Windows XP adalah salah satu sistem operasi besutan Microsoft yang populer di dunia. Namun bersiaplah, Microsoft akan mempensiunkan sistem operasi tersebut secara resmi per April 2014 mendatang.
Aplikasi perkantoran Microsoft Office juga akan dihentikan. Menurut informasi yang dipajang di situs resminya, Microsoft akan mempesiunkan Windows XP SP3 dan Office 2003 pada 8 April 2014.
Setelah tanggal tersebut, Microsoft akan menghentikan update keamanan serta dukungan teknis kedua produk tersebut. Microsoft pun mengimbau agar penggunanya segera migrasi ke software dan sistem operasi terbaru Microsoft.
Pengguna Resah
Di lain sisi, pengumuman ini menimbulkan kekhawatiran bagi perusahaan di seluruh dunia yang belum bertransisi ke software dan sistem operasi terbaru Microsoft. Hal ini terungkap dari hasil survey yang dilakukan oleh perusahaan Inggris, Avanade.
Avanade melakukan survey dengan melibatkan 200 direktur TI dan Chief Information Officer (CIO). Demikian dikutip Tekno Liputan6.com dari Softpedia, Jumat (8/2/2013).
Dari survey terungkap, 80 persen responden mengaku bahwa "kematian" Windows XP akan membuat beberapa aplikasi menjadi rentan.
Meskipun Microsoft mengimbau agar penggunanya pindah ke OS baru, namun 43 persen petinggi perusahaan menyatakan bahwa perusahannya saat ini belum ada rencana melakukan migrasi.
Berdasarkan data, rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk migrasi secara lengkap adalah 18 sampai 32 bulan. Karena itu, sebagian besar perusahaan resah akan ada beberapa aplikasi yang tidak didukung ketika Microsoft berhenti menyediakan update untuk OS yang sudah berusia 11 tahun itu. (DEW)
Aplikasi perkantoran Microsoft Office juga akan dihentikan. Menurut informasi yang dipajang di situs resminya, Microsoft akan mempesiunkan Windows XP SP3 dan Office 2003 pada 8 April 2014.
Setelah tanggal tersebut, Microsoft akan menghentikan update keamanan serta dukungan teknis kedua produk tersebut. Microsoft pun mengimbau agar penggunanya segera migrasi ke software dan sistem operasi terbaru Microsoft.
Pengguna Resah
Di lain sisi, pengumuman ini menimbulkan kekhawatiran bagi perusahaan di seluruh dunia yang belum bertransisi ke software dan sistem operasi terbaru Microsoft. Hal ini terungkap dari hasil survey yang dilakukan oleh perusahaan Inggris, Avanade.
Avanade melakukan survey dengan melibatkan 200 direktur TI dan Chief Information Officer (CIO). Demikian dikutip Tekno Liputan6.com dari Softpedia, Jumat (8/2/2013).
Dari survey terungkap, 80 persen responden mengaku bahwa "kematian" Windows XP akan membuat beberapa aplikasi menjadi rentan.
Meskipun Microsoft mengimbau agar penggunanya pindah ke OS baru, namun 43 persen petinggi perusahaan menyatakan bahwa perusahannya saat ini belum ada rencana melakukan migrasi.
Berdasarkan data, rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk migrasi secara lengkap adalah 18 sampai 32 bulan. Karena itu, sebagian besar perusahaan resah akan ada beberapa aplikasi yang tidak didukung ketika Microsoft berhenti menyediakan update untuk OS yang sudah berusia 11 tahun itu. (DEW)