Sukses

Biar Paham! Ini 5 Manfaat Belajar Coding dan Bahasa Pemrograman Bagi Anak-Anak

Manfaat belajar coding memang gak boleh dianggap remeh, bahkan Massachusetts Institute of Technology menyarankan orang tua untuk mendorong anak belajar coding sejak usia 5-7 tahun.

Liputan6.com, Jakarta Perkembangan internet dan teknologi digital yang begitu pesat membuat anak-anak sekarang akrab dengan gadget. Sebuah studi menunjukkan bahwa 42% anak menghabiskan 30 jam dalam seminggu untuk bermain handphone. Tak heran bila muncul kekhawatiran yang tinggi di kalangan orang tua terhadap risiko anak kecanduan menggunakan gadget.

Di sisi lain, tidak sedikit juga orang tua yang berharap melihat sang anak membekali dirinya dengan keterampilan masa depan (future skills) supaya siap untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan. Seperti digitalisasi, AI, metaverse, dan sebagainya.

Umumnya, ketika menggunakan gadget, anak lebih suka melakukan kegiatan yang menyenangkan seperti menonton dan bermain. Padahal, dengan bantuan gadget pula, proses menguasai keterampilan masa depan (future skills) bisa menjadi sama menyenangkannya dengan bermain game. Contohnya yakni belajar coding dan bahasa pemrograman yang dikemas dalam bentuk game. Sebab dengan melakukannya, anak dapat mengalami perkembangan kemampuan kognitif yang lebih signifikan dan dapat lebih dulu siap bersaing di masa depan.

Manfaat belajar coding memang gak boleh dianggap remeh, bahkan Massachusetts Institute of Technology menyarankan orang tua untuk mendorong anak belajar coding sejak usia 5-7 tahun. 

Nah, biar pahami, berikut ini beberapa manfaat belajar coding dan bahasa pemrograman untuk kognitif anak mengutip dari Ruang Guru.

1. Mengasah Computational Thinking Anak

Belajar coding dan bahasa pemrograman merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengasah computational thinking anak. Dengan bantuan komputer, computational thinking memungkinkan seseorang untuk mengambil masalah yang paling kompleks, memahaminya, dan menciptakan solusi. 

Selain itu, melalui kegiatan belajar coding dan bahasa pemrograman, anak dapat memahami algoritma sederhana yang kemudian bisa membantu anak untuk menyelesaikan suatu masalah dengan memanfaatkan teknologi. Kemampuan memanfaatkan teknologi untuk tujuan-tujuan yang kreatif dan inovatif adalah salah satu contoh future skills yang perlu dimiliki oleh anak untuk bersaing di masa depan.

2. Mengasah Kemampuan Anak Menyelesaikan Masalah

Secara umum, belajar coding dan bahasa pemrograman juga dapat mengasah kemampuan anak untuk menyelesaikan masalah atau problem solving skills. Dalam proses mempelajari coding dan bahasa pemrograman, anak dituntut untuk menyelesaikan berbagai macam masalah. Coding, mengharuskan anak untuk memecah satu masalah besar menjadi beberapa masalah kecil yang lebih mudah untuk dikelola.

Namun, anak perlu mengidentifikasi masalah mana yang sebaiknya diselesaikan lebih dulu dan mengimplementasikan solusi. Kemampuan ini memiliki dampak jangka panjang yang positif untuk anak. Sebab di dunia kerja, kemampuan untuk menyelesaikan sejumlah masalah yang kompleks sangatlah dibutuhkan.

 

2 dari 3 halaman

3. Membangkitkan Kreativitas Anak

Selanjutnya, manfaat dari belajar coding adalah membangkitkan kreativitas anak dalam beberapa cara. Saat belajar coding, anak akan didorong untuk melakukan berbagai eksperimen. Dalam hal ini, anak harus menggunakan kreativitasnya untuk memikirkan cara-cara untuk mendapatkan hasil yang diharapkannya. Anak mungkin akan bertanya-tanya pada dirinya sendiri: “Bagaimana dengan coding yang ini? Apakah akan berhasil?”

Belajar coding juga akan mengasah kreativitas anak dengan membuat berbagai karya seperti story, animasi, hingga game. Dengan kreativitas, anak bisa menciptakan inovasi yang berarti, misalnya seperti mengembangkan aplikasi.

4. Mengasah Kemampuan Anak Berkolaborasi

Dalam melakukan coding, seseorang akan perlu berhubungan dengan orang lain. Terutama ketika berkarir dalam bidang ini, seseorang harus pandai berdiskusi untuk bisa memahami keinginan kliennya. Kemudian mempresentasikan proyek yang telah dibuat dengan sebaik mungkin. Hal ini membuat kemampuan untuk berkomunikasi dan berkolaborasi menjadi salah satu aspek penting dalam aktivitas coding. Dengan belajar coding sejak dini, anak bisa belajar cara mempresentasikan karyanya kepada orang lain dengan teknik storytelling. Di mana anak akan menceritakan kembali apa yang telah dibuatnya.

 

3 dari 3 halaman

5. Membangun Winning Mindset Sejak Kecil

Dalam proses mempelajari coding dan bahasa pemrograman, anak tentunya akan menghadapi sejumlah kegagalan. Namun, untuk mencapai hasil yang diharapkan, anak akan merasa tertantang untuk mengatasi kegagalan tersebut. Anak akan berusaha mencari cara untuk bisa menciptakan story, animasi, atau game yang diinginkannya. Dari situ, anak akan belajar bahwa kegagalan adalah hal yang wajar dan dapat dilalui.

Di masa depan, mereka tidak akan melihat kegagalan atau penolakan sebagai hal yang dapat menghambat mereka untuk maju. Sebaliknya, mereka akan melihat kegagalan sebagai motivasi untuk terus mencoba sampai berhasil. Cara berpikir inilah yang kemudian disebut sebagai winning mindset.

Itulah lima manfaat belajar coding dan bahasa pemrograman untuk anak. Dari pembahasan di atas, setiap orang tua bisa melihat bagaimana belajar coding dan bahasa pemrograman dapat membawa dampak positif untuk kognitif anak.

Para orang tua dapat mempertimbangkan bimbingan belajar online yang menyediakan kursus coding dan bahasa pemrograman, salah satunya adalah Kalananti. Di Kalananti, belajar coding bisa menjadi lebih seru dan menyenangkan. Anak dapat belajar membuat story/animasi/game menggunakan aplikasi khusus yang didesain untuk anak sehingga lebih sederhana dan menarik. Dengan demikian, anak pun dapat memperoleh keterampilan masa depan (future skills) dengan cara yang menyenangkan.

 

(*)