Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, pihak kepolisian di Inggris kabarnya telah menangkap hacker remaja yang dicurigai telah melakukan peretasan dan membocorkan video gameplay GTA 6.
Kabar penangkapan remaja berusia 17 tahun di Oxfordshire, Inggris ini disebutkan merupakan bagian dari penyelidikan oleh Unit Kejahatan Siber Nasional (National Cyber Crime Unit).
Baca Juga
Sayangnya, pihak kepolisian menolak untuk memberikan informasi lebih detail mengenai penangkapan dan penyelidikan kasus peretasan apa.
Advertisement
Akan tetapi, mantan jurnalis Reuters Matthew Keys mendapatkan informasi dari sumber terkait dengan kasus penangkapan ini.
"Hacker yang ditangkap polisi London terkait erat dengan kasus peretasan Rockstar Games dan Uber Technologies," ucapnya sebagaimana dilansir Gamesradar, Sabtu (24/9/2022).
Dia juga menyebutkan, pihak kepolisian London dalam waktu dekat ini akan memberikan pernyataan secara resmi dan mendetail, juga akan disertai dari pihak FBI.
Informasi, awal pekan ini dunia game dibuat terkejut dengan beredarnya sekitar 90 video gameplay GTA 6 (Grand Theft Auto 6) yang masih dalam tahap awal pengembangan.
Disebutkan, aset game GTAÂ 6 tersebut diambil dari server Rockstar oleh hacker yang menyebut diri mereka "teapotuberhacker".
Dari 90 lebih video yang saat ini beredar di internet, terlihat bagaimana karakter di dalam gim ini melakukan aksi perampokan hingga tembak-menembak.
Video tersebut dikonfirmasi oleh laporan Jason Schreier dari Bloomberg, mengatakan GTA 6 berlatar di kota fiksi Miami--lanjutan cerita Vice City.
Selain itu, game baru Rockstar ini juga menampilkan karakter utama wanita untuk pertama kalinya.
Walau video tersebut masih sebatas gim dalam pengembangan, tetapi banyak fitur yang sudah berfungsi dan memperlihatkan lebih awal seperti apa gameplay GTA 6.
Â
FBI Turun Tangan Selidiki Peretas yang Bocorkan Gameplay GTA 6
Dugaan bocornya gameplay Grand Theft Auto 6 atau GTA 6, dianggap tidak main-main. Dugaan peretasan itu dilaporkan sedang diinvestigasi oleh badan investigasi Amerika Serikat (AS), FBI.
Hal ini diketahui oleh pernyataan dari penyedia layanan transportasi online Uber, disebut juga menjadi target peretasan oleh pelaku yang diduga sama dengan peretasan Rockstar Games.
Peretas Rockstar sendiri mengklaim bertanggung jawab atas serangan siber pada Uber pada 18 September 2022 lalu.
Uber melalui blog resminya pun mengumumkan, mereka secara aktif bekerja sama dengan FBI dan Departemen Kehakiman AS untuk menyelesaikan masalah ini.
Uber juga menambahkan, selain Rockstar Games, peretas ini diduga terkait dengan Lapsus$, kelompok yang ada di balik serangan baru-baru ini terhadap Nvidia, Microsoft, dan Samsung.
"Kami percaya penyerang ini (atau para penyerang) berafiliasi dengan kelompok peretas yang disebut Lapsus$, yang semakin aktif selama setahun terakhir," kata Uber seperti dilansir IGN Southeast Asia, dikutip Kamis (22/9/2022).
Â
Advertisement
Rockstar Konfirmasi Soal Peretasan
Dilansir Bloomberg, Senin (19/9/2022), "Saya telah mengonfirmasi dengan sumber Rockstar soal bocoran GTA 6 akhir pekan ini memang benar."
"Ini adalah salah satu bocoran informasi terbesar dalam sejarah video game dan mimpi buruk bagi Rockstar Games," katanya.
Melalui pernyataan di akun Twitter resminya, dikutip Selasa (20/9/2022), Rockstar mengonfirmasi adanya peretasan tersebut.
"Kami baru-baru ini mengalami gangguan jaringan di mana pihak ketiga yang tidak berwenang secara ilegal mengakses dan mengunduh informasi rahasia dari sistem kami," tulis Rockstar.
Rockstar juga mengatakan bahwa informasi rahasia yang dicuri termasuk "rekaman pengembangan awal untuk Grand Theft Auto berikutnya."
(Ysl/Tin)