Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan pesawat listrik yang didanai pendiri Google Larry Page, Kitty Hawk, berhenti beroperasi. Kabar berhentinya operasional startup yang kini dipimpin oleh Sebastian Thrun ini disampaikan melalui akun Twitter perusahaan, 21 September 2022.
"Kami telah membuat keputusan untuk menghentikan Kitty Hawk. Kami masih mengerjakan detail tentang apa yang akan dilakukan selanjutnya," ungkap perusahaan melalui unggahan di Twitternya.
Baca Juga
Dikutip dari TechCrunch, Jumat (23/9/2022), sang pemimpin perusahaan masih belum bisa dihubungi guna mengkonfirmasi kabar tersebut.
Advertisement
Sekadar informasi, Kitty Hawk merupakan startup yang didirikan oleh Sebastian Thrun dan Larry Page di 2010. Thrun merupakan penasihat sekaligus teman bagi dari Larry Page. Ia sebelumnya menjadi salah satu pembesut proyek mobil otonomos Google.
Pendiri Google ini memang menunjuk Thrun yang sudah lama dikenalnya untuk memimpin startup pesawat listrik Kitty Hawk yang didanainya.
Sekadar informasi, selama beberapa tahun terakhir sebagian besar operasi startup yang mengembangkan pesawat listrik ini dilakukan secara rahasia.
Salah satu capaiannya adalah perusahaan berhasil memperkenalkan produk pesawat Flyer. Flyer Aircraft merupakan pesawat bertenaga listrik yang hanya memiliki satu tempat duduk. Pesawat ini memiliki kemampuan take-off dan landing secara vertikal.
Kendaraan pertama dari startup ini hadir sebagai pengembangan pesawat terbang bertenaga listrik dan dirancang agar bisa dipakai siapa saja.
Sepanjang operasionalnya, Kitty Hawk tercatat telah membuat dan menerbangkan 111 pesawat. Perusahaan juga sukses mengoperasikan lebih dari 25.000 penerbangan dengan dan tanpa awak menggunakan armada tersebut.
Fokus ke Pengembangan Pesawat Heaviside dan Taksi Terbang
Sayangnya, program Flyer ini berakhir pada Juni 2020. Ada sekitar 70 karyawan diberhentikan. Perusahaan pun membuat program pesawat listrik baru bernama Heaviside.
Heaviside adalah pesawat listrik yang dengan mesin bersuara lebih tenang dan bisa terbang serta mendarat di mana pun. Heaviside sudah dikembangkan sejak 2016 namun baru diungkap ke publik pada 2019.
Selain Heaviside, kini ada satu proyek lain yang dijalankan Kitty Hawk, yaitu Cora. Cora adalah proyek taksi terbang dengan dengan kapasitas dua orang yang diumumkan pada 2018. Namun, akhir 2019, proyek Cora menjadi proyek gabungan yang dikembangkan bersama Boeing.
Nama Cora pun diubah menjadi Wisk. Wisk dipromosikan sebagai taksi udara bertenaga listrik yang bisa terbang secara otomatis. Boeing menambahkan jumlah investasi sekitar USD $450 juta pada program Wisk di awal 2022.
Proyek Heaviside menjadi satu-satunya proyek Kitty Hawk setelah berakhirnya Flyer dan Cora. Perusahaan juga sedang melakukan produksi pesawat yang lebih besar terkait proyek tersebut.
Advertisement
Mencapai kemajuan melalui demonstrasi penerbangan di Ohio
Kitty Hawk mencapai kemajuan lain di 2021 ketika melakukan demonstrasi penerbangan di Ohio, AS. Saat itu, perusahaan telah membuat lebih dari 16 pesawat H2.
Demo tersebut merupakan bagian dari upaya kerja sama bersama FAA, Angkatan Udara, dan SkyVision, sebuah layanan radar berbasis darat.
TechCrunch mencatat, Kitty Hawk masih mengerjakan proyek Heaviside hingga tahun ini. Akan tetapi, situs website Kitty Hawk menunjukkan perusahaan berada dalam tahap yang berbeda.
Perusahaan menyatakan mereka sedang mengerjakan Air Taxi komersial, transportasi yang dibuat dari platform H2 yang akan memiliki ukuran kecil, ringan, dan mampu dioperasikan dari jarak jauh.
Â