Sukses

Ramai Aksi Bjorka Bocorkan Data, BSSN Angkat Bicara

BSSN mengatakan bahwa mereka telah melakukan penelusuran terhadap beberapa dugaan insiden kebocoran data yang terjadi

Liputan6.com, Jakarta - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) akhirnya angkat bicara soal ramainya dugaan insiden kebocoran data yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.

Seperti diketahui, kebocoran data sedang ramai diperbincangkan usai sebuah akun hacker atas nama Bjorka, mengumbar berbagai data dari Indonesia, termasuk data-data diklaim milik lingkungan Kepresidenan.

Melalui siaran persnya, Juru Bicara BSSN Ariandi Putra mengatakan mereka telah melakukan penelusuran terhadap beberapa dugaan insiden kebocoran data yang terjadi. Lebih lanjut, BSSN juga melakukan validasi terhadap data-data yang dipublikasikan.

"BSSN telah melakukan koordinasi dengan setiap PSE yang diduga mengalami insiden kebocoran data, termasuk dengan PSE di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara," kata Ariandi, dikutip Minggu (11/9/2022).

BSSN juga mengatakan bersama dengan Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) terkait, telah dan sedang melakukan upaya-upaya mitigas cepat untuk memperkuat sistem keamanan siber. Hal itu demi mencegah risiko lebih besar pada beberapa PSE tersebut.

"BSSN juga telah melakukan koordinasi dengan penegak hukum, antara lain dengan Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri untuk mengambil langkah-langkah penegakan hukum," imbuhnya.

Ariandi menambahkan, menurut BSSN keamanan siber adalah tanggung jawab bersama.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

BSSN Berikan Dukungan Teknis

BSSN pun menyatakan memberikan dukungan teknis dan meminta seluruh PSE memastikan keamanan Sistem Elektronik di lingkungan masing-masing, sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik.

Di sana dinyatakan, "Setiap Penyelenggara Sistem Elektronik harus menyelenggarakan Sistem Elektronik secara andal dan aman serta bertanggung jawab terhadap beroperasinya Sistem Elektronik sebagaimana mestinya."

Sebelumnya, warganet diramaikan dengan dugaan publikasi data-data masyarakat dan pemerintah, oleh pengguna akun Bjorka di laman breached.to.

Bjorka mengklaim memiliki data-data mulai data KPU, data registrasi SIM card, sampai data pelanggan PLN, yang semuanya diunggah sampelnya di waktu-waktu berbeda, namun secara berdekatan.

 

3 dari 4 halaman

Ejek Pemerintah Indonesia

Selain itu, ia terang-terangan mengejek Kominfo dengan sebutan "idiot", setelah pihak kementerian meminta peretas untuk tidak lagi membocorkan data-data masyarakat dan peretasan.

Hal ini merupakan kelanjutan dari kasus kebocoran data registrasi SIM card yang terjadi beberapa waktu lalu.

"MY MESSAGE TO INDONESIAN GOVERNMENT: STOP BEING AN IDIOT (Pesan saya ke pemerintah Indonesia: Berhenti menjadi idiot)," tulis Bjorka dalam huruf kapital, seperti dikutip, Rabu (7/9/2022).

Terbaru, Bjorka mengklaim telah berhasil membobol data Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Berukuran 189MB, ada sekitar 679.180 data yang diklaim berisikan dokumen kepresidenan dimana beberapa diantaranya termasuk surat dari Badan Intelijen Negara (BIN).

 

4 dari 4 halaman

Bjorka Lakukan Doxing Menkominfo

Tak sampai di situ, ia juga menyebarkan data pribadi atau melakukan doxing terhadap Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate pada Sabtu kemarin.

Aksi doxing ini dilakukan bertepatan dengan hari ulang tahun ke-66 Menkominfo Johnny G. Plate. Selain itu, Bjorka pun mengucapkan "Happy birthday" di grup Telegram dan Twitter-nya.

Adapun ucapan ulang tahun dari Bjorka ini disertai dengan berbagai data pribadi yang diduga milik Johnny, mulai dari NIK, nama lengkap, nomor ponsel, nomor Kartu Keluarga, alamat, pendidikan, hingga nomor vaksin.

(Dio/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.