VIDA, mengumumkan kemitraannya dengan penyedia layanan tanda tangan elektronik (TTE) DocuSign.
Kemitraan ini akan memberikan pilihan bagi pengguna tanda tangan elektronik DocuSign di Indonesia, untuk menandatangani dokumen dengan verifikasi identitas online yang aman dan tanpa hambatan.
Niki Luhur, Group CEO dan Founder VIDA mengatakan, DocuSign telah membantu banyak pelaku bisnis dalam mengotomatisasi, mempersiapkan, menandatangani, menindaklanjuti, hingga mengelola berbagai dokumen perjanjian.
"Tetapi selain manfaat yang luas dari sisi produktivitas dan otomatisasi, kepastian hukum juga adalah elemen dasar yang sangat penting," kata Niki dalam siaran persnya, dikutip Minggu (19/2/2022).
Niki mengatakan, kemitraan ini memperkuat kepastian hukum tanda tangan elektronik pengguna DocuSign di Indonesia, di mana dokumen yang ditandangani akan memiliki nilai yang sama dengan tanda tangan basah di mata hukum.
(Dam/Ysl)
Advertisement