Liputan6.com, Jakarta - TikTok resmi menghadirkan layanan TikTok Now untuk pengguna di Indonesia. Hal itu dipastikan setelah pengguna kini bisa mengunduh aplikasi TikTok Now melalui App Store dan Google Play Store.
Berdasarkan pantauan Tekno Liputan6.com, Sabtu (24/9/2022), aplikasi TikTok Now kini tersedia dalam hasil pencarian di App Store dan Google Play Store. Sama seperti TikTok, aplikasi ini dikembangkan oleh TikTok Lte.
Baca Juga
"TikTok Now membawa otentitas TikTok ke pengalaman kreatif terbaru yang menghubungkan kamu dengan orang-orang terdekat," tulis TikTok dalam deskripsi aplikasi ini.
Advertisement
Bagi kamu yang masih asing, TikTok Now merupakan fitur baru memungkinkan pengguna menangkap momen memakai kamera depan dan kamera belakang untuk membuat sebuah konten.
Konten tersebut bisa berupa foto statis atau video dengan durasi hingga 10 detik. Nantinya, TikTok akan mengingatkan pengguna untuk mengunggah konten setiap hari lewat notifikasi yang dihadirkan.
Sebagai informasi, fitur ini awalnya tersedia untuk pengguna di Amerika Serikat. TikTok menyebut akan melakukan uji coba fitur tersebut selama beberapa minggu.
Namun yang membedakan, TikTok Now di Amerika Serikat hadir di dalam aplikasi TikTok itu sendiri. Sementara untuk di wilayah lain, termasuk Indonesia, aplikasi ini hadir terpisah.
Fitur ini sebenarnya bukan barang baru di media sosial. Kemampuan serupa lebih dulu populer lewat aplikasi BeReal.
Aplikasi ini memungkinkan pengguna mengambil foto lewat kamera depan dan belakang secara acak. BeReal disebut hadir untuk menangkap gambar yang lebih otentik mengenai apa yang dilakukan penggunanya.
Selain TikTok, aplikasi lain yang disebut juga tengah mengembangkan fitur serupa adalah Snapchat dan Instagram. Bahkan untuk Instagram, media sosial milik Meta ini diketahui sudah melakukan uji coba.
Tes ini pun sudah dikonfirmasi oleh pihak Meta. Fitur yang disebut sebagai "IG Candid" ini ditemukan oleh leaker atau pembocor Alessandro Paluzzi.
Instagram Ketahuan Uji Coba Fitur Mirip Media Sosial BeReal
Fitur ini dikabarkan mirip dengan media sosial BeReal, yang pada dasarnya meminta pengguna untuk membagikan foto yang autentik di waktu yang acak setiap hari.
Paluzzi, dikutip dari The Verge, Selasa (30/8/2022), juga membagikan tangkapan layar yang menunjukkan deskripsi dari Instagram, tentang bagaimana fitur itu bekerja.
"Tambahkan IG Candid yang lain ke cerita Anda. Dan setiap hari di waktu yang berbeda, dapatkan pemberitahuan untuk mengambil dan membagikan foto dalam dua 2 menit," tulis tangkapan tersebut.
Untuk yang belum familiar, pengalaman ini mirip dengan apa yang ditawarkan oleh BeReal, sebuah media sosial yang diketahui sedang populer sebagai aplikasi gratis di App Store.
Media sosial ini mengirimkan notifikasi ke penggunanya secara acak setiap harinya, memberikan waktu dua menit untuk mengambil foto menghadap ke belakang dan swafoto secara bersamaan.
Konsep ini mendorong pengguna untuk membagikan gambar yang autentik dari hari-hari pengguna, alih-alih konten yang dipilih dan dikuratori seperti di Instagram.
Kepada The Verge, Meta mengonfirmasi mereka memang sedang melakukan uji coba pada fitur Instagram IG Candid. Namun, tes dilakukan hanya pada prototipe internal.
Advertisement
Masih Pengujian Internal
"Fitur ini adalah prototipe internal, dan bukan pengujian eksternal," kata juru bicara Meta Christine Pai. Sehingga tidak diketahui apakah fitur ini benar-benar akan dirilis atau tidak, serta kapan waktunya rilisnya.
Ini bukan pertama kalinya, Meta dituding menyontek BeReal. Bulan lalu, saat popularitas BeReal sedang naik, Instagram meluncurkan fitur baru bernama Dual.
Fitur ini memungkinkan orang mengambil foto atau video dari kamera depan dan belakang secara bersamaan.
Banyak pengguna pun menunjukkan kemiripan BeReal dengan Dual di Instagram, meskipun Dual berbeda dan memungkinkan pengguna mengambil konten kapan pun diinginkan, tanpa harus mendapatkan notifikasi harian.
Namun, menurut salah satu mantan perancang produk Instagram, fitur Dual telah dikembangkan selama beberapa tahun.
Jika popularitas BeReal terus berlanjut, bukan tidak mungkin Meta melanjutkan pengembangan terhadap fitur-fitur yang mirip media sosial tersebut.
Apalagi sebelumnya, Instagram juga memiliki fitur Stories yang mirip dengan Stories Snapchat, serta Reels yang jelas-jelas merespon meroketnya penggunaan TikTok.
Tiru-meniru juga bukan hal yang aneh di industri produk media sosial. YouTube merilis Shorts demi bisa bersaing dalam tren video pendek vertikal, sementara Twitter meluncurkan Spaces di saat Clubhouse sedang naik daun.
Instagram Perketat Pengaturan Konten Sensitif bagi Remaja
Instagram jadikan Sensitive Content Control sebagai pengaturan standar baru bagi pengguna di bawah 16 tahun. Kontrol tersebut sebelumnya ditambahkan oleh platform sebagai opsi untuk membatasi konten sensitif pada Juni lalu.
Platform hanya membuat kontrol konten sensitif sebagai salah satu penawaran opsi yang bisa digunakan remaja untuk membatasi seberapa banyak konten sensitif yang mereka dapat dari media sosial.
Mengutip The Verge, Minggu (28/8/2022), aplikasi milik Meta ini mengumumkan tentang pembaruan untuk Sensitive Content Control di Instagram.
Rencananya, perusahaan akan membuat opsi tersebut menjadi pengaturan bawaan bagi akun pengguna berusia di bawah 16 tahun.
Kini, akun Instagram yang dimiliki oleh remaja dapat diaktifkan dengan pengaturan Sensitive Content Control sebagai standar pembuatan akun, meskipun masih menampilkan beberapa konten sensitif.
(Dam/Ysl)
Advertisement