Sukses

Hadirkan Tampilan Tab Video, Twitter Disebut Mau Tiru TikTok

Twitter menghadirkan tampilan Tab Video di bagian bawah menu For You. Gara-gara hal ini Twitter disebut ingin meniru TikTok.

Liputan6.com, Jakarta - Twitter tampaknya mau ikut meniru TikTok. Mengutip The Verge, Jumat (30/9/2022), Twitter dikabarkan menjiplak fitur scroll video milik TikTok.

Dalam unggahan di blog-nya, Twitter menyebut, perusahaan memperbarui pemutar videonya menjadi lebih imersif.

Ketika pengguna mengetuk layar akan membuat tampilan video layar penuh (full screen). Kemudian saat pengguna menggulirkan layar ke atas, pengguna akan mulai menjelajahi konten video yang dianggap "lebih menarik."

Twitter juga menambahkan karousel ke tab Explore-nya, yang akan menunjukkan ke pengguna sejumlah video Twitter paling populer yang dibagikan di Twitter.

<p>Tab Video di Twitter (Foto: Twitter).</p>

Meski Twitter tidak sepenuhnya menyalin tampilan TikTok seperti yang dilakukan Instagram, perubahan pada tampilan pemutar video TikTok jelas jadi perubahan besar. Pasalnya sampai saat ini video masih diperlakukan sebagai bagian dari tweet.

Kini, pemutar video Twitter menjadi pengalaman tersendiri, sehingga tidak mengejutkan jika pengguna Twitter segera mendapatkan tab video khusus. Di mana, pengguna akan otomatis diberikan video awal yang jika digulirkan terus akan muncul video-video lain yang direkomendasikan.

Unggahan blog perusahaan menyebut, "Twitter ingin menjadi tempat terbaik untuk video."

Meski TikTok belum sempurna, perusahaan media sosial lainnya tidak selalu berhasil menyalinnya. Instagram misalnya, mengubah unggahan foto menjadi pengalaman menggulirkan layar penuh dan ini memicu reaksi negatif dari sejumlah pengguna.

2 dari 3 halaman

Konsumsi Video Orang Indonesia Meningkat di Twitter

Sebelumnya, Twitter melaporkan, tren perilaku penggunaan Twitter di Indonesia selalu berhubungan dengan konten video (71 persen).

Laporan tersebut juga memperlihatkan, tayangan video di Twitter tumbuh 70 persen di kalangan pengguna Indonesia.

Bagi 62 persen orang Indonesia, Twitter jadi sumber utama menemukan video. Mayoritas (60 persen) menemukan konten video saat browsing di Twitter.

Head of Brands Advertising Asia Pacific Twitter, Jay Trudgen mengatakan, Twitter berkembang menjadi sumber konten video Twitter secara global dengan lebih dari 11 miliar pertumbuhan penayangan video antara kuartal 2/2021 - kuartal 3/2021.

"Mayoritas orang yang memakai Twitter di Asia Tenggara menemukan konten video saat menjelajahi linimasa, membuat Twitter jadi tujuan utama untuk konten video online yang informatif, relevan, dan orisinil," kata Trudgen, dalam keterangan.

Percakapan di Twitter disebut telah mendorong pembelian. Menurut survei, 76 persen orang Indonesia di Twitter yang menyebut, percakapan di Twitter mendorong mereka membeli sebuah produk.

Laporan tentang video juga memperlihatkan, orang-orang Indonesia mengandalkan Twitter untuk membicarakan hal yang berhubungan dengan minat mereka.

 

3 dari 3 halaman

Andalkan Video

Orang tidak hanya datang ke Twitter untuk mencari informasi tentang apa yang terjadi. Mereka juga mencari konten video yang dapat melengkapi pengalaman mereka dalam memakai Twitter.

Masih dari laporan Twitter, 84 persen orang Indonesia menyebut, konten yang sesuai dengan minat personal mereka dan konten yang sedang tren meningkatkan kemungkinan mereka untuk nonton video tersebut.

Kategori yang paling banyak disaksikan oleh pengguna Twitter Indonesia antara lain:

- Isu-isu terkini (58 persen)

- Konten yang sedang viral atau populer (46 persen)

- Bisnis dan keuangan (40 persen)

- Konten terkait selebritas (40 persen)

- Gaya hidup (37 persen).

Country Industry Head Twitter Indonesia Dwi Adriansah mengatakan, video mode layar penuh dan audio aktif terus jadi format favorit pengguna Twitter Indonesia dalam mengkonsumsi konten yang sesuai minat mereka.

Dwi mengatakan, format ini memberikan informasi penting bagi brand tentang apa yang tengah terjadi di masyarakat.

"Mereka bisa memanfaatkan kekuatan video Twitter untuk membangun hubungan dengan audiens dan berpartisipasi dalam percakapan berbasis visual yang terjadi di Twitter," katanya.

(Tin/Ysl)