Sukses

Eksplorasi Kreativitas dengan Karya Berbasis AI

Sekarang saatnya kamu berani mencoba menciptakan karya-karya berbasis AI.

Liputan6.com, Jakarta Siapa yang tak tersentuh oleh yang namanya teknologi apalagi karya berbasis AI? Mungkin di dunia ini, hampir sebagian besar manusia mendapatkan manfaat yang positif dengan cara kerja teknologi. Peran penting dimainkan teknologi di setiap sisi kehidupan manusia. Bahkan, tidak berlebih jika mengatakan bahwa teknologi mendorong majunya sebuah peradaban.

Pemanfaatan teknologi dan karya berbasis AI semakin aktif dilakukan oleh manusia. Dari masa ke masa, ide yang dihasilkan manusia berkaitan erat dengan teknologi. Mulai dari hal sekecil hiburan konten di media sosial hingga agenda negara dalam menjalankan pemerintahan, semua memanfaatkan teknologi. Proses kreatif manusia pun, seperti berkesenian lewat musik, arsitektur, seni rupa, dan juga sains tak bisa lepas dengan yang namanya teknologi. 

Salah satu teknologi yang sedang naik daun diterapkan adalah Artificial Intelligence (AI). Cara kerja AI membuka ruang eksplorasi untuk kreativitas yang jauh lebih dalam dan luas. Ketika pandemi Covid-19 menunjukkan tren yang meningkat, pemanfaatan teknologi melalui cara kerja AI makin sering diterapkan, salah satunya dengan proses kreatif dalam karya berbasis AI. Tak berlebihan kiranya, jika saat ini, manusia memiliki ketergantungan yang besar terhadap teknologi, khususnya artificial intelligence.

Membicarakan seni, tak bisa kita lepaskan dari pembicaraan terkait dengan perubahan apa yang sedang terjadi dalam masyarakat, karena seni merupakan salah satu alat terbaik untuk memahami perubahan tersebut. Dan untuk membuat pemahaman seni semakin deep dalam perubahan masyarakat, karya berbasis AI memiliki peran yang cukup penting di sana.

Nah, buat kamu yang belum tahu secara mendalam terkait dengan artificial intelligence, cara kerja AI, serta karya berbasis AI dalam menciptakan sebuah kreativitas melalui artificial intelligence, bisa baca selengkapnya di bawah ini ya!

2 dari 6 halaman

1. Apa Itu AI?

Definisi dari artificial intelligence beragam, tergantung bagaimana perspektif manusia itu melihatnya. Tapi, satu yang menjadi kesamaan dari definisi artificial intelligence adalah bagaimana kecerdasan buatan itu bekerja membantu kehidupan manusia jauh lebih baik lagi.

Kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan cabang ilmu komputer yang dalam merepresentasi pengetahuan lebih banyak menggunakan bentuk simbol-simbol daripada bilangan, dan memproses informasi kecerdasan berdasarkan metode heuristic atau berdasarkan sejumlah aturan.

Pengertian di atas membingungkan kamu? Tenang! Maksudnya itu kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia.

Pada intinya, artificial intelligence merupakan simulasi kecerdasan manusia dalam mesin atau yang dikomputasi ke dalam program untuk berpikir seperti manusia dan meniru tindakannya. Bahkan, bisa melebihi kemampuan manusia itu sendiri.

3 dari 6 halaman

2. Sejarah Artificial Intelligence

Sejak awal kemunculan dan perkembangan masifnya, cara kerja pembelajaran AI menimbulkan pro dan kontra di sebagian kelompok manusia. Distopia adalah satu kata yang muncul ketika artificial intelligence secara masif berkembang. 

Sebagian dari kita membayangkan bahwa di masa depan robot-robot dan otomatisasi akan banyak merenggut pekerjaan manusia, yang akhirnya berdampak pada lapangan kerja yang semakin sempit dan pengangguran semakin meluas. Bahkan, ada salah seorang ilmuwan yang menyebutkan bahwa kelak otomatisasi akan mampu menghapus seluruh kelas pekerja yang ada di dunia. Mengerikan bukan?

Tapi tak sedikit pula yang memberi sikap mendukung terhadap cara kerja AI. Bagi mereka yang memiliki sikap seperti itu menganggap bahwa secanggih apapun artificial intelligence di masa depan, tetap tidak akan mampu menggantikan pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan kepekaan manusia, seperti misalnya seniman. Artificial intelligence justru dianggap akan mampu membantu berbagai pekerjaan manusia menjadi lebih baik.

Bisa dibilang, artificial intelligence merupakan inovasi baru di bidang ilmu pengetahuan lho. Kemunculannya dimulai sejak berkembangnya komputer modern, yakni tahun 1940 dan 1950.

Kemunculan mesin elektronika tersebut, mampu menyimpan sejumlah besar info penting yang dibutuhkan sebuah negara dengan kecepatan sangat tinggi yang saat itu, bisa menandingi kemampuan manusia. Sebagai bidang ilmu pengetahuan komputer, kecerdasan buatan sebenarnya sudah mulai diteliti pada 1930-an dan 1940-an. Pada saat itu, banyak cendekiawan mengembangkan ide-ide baru mengenai komputasi.

Pengembangan ide-ide mengenai komputasi tersebut bertujuan untuk menciptakan suatu sistem pakar, yakni suatu sistem yang dapat melakukan perilaku cerdas, belajar, mendemonstrasikan, menjelaskan, dan menyarankan user. Selain itu, komputasi juga bertujuan untuk mengimplementasikan kecerdasan manusia ke dalam mesin, menciptakan suatu sistem yang dapat mengerti, berpikir, belajar, dan berperilaku seperti manusia.

Dari awalnya hanya berfokus pada dunia komputer dan sejenisnya, lambat laun, artificial intelligence mampu masuk ke dalam ruang seni dan karya berbasi AI banyak bermunculan. Dua jenis seni, seni musik atau lukis yang dulu mustahil bisa dimasuki oleh kemampuan robotik, karena sangat berkaitan erat dengan emosional manusia.

4 dari 6 halaman

3. Pentingnya Penguasaan Teknologi AI

Penguasaan teknologi terbukti bisa memudahkan pekerjaan kamu dalam segala hal. Apalagi jika berbicara artificial intelligence, kecerdasan buatan tersebut bisa bekerja secara mandiri tanpa bantuan manusia dan akan otomatis memberikan kemudahan untukmu.

Dari dunia bisnis hingga olahraga, sudah banyak yang menerapkan teknologi artificial intelligence sebagai bagian dari kemudahannya. Tak terkecuali seni, karya berbasis AI pun sekarang semakin muncul melalui bantuan dari artificial intelligence. Cara kerja AI dapat mempermudah karya seni untuk dikenali, salah satunya dalam dunia musik.

Penerapan artificial intelligence dalam dunia musik diawali dengan me-recognize musik atau lagu yang sedang diputar sampai dengan kemampuannya dalam music composing. Selain itu, dalam beberapa tahun terakhir, music recognition dalam ragam aplikasi yang tersedia di pasaran, cara kerja AI tak terelakkan lagi.

Kemampuan berbagai aplikasi yang tersedia pun cukup impresif. Bayangkan saja, hanya dengan potongan lagu yang sedang diputar, aplikasi tersebut mampu mengetahui judul lagu dengan mencari kecocokannya dengan jutaan lagu yang ada di database mereka.

Mencari kecocokan sebuah lagu dengan cepat dari database yang sebesar itu tentu saja merupakan hal yang terdengar rumit. Tapi dengan penguasaan teknologi AI, kerumitan tersebut bisa dikurangi, dan kita yang mendengarkan lagu pun bisa happy dan dimudahkan.

Bayangkan, jika metode pencarian musik masih menggunakan cara-cara yang konvensional, let’s say dengan melakukan pencocokan lagu yang diputar dengan satu per satu lagu di database, sangat kompleks dan tidak efisien banget kan? Nah, untuk itu, ketika kita sudah mampu melakukan penguasaan teknologi AI, kemudahan untuk kita sebagai manusia pun jadi tak terelakkan.

5 dari 6 halaman

4. Kombinasi Seni dan Teknologi AI

Kombinasi seni dan teknologi AI adalah sebuah keniscayaan. Dalam dunia yang serba modern dan maju, perkembangan teknologi bersangkut paut dengan segala lini kehidupan, tak terkecuali seni. Di sana mulai muncul karya berbasis AI yang kerap dipuji oleh kita, sebagai manusia.

Teknologi AI dapat memengaruhi karya seni yang dihasilkan, entah itu bisa lebih baik atau buruk. Proses kreatif manusia dalam menciptakan musik sebagai karya berbasis AI salah satunya bisa dipengaruhi oleh cara kerja AI. 

Selama ratusan tahun lamanya, kita menganggap bahwa musik merupakan karya manusia yang murni. Yup, cara berpikir seperti itu muncul karena kita menafsirkan bahwa musik hanya mampu diciptakan berdasar pengalaman emosional yang dituangkan ke dalam partitur nada dan irama.

Namun, seringkali kita tidak melihat jauh lebih dalam. Kita tidak memahami bahwa emosi bukanlah sebuah fenomena yang murni dan mistik, tapi itu merupakan hasil dari proses biochemical. Kita seringkali luput, bahwa di masa depan yang tak terlampau jauh, cara kerja algoritma dan mesin, akan mampu menganalisis biometrik yang mengalir dari sensor yang berada pada tubuh manusia.

Data yang terkumpul tersebut, akan dikombinasikan dengan persamaan matematika dalam musik. Rumit bukan? Ya, maka dari itu, cara kerja AI dengan segala algoritma canggihnya akan mampu menganalisis jutaan big data dari karya musik yang telah digubah manusia selama beratus tahun lamanya.

Walaupun belum sepenuhnya karya berbasis AI mampu yang merupakan hasil dari kombinasi antara artificial intelligence dengan sisi humanis manusia, tapi semakin ke sini, semakin banyak yang melakukan kombinasi tersebut. Terlihat dari apa yang sudah tercipta sampai saat ini, cara kerja AI dapat menyederhanakan sebuah kerumitan yang sulit untuk dicerna oleh akal manusia dan itu bisa membuat manusia lebih mudah dan happy dalam menikmati karya, khususnya karya berbasis AI.

6 dari 6 halaman

5. Contoh Karya Berbasis AI

Kualitas paling manusiawi, telah mencapai titik ‘liar’nya dalam sejarah kehidupan peradaban manusia. Kreativitas atau penciptaan karya seni, mulai bisa dikombinasikan dengan artificial intelligence. Dari sana, mulai sering muncul karya berbasis AI.

Dalam seni musik, sudah ada yang menggunakan artificial intelligence. Contohnya, di tahun 2018, salah satu musisi asal Amerika merilis sebuah album musik. Menariknya, perpaduan antara pop dengan EDM dalam albumnya tersebut, komposisi musiknya digubah oleh artificial intelligence.

Langkahnya menggunakan teknologi artificial intelligence mampu membuat sebuah langkah besar. Di dunia yang serba maju dari waktu ke waktu, bukan tak mungkin akan ada musik lain yang tercipta dari cara kerja AI.

Tak hanya berhenti sampai di situ, seni lukis juga mulai menjadi karya berbasi AI. Artificial intelligence mampu menghasilkan karya lukisan yang memiliki nilai seni tinggi tersebut meniru potret seorang bangsawan dari abad ke-XX. 

Lukisan tersebut dibuat secara kolektif, yang terdiri dari seniman kontemporer, seorang ilmuwan komputer, dan seorang ekonom. Yang mengejutkannya lagi, lukisan ini berhasil terjual dengan harga yang sangat tinggi, mencapai miliaran rupiah!

Dari dua contoh karya seni yang dibuat dengan bantuan artificial intelligence, hal-hal yang sebelumnya dianggap mustahil, bisa dicapai dengan kombinasi tersebut. Karya berbasis AI, bukan sebuah hal yang fana di era modern seperti sekarang. Namun, kita tak bisa memilih salah satu, karena di balik canggihnya artificial intelligence, ada kecerdasan manusia di belakangnya, begitu pun sebaliknya.

Untuk itu, eksplorasi kreativitas bisa dilakukan dengan menggabungkan karya seni dengan teknologi AI. Penggabungan tersebut akan semakin membuat ruang kreativitas bergerak tanpa batas.

Dan sebagai manusia, tugas kita sekarang adalah terus berkembang dan berusaha meningkatkan kemampuan diri agar mampu berdampingan secara seimbang dengan perkembangan teknologi yang semakin maju.

 

(*)